15 Tahun Lamanya, Bocah Laki Laki ini Harus Tahan Sakit, Ternyata Isi Perutnya Ada Janin

Penulis Unknown | Ditayangkan 10 Oct 2017
15 Tahun Lamanya, Bocah Laki Laki ini Harus Tahan Sakit, Ternyata Isi Perutnya Ada Janin
ilustrasi via Tribun Jateng

JANGAN SAMPAI ANAK BUNDA JUGA MENGALAMINYA...

Seorang wanita yang melahirkan anak yang kembar adalah suatu kebanggaan tersendiri. Karena banyak para wanita yang melahirkan rata-rata jarang ditemukan dengan melahirkan bayi yang kembar. Tapi juga tak jarang wanita melahirkan anak kembar itu bisa berhasil, ada yang selamat duu-duanya dan ada satu yang meninggal. Dan ada juga yang hidupnya setelah lahir tak normal.

Tapi kejadian mengejutkan terjadi pada bocah asal malasyia ini. didalam perutnya ada sebuah janin yang diduga adalah saudara kembarnya sendiri. Kok bisa ya? beginilah hasil pemeriksaan dokter.

Mengutip kumparan, seorang dokter bedah di Rumah Sakit Sultan Abdul  Halim, Sungai Petani, Malaysia berhasil menggambil janin yang ada di dalam perut bocah laki-laki berusia 15 tahun.
Janin seberat 1,6 kg tersebut adalah kembaran dari si pasien yang tak mau disebutkan identitasnya dengan diagnosa awal dokter sebagai tumor.

Sebelum akhirnya dioperasi, orang tua bocah itu meminta pihak rumah sakit melakukan CT scan guna mengetahui pasti penyakit yang diderita sang anak, karena mereka merasa ada sesuatu yang keras sekaligus lembek di bagian perut anaknya.

Baca Juga :  Warganet Dibuat Geger Dengan Lahirnya Bayi Berkepala Dua Kisahnya Viral

Setelah menjalani pemindaian melalui alat CT scan, dokter menemukan 'massa intra-abdomen besar' yang panjangnya 23,8 cm, yang menunjukkan perkembangan tulang belakang yang terekam dalam CT scan itu.

Hal itu menghentikan kecurigaan mereka akan adanya dugaan tumor dalam perut bocah 15 tahun tersebut.

15 Tahun Lamanya, Bocah Laki Laki ini Harus Tahan Sakit, Ternyata Isi Perutnya Ada Janin
Pria ini memiliki rahim, serviks, tuba falopi dan juga ovarium.

Dalam jurnal tim doktor BMJ Case Report, pihak rumah sakit menuliskan,"Komponen yang mendukung janin termasuk tengkorak yang cacat, tubuh vertebral dan tulang panjang,". 

Mengetahui hasil yang tak terduga itu dokter langsung melakukan tindakan operasi.  Ketika dikeluarkan kondisi janin tersebut memprihatinkan, ia tak memiliki hidung dan mulut. Namun janin tersebut memiliki kaki, tangan dan alat kelamin.

Mengutip dari BBC, ibu bocah tersebut, Bernama (38) mengatakan janin itu memiliki organ manusia layaknya seorang bayi.

Baca Juga :  Wanita ini Melahirkan 7 Bayi Kembar, Setelah Meminum Obat Subur

Setelah melalui beragam operasi yang beresiko, janin itu berhasil dikeluarkan dan dikembalikan kepada pihak keluarga seperti yang diminta oleh pihak orang tua. Kasus seperti ini dikenal dengan nama 'janin dalam fetu', hingga saat ini hanya ada 200 kondisi langka yang dilaporkan dari seluruh dunia.

Lantas apakah yang dimaksud dengan 'janin dalam fetu'? 

Menurut Dr S Raman, seorang spesialis obstetrik dan ginekologi di Rumah Sakit Pantai, Kuala Lumpur, mengatakan kepada BBC bahwa "janin kembar itu ikut hidup ke dalam tubuh kembarannya yang sehat".

"Hampir mirip dengan kembar parasit," tuturnya.

"Saya pernah melihat kasus serupa namun si janin hidup di luar tubuh si kembar yang sehat, sehingga hal ini mungkin untuk janin bisa tumbuh di dalam atau di luar tubuh," lanjutnya. 

Janin dalam fetu merupakan kondisi langka yang hanya terjadi dalam satu banding 500 ribu kelahiran bayi.

Baca Juga :  Miris, Bocah Perempuan 13 Tahun Melahirkan, Kasian Sosok Bayi Mungil yang Tak Berdosa itu

Sementara kondisi seperti ini semakin dikenal masyarakat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan 'janin dalam fetu' sebagai varian teratoma matang, sejenis kanker di mana tumornya berkembang.

Hal ini dikarenakan adanya proses pemisahan janin dalam kandungan yang gagal tumbuh dan malah menjadi menyatu di dalam tubuh si bayi kembar yang lahir dengan sehat. Biasanya, janin kembar yang gagal lahir tidak bertahan lama setelah kelahiran, namun bisa mengancam nyawa bayi yang bertahan. Operasi pengangkatan sangat diperlukan.

Mengutip dari jurnal tim dokter yang diketuai oleh Dr Rashide Yaacob, mengatakan jika pengangkatan janin yang telah meninggal dari bayi yang bertahan hidup adalah hal yang krusial.

"Operasi untuk menghapus 'janin dalam fetu' adalah operasi yang sangat beresiko karena berhubungan dengan pembuluh darah juga beberapa pembuluh makanan," jelasnya. 

"Ukuran besar kecilnya janin juga berpengaruh dalam proses pengangkatan karena semakin besar janin akan semakin beresiko untuk melukai struktur jaringan disekitarnya," tuturnya. 
SHARE ARTIKEL