Fakta, Mengemis Sudah Jadi Profesi Sedangkan Kemiskinan Sebuah Kedok! Hati-hati Jika Memberi
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 09 Jan 2018Gambar diolah via yusufkurniawan.wordpress.com
Ini alasan yang bikin kita enggan memberi uang pada pengemis
Pengemis adalah seseorang yang membutuhkan uang, makanan, dari orang yang mereka temui dengan meminta-minta. Kadang hati kita terenyuh melihat penampilan pengemis yang memprihatinkan, namun jangan salah para pengemis yang pura-pura miskin ini memiliki harta yang berlimpah bahkan melebihi orang-orang yang sehari-hari memberi mereka.
Baru-baru ini seorang pengemis dilaporkan punya 3 Istri, Perusahaan, dan 20 Karyawan.
Mengherankan bukan?
Ya memang itulah adanya, pria yang cacat kedua kakinya pada siang hari berprofesi sebagai pengemis, tetapi siapa sangka ternyata dia juga seorang pengusaha. Chhotu Baraik (40) warga kota Chakradharpur, negara bagian Jharkand, India ini.
Chhotu mengatakan, dia menggunakan uangnya dari hasil mengemis untuk mengembangkan bisnisnya. Pendapatan Chhotu dari mengemis bisa mencapai 30.000 rupee atau Rp 6,3 juta sebulan.
"Lalu saya mulai mengemis dan mendapatkan penghasilan yang lumayan. Saya kemudian menginvestasikan uang itu ke beberapa bisnis untuk mendapatkan keuntungan," kata Chhotu seperti dilansir dari kompas.com
Kini setelah dia memiliki toko perabotan yang dikelola salah satu istrinya dan menjadi distributor peralatan kesehatan ternama di India, pendapatannya melonjak hingga 1 juta rupee atau lebih dari Rp 200 juta sebulan.
Tak hanya itu, Chhota juga bisa menggaji 20 orang karyawan yang menjalankan bisnisnya. Meski demikian, di pagi hari Chhota tetap mengemis.
Mengemis menjadi sebuah profesi, bukan lagi keterpaksaan.
Adakah contoh lain di indonesia? jawabannya ada, berikut faktanya:
Gambar diolah via tribunnews.com
Gambar diolah via merdeka.com
Gambar diolah via merdeka.com
Gambar diolah via merdeka.com
Lalu bagaimana pandangan islam tentang pengemis?
Dalam sebuah hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas yaitu orang yang memberi infak dan tangan di bawah adalah orang yang minta-minta.
“Barangsiapa memberi makan orang lapar, allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Barangsiapa memberi minuman kepada orang haus, Allah pada hari kiamat akan memberinya minuman surga yang amat lezat (arrahiq al makhtum) dan barangsiapa memberi pakaian orang yg telanjang, Allah akan memberinya pakaian surga yang berwarna hijau (khudr aljannah) (HR. Abu dawud no.1432).
Siapa sajakah yang boleh mengemis?
Orang yang diperbolehkan mengemis berjumlah tiga golongan yakni sesuai hadist Nabi Muhammad SAW: “Meminta-minta tidaklah halal kecuali untuk tiga golongan : Orang fakir yang sangat sengsara, orang yang terlilit hutang, dan orang yang berkewajiban membayar diyat” (HR Abu Dawud no 1398)
Lalu siapa yang tidak boleh mengemis?
Para Sahabat Bertanya:" Kecukupan yang bagaimanakah yang tidak membolehkan untuk mengemis ?" Rasulullah Menjawab:"Yaitu yang cukup untuk makan siang dan malamnya. (HR. Abu Dawud)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya dia hanyalah sedang meminta bara api (neraka), maka (jika dia mau) silahkan dia mempersedikit atau memperbanyak”.
Dari penjelasan-penjelasan diatas kita bisa memahami bahwa memang baik memberikan sedekah pada orang yang tidak mampu atau pengemis.
Namun jika profesi pengemis ini hanya sebagai kedok, hendaknya kita tidak usah memberi. karena sama saja kita menuntun mereka keneraka.