Menolak Vaksin Rubella Karena Babi Sama Dengan Lebih Memilih Mati Daripada Ikhtiar
Penulis Penulis | Ditayangkan 13 Sep 2018
Sumber gambar ytimg.com
Masyarakat sedang dihadapkan diantara dua pilihan anatar mati ataukah harus melakukan vaksin yang mengandung babi.
Semua orang sudah pasti tahu untuk masalah kesehatan, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Hal inilah yang menjadi jalan terbaik untuk mencegah penyakit yang belum ditemukan obatnya.
Pro dan kontra masih bergulir hangat mengenai vaksin rubella.
Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa untuk penggunaan vaksin rubella diperbolehkan mesti didalam vaksin mengandung babi.
Baca Juga
- Bisnis Vaksin, Benarkah yang Disuntikkan ke Anak Ketika Imunisasi adalah Bibit Penyakit?
- UAS Tanggapi Ramainya Perdebatan Vaksin MR "Pilih babi, tak boleh pilih mati"!
- Tanyakan 5 Hal ini untuk Pastikan Vaksin yang Diberikan Pada Anak Anda Aman dan Halal
Yang menjadi persoalan masih banyak masyarakat yang tidak ingin di vaksin lantaran bahan yang terkandung didalamnya.
Seperti dikutip dari mojok.co, di provinsi Aceh untuk penyakit rubella sudah menyebar cukup pasif hingga muncul istilah "Tsunami Rubella" dikalangan dokter.
Hal ini dikarenakan PLT Gubernur Aceh Nova Iriansyah masih melakukan penundaan penggunaan vaksin penyakit rubella di daerah Aceh.
Penundaan ini dilakukan terkait adanya unsur babi yang ada pada vaksin tersebut.
Baca Juga
- Pentingnya Vaksin MMR, Jika Ditinggalkan Bisa Berakibat Fatal
- Kenali Apa Itu Vaksin MR, dan Apa Bedanya dari Vaksin MMR? Sebagai Pencegah Penyakit Campak
- Bukan Hoax, Terkuak Vaksin MR Kandung Babi dan Organ Manusia! Ini Tanggapan MUI
- Mengungkap HOAX Konspirasi Imunisasi dan Vaksinasi Setelah Kasus Difteri Mewabah
Ustadz Abdul Somad Menanggapi Masalah Vaksin Rubella

Sumber gambar makassar.tribunnews.com
"Kita kalau dipilih antara dua, mati atau makan babi, pilih mana? Makan babi. Tak boleh pilih mati," kata ustaz Somad dikutip dari Liputan6.com dalam sebuah ceramah dan tersiar di media sosial
Dia lantas memberikan contoh, ketika ada orang masuk ke hutan dan dia dihadapkan pada kondisi tidak ada makanan sama sekali untuk dimakan dan hanya ada babi.
"Masuk ke hutan, mati atau makan babi? Aku mati saja, tak boleh. Musti makan babi," kata Somad.