Mengenal Ruam Susu atau Ruam Pipi Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Penulis Unknown | Ditayangkan 26 May 2016Ilustrasi ruam pada bayi - Image from berlkosmetikstore.com
Salah satu masalah yang sering dialami oleh bayi adalah ruam pipi, yaitu kondisi yang menyebabkan kulit bayi menjadi terlihat kering, kemerahan, dan terasa gatal.
Banyak yang beropini bahwa ruam pipi atau yang sering disebut sebagai ruam susu pada bayi biasanya disebabkan oleh ASI.
Namun, menurut medis, ruam susu tidaklah disebabkan oleh ASI. Akan tetapi, ruam susu ini juga bisa menyebar ke bagian leher ataupun punggung si kecil yang tak terkena ASI apabila tak segera ditangani.
Lalu, apa sebetulnya penyebab ruam susu ini? Seorang dokter mengatakan bahwa ruam susu (dalam istilah medis disebut dengan Eczema) biasanya terjadi pada bayi berusia dua hingga enam bulan.
Penyebabnya pun bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
Dermatitis atopik
Kondisi kulit yang seperti ini, biasanya terjadi pada bayi yang orang tuanya memiliki riwayat alergi ataupun asma.
Dermatitis atopik sendiri bisa muncul di berbagai bagian tubuh selain pipi pada anak berusia 0-6 bulan, yaitu kening, kulit kepala, dan juga area popok.
Sedangkan pada anak berusia 6-12 bulan, biasanya ruam akan muncul di daerah siku atau lutut.
Dermatitis kontak
Berbeda dengan dermatitis atopik, kondisi ini biasanya muncul akibat adanya kontak langsung antara kulit si Kecil dengan zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan alergi, seperti sabun, sampo, losion, atau karet.
Nah, jika si kecil mengalami kondisi ruam seperti ini, biasanya dokter akan melakukan tes alergi padanya dan Ibu, sebelum memberikan resep obat.
Apabila ruam yang dialami terasa begitu gatal dan membuat si kecil sulit tidur, umumnya dokter akan memberikan obat berupa antihistamin, obat yang biasa digunakan untuk meredakan reaksi alergi.
Selain itu, ada juga beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk merawatnya di rumah, seperti berikut ini yang dirangkum dari
1. Mandikan ia dengan air suam-suam kuku selama 10 menit.
Hindari memandikannya dengan air yang terlalu hangat karena dapat membuat kulit semakin kering. Saat memandikan si Kecil, bersihkan seluruh bagian tubuhnya, termasuk leher, wajah, tangan, dan sela-sela jarinya.
Sebaiknya, gunakan sabun yang tak mengandung pewangi dan diperuntukkan bagi kulit sensitif yang aman dipakai oleh bayi ya, Bu.
Setelah itu, tepuk-tepuk (jangan menggosok) bagian tubuhnya dengan handuk yang lembut.
2. Saat kulit si Kecil masih terasa lembap, oleskan losion agar kulitnya tak kering.
Nah, sebelum memberikannya losion, sebaiknya Ibu melakukan konsultasi masalah anak terlebih dahulu untuk mendapatkan resep dari dokter perihal losion yang aman bagi kulit bayi yang terkena ruam.
3. Pakaikan si kecil baju yang tak terlalu tebal.
Dengan memakaikan si kecil baju yang tak terlalu tebal maka berfungsi untuk menghindarinya dari keringat yang bisa memperparah ruam pada kulit.
Sebaiknya, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan katun yang cukup lembut.
4. Potong kuku si Kecil untuk menghindari kemungkinan ia menggaruk kulit.
Supaya lebih aman, Ibu juga bisa memakaikannya sarung tangan ketika tidur. Ruam yang tergaruk baik sengaja atapun tidak, bisa menyebabkan luka dan berisiko terjadinya infeksi.
Itulah beberapa perawatan dan penanganan yang bisa dilakukan oleh ibu ketika si kecil terkena ruam pipi atau ruam susu.
Sebagai pencegahan, ibu bisa menghindari beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan alergi, seperti susu, kacang, atau produk olahan susu lainnya saat sedang menyusui agar si kecil tidak terkena alergi dari kandungan ASI yang diberikan oleh ibunya.
Namun, jika kondisi tak kunjung membaik atau justru bertambah parah setelah mendapat perawatan di rumah, sebaiknya segera konsultasikan masalah yang terjadi pada si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan buah hati ibu senantiasa sehat selalu.