"Cari Teman kok Pilih-Pilih" Memang Seharusnya Seperti itu, Karena ini Alasannya
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 03 Oct 2017KENAPA HARUS PILIH-PILIH SIH ?
Ya ia lah, emang kamu mau punya temen yang ada, pas butuhnya aja, kalau sudah gak butuh hilang deh gak tau kemanaa, cuman manfaatin kamu doang.
Gimana tuh maksudnya? Kok cari teman harus pilih-pilih sih? Padahal kan kita dulu pernah diajarkan bahwa pilih teman itu nggak boleh pilih-pilih.
Memang benar kita harus pilih-pilih kalau cari teman. Karena nih ya menurut penelitian, kita akan mirip dengan lima orang yang paling sering bergaul dengan kita sehari-hari. Jadi kalau mau menjadi pribadi yang baik, usahakan kelima orang terdekat kamu juga baik pula.
HATI-HATI DENGAN TEMAN YANG KAU PILIH “TAHUKAH KAMU"
Memasuki masa remaja memang mendebarkan, Sahabat. Banyak hal menarik yang akan kamu alami. Tapi kamu jangan takut. Hal lain yang perlu kamu perhatikan saat menginjak usia ini adalah pemilihan teman, Sahabat. Walaupun sebenarnya kita tidak dapat memilih bertemu dengan siapa, namun kita punya kuasa untuk menjalin pertemanan lebih dekat dengan siapa.
Memilih-milih teman itu bukan dalam artian kamu harus berteman dengan orang kaya, ganteng atau cantik, keturunan ningrat, atau berdasarkan karakter materi dan fisik. Lalu memilih teman berdasarkan apa dong? berikut penjelasannya....
Cerita ini tidak ada modus tertentu atau ingin mempengaruhi saudara namun saya hanya ingin mengubah pemikiran saudara ke arah yang benar sesuai dengan agama kita sebagai orang islam yaitu berpikir secara islam dengan Al-Qur’an & Hadist dan terlepas dari pemikiran barat yang akhir-akhir telah banyak mempengaruhi kita sehingga tanpa sadar kita pun serasa jauh dari agama kita sendiri.
“BERAWAL DARI MENDENGARKAN TAUSYAH AGAMA”
Selepas menunaikan kewajiban sholat jum’at, tak lupa saya ikut mendengarkan tausyah yang disampaikan oleh seorang mubaligh, karena masih ada waktu longgar maka saya manfaatkan untuk menambah kepahaman saya dan sekaligus menambah pahala.
Di dalam nasehat tersebut saya terperangah ketika mendengar kalimat ini “bahwasanya kita hidup di dunia ini baru merupakan calon yaitu calon penghuni surga”
saya kopas sedikit tentang yg namanya ‘”CALON'”
Kalau yang namanya calon, itu berarti belum sepenuhnya menjadi milik kita dan menjadi hak kita, contohnya saja calon ISTRI karena namanya baru calon jawabannya jelas bisa iya jadi istri, juga bisa tidak jadi istri. Begitu juga kita hidup di dunia ini, kita sering beribadah dan mengaji dengan tujuan untuk mendapatkan rohmatnya Allah yaitu surga dan yang kita lakukan itu merupakan langkah-langkah yang harus kita tempuh dan kita jalani untuk sampai ke tujuan akhir kita atau goal kita.
Saya tahu untuk melakukan semua itu tidaklah gampang dan semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kita masih berjiwa muda seperti saya dan belum menikah, yaitu mengurangi dan membatasi pergaulan-pergaulan kita dengan orang-orang yang kurang baik, serta selanjutnya kita harus memilih dan memilah teman dalam bergaul. Pilih teman yang bisa merubah saudara menjadi lebih baik atau pilih teman yang sholeh seperti yang diperintahkan baginda kita Nabi Muhammad SAW.
Terkadang memang ada orang yang mengatakan, kamu jangan suka memilih milih teman, termasuk diantara teman saya pun ada juga yang mengatakan demikian kepada saya dan itu bukan hanya satu orang saja yang mengatakan seperti itu pada tetapi sudah lebih dari satu orang, perkataan tersebut langsung masuk kedalam pikiran saya dan langsung tersimpan begitu saja di memori saya bahkan sampai sekarang, ya saya harus memilih dan memilah teman karena teman juga merupakan sebagian dari orang yang bisa mempengaruhi saya bahkan bisa juga mempengaruhi hidup saya. Coba lihat disekitar kita sudah berapa banyak orang-orang yang terpengaruh dengan temannya yang tidak baik, yang akhirnya ikut-ikutan menjadi tak baik padahal sebelumnya dia orang baik.
Terkadang ada juga yang mengatakan begini itukan tergantung dari individu masing-masing’. Memang benar itu tergantung dari individu itu sendiri yang menjalaninya, namun sadarkah saudara bahwa kita hidup didunia ini bukan hanya manusia sendiri tetapi juga ada jin serta iblis dan syaitan beserta pengikutnya yang selalu mempengaruhi kita ke jalan yang salah, jalan menuju neraka.
Pertanyaannya sekarang, mampukah saudara melawan tipu daya syaitan agar tidak terpengaruh dan dipengaruhi ke jalan yang salah sedangkan saudara masih berteman dengan orang-orang yang selalu berbuat dosa dan sering melanggar larangan Allah ?
Ingat loh, meninggalkan sholat wajib itu juga merupakan salah satu “DOSA BESAR”
Mungkin itu pertanyaan yang harus saudara pikirkan terlebih dahulu, masih ingatkah saudara dengan ceritanya Nabi Adam, kenapa Nabi Adam dikeluarkan dari surga ?? tentu insya allah saudara sudah tahu, Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena memakan buah Kholdi yang dilarang oleh Allah,, kenapa Nabi Adam memakannya, kan Allah sudah melarangnya ?? memang Nabi Adam sudah diperingatkan oleh Allah agar tidak memakan buah tsb, akan tetapi iblis selalu berusaha untuk mempengaruhi Nabi Adam agar memakan buah tsb akhirnya dengan segala strategi yang telah disiapkan, iblis pun berhasil mempengaruhi Nabi Adam dan akhirnya Nabi Adam pun memakan buah kholdi tsb kemudian Allah mengeluarkan Nabi Adam dari surga karena telah melanggar perintah Allah.
Dari cerita Nabi Adam tersebut kita ambil kesimpulannya begini, seorang nabi yang mempunyai derajat tinggi disisi Allah saja masih bisa dipengaruhi oleh iblis atau terkena tipu daya iblis, padahal Nabi Adam ketika disurga tidak ada temannya kecuali dengan istrinya yaitu Hawa.
Nah, bagaimana dengan keadaan kita sekarang yang mempunyai teman berbagai karakter dan sikap serta perilaku yang tak mencerminkan sebagai orang islam. Apakah kita bisa yakin tidak bakalan terpengaruh dengan teman-teman kita, okelah jika teman kita baik kita terpengaruh untuk menjadi baik juga dan itu bagus, tetapi bagaimana jika teman kita tak baik, lalu kita terpengaruh ?? nabi saja yang keimanannya lebih tinggi daripada kita bisa terpengaruh oleh tipu daya iblis/syaitan, apalagi dengan kita, pasti kita juga akan mudah dipengaruhi oleh iblis/syaitan. Oleh karena itulah kenapa nabi memerintahkan kita agar berteman dengan orang iman (org sholeh).
Kenapa saya berani mengatakan bahwa kita harus memilih dan memilah teman ??
Yang jelas saya akan menjawab pertanyaan tersebut dengan dua 2 alasan menurut versi saya dan yang telah saya alami sendiri :
1. Karena saya sudah mengalaminya sehingga sedikit banyaknya saya tahu dan mengerti apa yang akan terjadi jika saudara juga mengalaminya.
2. Saya tidak mau jika yang terjadi pada saya dulu juga terjadi pada saudara….. KoK GITU,,, KENAPA ?? karena saya juga belum tahu apakah saudara nanti diberi hidayah oleh Allah sehingga bisa kembali kejalan yang benar, karena Allah memberi hidayah ini hanya pada orang yang dikehendakinya. Jujur saya katakan, saya termasuk orang yang SANGAT beruntung karena Allah masih sayang kepada saya dan menunjukan saya kejalan yang benar dan saya sangat2 bersyukur sekali.
Saya tahu mungkin ada sebagian orang yg tidak setuju. Okelah, itu hak kalian tapi jika kalian orang islam maka ketahuilah sesungguhnya Rosulullah juga memerintahkan kita agar selalu bergaul dengan orang-orang iman (sholeh) bahkan menganggapnya seperti saudara kita sendiri.
Baiklah saya beri satu contoh, jika saudara mempunyai teman yang suka main judi lalu saudara melihatnya bermain judi sambil menunggunya juga, namun tiba-tiba ada razia dan teman saudara ditangkap, karena saudara juga ada di TKP akhirnya saudara pun ditangkap juga dan dibawa ke kantor untuk diintrogasi, walaupun saudara tidak ikut main judi namun saudara ditetapkan sebagai tersangka karena ikut terlibat dalam kegiatan berjudi, saudara bisa kena tuduhan sebagai keamanan dalam kegiatan main judi tersebut atau bisa juga dituduh sebagai orang yang membiarkan dan membolehkan kegiatan yang dilarang dalam Undang-Undang dan lainnya sehingga saudara akhirnya juga terkena imbasnya padahal saudara tidak ikut main.
Dari contoh cerita tsb dapat diambil kesimpulan bahwa jika kita berteman dengan orang2 yang tidak baik walaupun kita baik maka kita pun akan terkena imbasnya bisa dianggap tidak baik juga oleh orang lain.
Jadi, jika saudara ingin melihat dan mengetahui sikap serta perilaku saya ataupun akhlak teman saudara, maka lihatlah siapa temannya.
Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi saudara dan bisa merubah kita untuk menjadi lebih baik lagi serta hati-hati dalam memilih teman atau bergaul.