Habib Rizieq Bilang GNPF MUI Akan Kawal Tiap Agenda Sidang Ahok
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 06 Dec 2016Konferensi pers GNPF MUI terkait Aksi Bela Islam II, Jumat (04/11/2016)
Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Shihab mengajak massa mengawal jalannya sidang kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pernyataan tersebut disampaikan Rizieq dalam video yang diunggah akun Aksi Bela Islam III di Youtube seperti dikutip dari detikcom, Senin (5/12/2016). Dia bicara soal evaluasi aksi Jumat 2 Desember 2016 lalu di markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (4/12).
Sidang diselenggarakan oleh majelis hakim PN Jakarta Utara. Karena ruang sidang PN Jakut masih direnovasi, sidang akan digelar di gedung bekas PN Jakpus yang ada di Jl Gadjah Mada.
"Apa yang harus kita lakukan setelah aksi 212, pertama kita harus kawal kasus Ahok dengan ketat. Tidak boleh kita lalai," kata Rizieq.
Dikatakan Rizieq, sidang Ahok diprediksi dilaksanakan paling cepat satu minggu lagi dan paling cepat dua minggu. Pihak GNPF MUI akan mendatangi pengadilan untuk meminta penetapan jadwal sidang. Jika sudah ada, jadwal sidang tersebut akan diumumkan agar massa nantinya datang dalam setiap persidangan.
Baca Juga: Pria ini Sebut Massa Aksi 212 Sebanyak 426ribu, Ini Hitunganya
Rizieq juga mengatakan bahwa GNPF MUI siap membuka dialog dengan pemerintah kapan pun. Dia berharap agenda itu bisa terlaksana agar GNPF MUI juga bisa menyampaikan kepada pemerintah apa-apa saja yang menjadi problem bangsa. Rizieq menyatakan pihaknya akan menghadirkan orang-orang yang kompeten dalam persoalan kebangsaan dan kenegaraan.
"Setelah kita sampaikan, silakan pemerintah menjawabnya. Kalau pemerintah mampu menjawabnya dengan baik, argumentatif, logis, masuk di akal, tidak melanggar konstitusi maka kami dengar kami taat. Kalau memang kami yang salah persepsi selama ini, kami yang salah sangka kepada pemerintah kami siap untuk minta maaf dan ikut dengan pemerintah," ujar Rizieq.
"Tapi kalau pemerintah setelah kita sampaikan problem-problem tadi ternyata tidak mampu menjawab atau jawabannya ternyata melanggar konstitusi, membahayakan negara, maka pemerintah harus siap diluruskan. Kita bantu. Ayo kita perbaiki kesalahan-kesalahan putusan tersebut. dan mari kita bangun negeri ini. Tapi kalau pemerintah enggak mau dialog, atau mau diperbaiki enggak mau juga, maka jangan salahkan umat Islam kalau masih ada Aksi Bela Islam 4, 5, 6, 7, 1.000 2.000 dan seterusnya. Umat Islam enggak pernah capek untuk berjuang. Kita enggak akan pernah capek sampai kita masuk sorga," sambung pimpinan FPI ini.
Rizieq mengatakan, ada yang bertanya kepadanya sampai kapan Aksi Bela Islam berakhir. "Saya bilang kalau orang Betawi punya filosofi, kalau anak salah kasih nasehat sekali enggak ngerti, kasih yang kedua. Enggak ngerti kasih yang ketiga. Masih dilanggar ya tempeleng. Paham enggak? Orang Betawi begitu," ucapnya.
Rizieq berharap Aksi Bela Islam III pada 2 Desember kemarin jadi yang terakhir. Dia juga berharap Ahok divonis bersalah di pengadilan. Jika itu tidak terwujud, Rizieq menyatakan tidak ada lagi Aksi Bela Islam IV.
"Kalau aksi bela 1 enggak mempan, dua enggak mempan, tiga enggak mempan, enggak boleh ada aksi Islam keempat, yang ada revolusi. Takbir! Setuju? Takbir! Siap masuk sorga! takbir!," kata Rizieq.
"Jadi kita lihat saudara-saudara, jangan coba-coba kalau sudah ditegor aksi Bela Islam satu, dua, tiga, eh tau-tau pengadilan membebaskan Ahok," sambung Rizieq.