Rakyat Malaysia Patungan Untuk Bayar Utang Negara, Apa Bisa Diterapkan di Indonesia?
Penulis Penulis | Ditayangkan 28 May 2018Sumber gambar news.okezone.com
Hutang Malaysia dikabarkan mencapai 3.595 triliun, masyarakat tergerak untuk membuat penggalangan dana demi meringankan hutang negara.
Bagaimana dengan Indonesia dengan menggandeng pemain besar misalnya Kitabisa.com ?
Publik di Malaysia melakukan gerakan penggalangan dana untuk membantu Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad memangkas utang negara yang telah mencapai RM1 triliun atau sekitar Rp3.595 triliun.
Gerakan publik ini diprakarsai oleh seorang praktisi hukum di Sisters in Islam (SIS) bernama Nik Shazarina Bakti. Dia meluncurkan, gerakan penggalangan dana dengan nama "Please Help Malaysia!" di situs GoGetFunding seperti yang dikutip dari news.okezone.com.
"Saya seorang Malaysia berusia 27 tahun, sangat mencintai dan bangga dengan negara saya. Saya lulusan LLM (Master of Laws) dari SOAS, University of London dan saat ini menjadi Petugas Hukum di Sisters in Islam (SIS). Saya percaya saya seorang aktivis untuk kepentingan umat manusia," tulis Shazarina di situs tersebut.
"Baru-baru ini, diumumkan bahwa Malaysia memiliki utang sebesar RM1 triliun (USD250 miliar). Itu banyak," lanjut dia.
Sumber gambar news.okezone.com
Bisakah Indonesia?
Mengingat tingginya utang Indonesia, apakah mungkin masyarakat Indonesia bisa mengikuti ide negara tetangga tersebut ?
Bhima Yudhistira news.okezone.com
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira berpendapat, sejatinya tidak ada yang salah dengan ide rakyat Malaysia. Tidak menutup kemungkinan juga kalau masyarakat Indonesia meniru cara rakyat Malaysia membantu pemerintah melunasi utang.
"Ide nya bisa ditiru dengan membuat crowdfunding pelunasan utang. Meskipun hasilnya tidak seberapa dibandingkan total utang pemerintah yang akan dilunasi tapi ini bagian dari pencerdasan publik terutama generasi muda,"
Bhima menjelaskan, masyarakat bisa saja melakukan patungan dengan memanfaatkan aplikasi Fintech crowdfunding. Dia mengatakan, banyak pemain yang siap memfasilitasi.
Baca Juga: Umar Patek Pelaku Bom Bali 1 Bongkar Perbedaan Aliran Jemaah Islamiyah Dengan Pelaku Bom Surabaya
Contohnya bisa menggandeng salah satu pemain besar misalnya Kitabisa.com atau crowdfunding lain yang memiliki legalitas hukum dan diawasi oleh regulator," tambahnya.
Menurutnya, utang dalam jangka panjang tidak bisa menjadi stimulus perekonomian. Justru tumpukan utang tersebut bisa menjadi beban bagi generasi mendatang.