Nasionalisme Bukan Hanya Jadi Slogan, Satukan Kotak-kotak Perbedaan Dengan Satu Tujuan

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 26 Dec 2016
Nasionalisme Bukan Hanya Jadi Slogan, Satukan Kotak-kotak Perbedaan Dengan Satu Tujuan

Indonesia merdeka karena persatuan, Indonesia yang mengisi kemerdekaan selama ini karena persatuan, kita hidup aman sejahtera karena persatuan. Adapun beberapa daerah yang masih ekstrem terhadap pemerintah, ini sebenarnya masalah kekecewaan saja. Yang dianggap hal sepele, akibatnya bara dalam sekam pun semakin membara. Dan bisa saja terbakar.

BACA JUGA : Bunda.. Kenali Berkembangan Anak Sebelum Merasa Menyesal Dikemudian Hari

Jika beberapa warga sudah tersakiti oleh pemerintah, dan berupaya agar tuntutannya didengar, toh pemerintah tetap juga tak mengabulkan tuntutannya, inilah sebenarnya bibit-bibit yang mau mengotakkan diri. Ini sebenarnya peringatan untuk pemerintah.

Kita bisa belajar dari saudara kita di Aceh, kenapa ujung Indonesia itu sempat dijadikan Daerah Operasi Militer Aceh (DOM). Akibat perang saudara itu banyak yang memakan korban jiwa, harta, dan warga sipil yang tidak tahu apa-apa jadi korban tempur antar dua kubu.

Kita juga tidak bisa menyalahkan yang satu, atau yang satu lagi. Karena sejarahnya cukup panjang. Maka sebaiknya kita pelajari sejarah, agar bijak memahami suatu perkara di Indonesia ini. Dan ke depannya, pemerintah bisa lebih serius lagi menanggapi jika ada saudara-saudara yang merasa terabaikan untuk dirangkul kembali.

Bangsa ini cukup lelah dijajah oleh bangsa lain, berabad-abad lamanya. Jangan ditindas lagi oleh penjajahan dari kaumnya sendiri. Sungguh kasihan bangsa ini. Adapun bagi yang mempunyai pengaruh besar terhadap negara, sesungguhnya mempunyai beban moral untuk menyatukan Indonesia.

Orang-orang yang berpengaruh di negeri ini harus bisa memberikan ketenangan, ketentraman, dan keadilan bagi rakyat, jika ada suatu perkara yang sangat menggelisahkan. Jangan malah sebaliknya, memberikan statement yan memperkeruh suasana. Rakyat Indonesia hanya butuh ketenangan dan keadilan, bukan kata-kata yang menyakitkan.

Bangsa yang besar ini harusnya malu, jika dirong-rong oleh negara lain, dengan dalih apapun. Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri dan berdaulat. Karena Indonesia yang dibutuhkan dunia, bukan Indonesia yang butuh dunia. Kita bukan berarti sombong, tidak mau bekerjasama dengan negara lain, tapi sungguh sakit hati sekali jika negara ini dibodoh-bodohi oleh negara lain.

Nasionalisme seperti apa sebenarnya yang tertanam di setiap dada kita, baik rakyat kecil, sampai orang-orang di lingakaran istana? Jika kita sendiri masih mempunyai sifat kepentingan sendiri dalam mengamalkan nasionalisme. Nasionalisme adalah persatuan utuh, demi kepentingan negara, mengorbankan apapun yang dimiliki.

Semestinya dalam bertindak adalah hanya untuk kepentingan negara Indonesia, bukan kepentingan yang lain, golongan lain, apalagi demi menyenangkan negara lain. Percuma kita teriak lantang nasionalisme, jika perilaku kita saja hanya demi nafsu sendiri.

Untuk mewujudukan impian para pejuang Indonesia terdahulu, kita harus bersatu, jangan terkotak-kotak! Meskipun kita dari berbagai latar belakang yang berbeda. Harus diketahui pula, perbedaan dalam berpolitik itu wajar, terutama saat masa-masa kampanye, namun setelah usai, kita harus kembali bersatu. Dan tentu saja berpolitik dengan rasa kehormatan, menang dengan cara terhormat. Semua itu demi Indonesia.

Adapun suatu perkara di negei ini terkait agama, sebaiknya tidak mebenturkan agama satu dengan agama yang lainnya. Cukup siapa yang memulai perkara itug diadili, tanpa harus mengaitkan dengan suku bangsanya, agamanya, dan latar belakannya. Karena kesalahan itu bukan umum, namun khusus. Khusus bagi si pelaku.

Ya, semoga saja kita tidak terkotak-kotak dengan hal apapun, seperti apa yang sudah terjadi di belakangan hari ini. Sebab semua itu  bisa mendewasakan kita lagi menuju Indonesia lebih baik, bagi yang mau berpikir.

Jika benar-benar nasionalis sejati, maka seseorang itu tak akan mau menorehkan catatan buruk di sejarah Indonesia. Anak cucu akan melihat siapa diri kita sesungguhnya di kemudian hari. Buatlah mereka bangga memiliki garis keturunan yang membela Indonesia, meskipun dengan cara sederhana.
SHARE ARTIKEL