Buat Mama Muda, Berikut 5 Cara Menggendong Bayi yang Benar
Penulis Wahyu Fajar | Ditayangkan 04 Apr 2019Image Source: alodokter.com
Bagaimana cara menggendong bayi baru lahir? Mengasuh bayi memang membutuhkan trik tersendiri.
Salah satu yang harus dikuasai adalah teknik menggendong dengan cara yang benar.
Para ibu dan calon ibu perlu mengetahui bagaimana cara menggendong bayi baru lahir yang baik dan benar, agar si kecil merasa aman dan nyaman.
Cara menggendong bayi yang benar harus Mama terapkan sejak dini.
Sebab, cara menggendong yang salah akan mempengaruhi kesehatan bayi.
Menggendong bayi baru lahir bisa jadi pengalaman yang mendebarkan, karena Anda takut posisi tangan salah hingga bisa melukainya.
Otot dan tulang bayi ketik abaru lahir memang sangat sensitif.
Menggendong bayi baru lahir harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar.
Karena itulah, para orangtua dan calon orangtua perlu mengetahui bagaimana cara menggendong bayi sesuai usia agar bayi tetap tenang dan aman dalam gendongan Anda.
Pelajari berbagai cara menggendong bayi baru lahir agar bayi merasa nyaman. Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga :
- Paling Tepat Buat Mama Muda, Begini Cara Cerdas Merawat Bayi Baru Lahir
- 15 Perlengkapan Mandi Bayi yang Harus Disiapkan Para Ibu Hamil dan Tips Memilihnya
Cara Menggendong Bayi Baru Lahir yang Benar
Bagaimana cara menggendong bayi yang benar? Menggendong bayi bisa menjadi salah satu cara untuk mempererat ikatan antara orang tua dan bayi.
Saat menggendong bayi baru lahir, penting untuk selalu menopang kepala dan lehernya.
Hal ini karena leher bayi baru cukup kuat pada usia 1-2 bulan, di mana dia sudah mulai bisa mengangkat kepala saat dalam posisi tengkurap.
Ada beberapa cara menggendong bayi baru lahir, yaitu:
1. Menimang
Ini merupakan cara menggendong bayi baru lahir yang paling banyak dilakukan.
Pertama, ambil bayi yang sedang berbaring dan tempatkan salah satu lengan Anda di bawah leher dan kepalanya.
Sementara itu, satu tangan lainnya berada di bagian bokongnya.
Angkat bayi dan sesuaikan posisi bayi hingga ia merasa nyaman.
Kepala dan leher seharusnya berada di lengan bagian dalam atau lipatan lengan saat digendong.
Lakukan gerakan mengayun perlahan. Ini merupakan posisi yang paling tepat untuk saling menatap dengan bayi.
2. Menggendong sambil memeluk
Umumnya ini dilakukan setelah bayi selesai menyusu. Gunakan salah satu tangan untuk mengangkat kepala dan leher bayi.
Kemudian tangan yang lain digunakan untuk menyangga bokongnya. Posisi bayi vertikal sejajar dengan arah tubuh Anda.
Pada posisi ini, Anda juga dapat menempatkan bayi di dada atau bahu.
Bayi bisa merasa nyaman mendengarkan detak jantung orang tuanya.
Ingat untuk tetap memperhatikan kepala dan leher, serta pastikan hidung Si Kecil tidak tertutup.
Baca Juga :
- Buat Para Mama Muda, Berikut Cara Memandikan Bayi yang Baik dan Benar
- 3 Posisi Tidur yang Baik Untuk Ibu Hamil
3. Menggendong dengan posisi bayi tengkurap
Cara menggendong bayi jenis ini sangat tepat dilakukan ketika bayi rewel.
Posisi bayi tengkurap, sementara bagian kepala dan leher berada di salah satu lengan bagian dalam dan ujung telapak tangan Anda menopang kedua kaki bayi. Pastikan wajah bayi tidak tertutup.
Pada posisi ini, Anda bisa bebas mengusap atau menepuk punggung bayi dengan tangan yang lain.
Posisi ini juga bagus untuk mengeluarkan angin dari perut bayi (sendawa) sehingga bayi merasa nyaman.
4. Menggendong untuk menyusui
Caranya sama seperti gerakan menimang bayi. Usahakan satu tangan ibu menahan bagian bokong bayi.
Kemudian dekatkan bayi ke arah payudara untuk menyusu.
Anda bisa menggunakan bantuan bantal atau penyangga lain untuk menopang tubuh si kecil.
5. Hindari mengguncang bayi
Saat menggendong bayi, hindari mengguncang-guncangkan tubuhnya.
Mengguncang bayi berlebihan dapat menyebabkan perdarahan otak, bahkan berujung pada kematian.
Hal ini dikenal dengan sebutan shaken baby syndrome (SBS).
Selain mengguncang, tindakan lain seperti melempar dan menjatuhkan tubuh bayi juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Sindrom bayi terguncang ini dapat terjadi hingga anak berusia 5 tahun, namun bayi baru lahir usia 6-8 minggu yang paling berisiko.
Beberapa kondisi tertentu juga meningkatkan risiko SBS, yaitu pada bayi dengan kebutuhan khusus atau memiliki kondisi tertentu, misalnya kolik.
Ketidaktahuan orang tua atau pengasuh bayi seringkali menyebabkan cedera pada bayi karena terlalu kencang diguncang.
Mengayun ataupun mengangkat bayi dalam interaksi normal tidak berbahaya, hanya saja jangan sampai mengguncang bayi dalam kondisi apa pun.
Nah itulah tadi cara menggendong bayi baru lahir yang memang harus benar-benar diperhatikan.
Hindarilah rasa ragu ataupun khawatir berlebihan, karena dapat membuat bayi tidak nyaman.
Nikmati saat menggendong bayi, sambil melihat setiap gerak dan tingkahnya.
Demikian penjelasan tentang bagaimana cara menggendong bayi yang benar. Semoga bermanfaat.