Jumlah Korban Meninggal di Palu Lebih dari 1300, Inggris Langsung Bantu Rp 38 Miliar

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 03 Oct 2018
Jumlah Korban Meninggal di Palu Lebih dari 1300, Inggris Langsung Bantu Rp 38 Miliar
Image from bbc.com

Seiring gempa tsunami yang melanda Palu. Sampai sekarang diperkirakan korban lebih dari 1300 meninggal dunia. Tak bisa dipungkiri donasi bantuan tak ada hentinya. 

Sampai-sampai mendapat empati dari negara lain untuk membantu mendonasikan bantuan karena saking dahsyatnya gempa palu...

Data terbaru BNPB menunjukkan, korban tewas sudah mencapai setidaknya 1347 orang, termasuk 34 pelajar yang ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan gereja di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, pada Selasa (1/10).

Jumlah korban tewas terus meningkat, dan kini mencapai 1374, dalam data yang tercatat BNPB hingga Selasa (2/10) pukul 17:00.

Hal ini diungkapkan Kepala BNPB Willem Rampangile, dalam jumpa pers di posko penanganan bencana, Palu.

"Adapun yang hilang 113 orang, dan masih ada beberapa jenazah yang masih tertimbun, dan kita masih belum tahu berapa jumlahnya," ungkap Willem, seperti dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Heyder Affan.

Menurut Willem, saat ini BNPB masih berfokus pada upaya pencarian dan penyelamatan.

"Kita mengarahkan SDM mulai Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan yang mengoperasikan alat berat adalah dari PUPR: semua kita kerahkan, untuk evakuasi," jelasnya

Para korban, menurut juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, berasal dari Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.

"Namun kita memilah korban berdasarkan kabupaten, sulit. Karena tim SAR gabungan ketika mendapat jenazah, langsung dibawa ke rumah sakit. Dan rumah sakit ada di Palu," kata Sutopo, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/10) siang.

Seperti yang dikutip dari bbc.com, di antara para korban meninggal dunia terdapat 34 pelajar yang ditemukan di bawah reruntuhan gereja di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, pada Selasa (1/10).

Saat ini, sejumlah relawan masih berupaya mengevakuasi ke-34 jenazah tersebut.

"Kondisi lumpur di daerah itu begitu parah. Kami harus berjalan sekitar 1,5 jam untuk mencapai (area longsor) sehingga upayanya amat sulit," kata Ridwan Sobri, juru bicara Palang Merah Indonesia kepada BBC.

Dia menambahkan, identitas dan usia para pelajar belum dapat dikonfirmasi.

PMI, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP, semula mendapat laporan bahwa ada 86 pelajar yang hilang saat mengikuti acara pendalaman Alkitab di Gereja Jonooge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Belum jelas, apakah 34 jenazah yang ditemukan di bawah reruntuhan gereja merupakan bagian dari 86 pelajar yang dilaporkan hilang.

Kecamatan Sigi Biromaru berjarak sekitar 20 kilometer sebelah selatan Kota Palu. Jika kondisi jalan normal, kecamatan tersebut dapat dijangkau menggunakan kendaraan bermotor dari Kota Palu kurang dari satu jam.

Akan tetapi, gempa-tsunami yang melanda Kota Palu dan sekitarnya menyebabkan sejumlah jalan rusak dan tidak bisa diakses. Pasokan listrik terhenti dan jaringan telekomunikasi lumpuh.

Jumlah korban sangat mungkin bertambah lantaran banyak yang belum bisa dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Data dari daerah lainnya, seperti Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong belum diproleh secara lancar kendati sudah mulai bisa dijangkau, lantaran kerusakan infrastruktur.

Baca juga : 

Melihat kejadian itu sampai sampai mendapat empati dari negara lain, mereka memberikan donasi bantuan yang bisa dibilang bukan ukuran kecil..

Jumlah Korban Meninggal di Palu Lebih dari 1300, Inggris Langsung Bantu Rp 38 Miliar

Pemerintah Inggris menyetujui bantuan dana untuk bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala. Bantuan yang disetujui senilai Rp 38 miliar.

"Saya ingin mengucapkan turut berdukacita atas jatuhnya korban-korban di gempa dan tsunami di Palu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," kata Dubes Inggris di Indonesia Moazzam Malik, Selasa (2/10/2018).

"Pemerintah Inggris, dalam hal ini Menteri Pembangunan Internasional Inggris, telah menyetujui bantuan kemanusiaan senilai Rp 38 miliar," imbuhnya.

Pernyataan Moazzam Malik tersebut berdasarkan rilis yang diterima dari Kepala Media Komunikasi Kedubes Inggris John Nickell.

Moazzam menyatakan saat ini pihak Kementerian Pembangunan Internasional Inggris tengah dalam perjalanan ke Indonesia untuk mengkoordinasikan bantuan tersebut.

"Tim dari kementerian tersebut sedang menuju ke Jakarta untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan, khususnya dengan pemerintah Indonesia," tutur Moazzam.

Selain itu, pihak pemerintah Inggris mengupayakan mendistribusikan bantuan selain berupa uang. Bantuan yang dimaksud antara lain tenda, selimut, hingga dapur portabel yang saat ini berada di Dubai.

"Kami juga berhubungan dengan maskapai untuk memindahkan bahan-bahan tersebut ke Palu atau bandara-bandara besar sekitar daerah darurat," tutur Moazzam.

Semoga yang mendapat bencana tetap diberi ketabahan dan kesabaran. Amiin
SHARE ARTIKEL