Jangan Ngeres Dulu, Bagi Pengantin Baru Berhubungan Jima` Saat Bulan Puasa Boleh Hukumnya

Penulis Penulis | Ditayangkan 18 May 2018
Jangan Ngeres Dulu, Bagi Pengantin Baru Berhubungan Jima` Saat Bulan Puasa Boleh Hukumnya
Sumber gambar kaltim.tribunnews.com

Begini cara menyiasati letupan gairah para pengantin baru selama bulan puasa.

Terkadang banyak kekhawatiran yang tidak difahami mengenai hukum berjima' di bulan ramadhan...

Begini penjelasannya...


Jangan berpikiran negatif dulu, artikel ini sekali lagi tidak bermaksud mengarahkan Anda membatalkan ibadah puasa.

Tapi bagaimana cara menyiasati letupan gairah para pengantin baru selama bulan puasa.

Ya, seperti yang kita semua tahu, bercinta di siang hari tentu diharamkan bagi setiap umat yang menjalankan ibadah puasa.

Lantas bolehkah hubungan intim di malam hari puasa, lalu mandi junub saat Shubuh?

Jawabannya, boleh. Alasannya berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman,

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالْآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آَيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).

HEADLINE: Pengakuan Anak Pelaku Bom Bunuh Diri yang Sering Diajak Berjihad Namun Menolak 

Bagaimana jika sampai waktu azan Shubuh belum sempat mandi junub? Apakah boleh tetap berpuasa?

Seperti yang dikutip dari rumaysho.com, Boleh. Perhatikan ayat,

فَالْآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

“Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187). Konsekuensi dari dibolehkannya hubungan intim yang berakhir hingga azan Shubuh adalah masih boleh masuk Shubuh dalam keadaan junub.


Dan hal ini dibenarkan dengan perkataan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim no. 1109)

Semoga bermanfaat bagi yang belum mengetahui hal di atas. Wallahu waliyyut taufiq.
SHARE ARTIKEL