Anjuran Rasulullah Ketika Buang Air Kecil. Begini Posisi Duduk yang Benar.
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 28 Jun 2016Posisi duduk ketika buang air kecil, sudah diteliti secara medis baik untuk kesehatan |
Ketika buang air disunnahkan dilakukan dengan posisi duduk. Hal ini didasarkan kepada hadits riwayat Abdurrahman bin Hasanah :
خَرَجَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ وَهُوَ فِي يَدِهِ كَهَيْئَةِ الدَّرَقَةِ قَالَ : فَوَضَعَهَا ، ثُمَّ جَلَسَ فَبَالَ إِلَيْهَا
“Nabi shallallahu‘alaihi wasallam pernah keluar bersama kami dan di tangannya terdapat sesuatu yang berbentuk perisai, lalu beliau meletakkannya kemudian beliau duduk lalu kencing menghadapnya.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Bagaimana posisi duduk yang dimaksud ?
Baca Juga : Bolehkah Suami Cukur Bulu Kemaluan Istri dan Sebaliknya?
Dalam kitab al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah jilid 8 pada halaman 34 dijelaskan sebagai berikut : Para ulama menjelaskan bahwa disukai ketika buang hajat dengan duduk berjongkok dengan membentangkan kaki, tubuh bertumpu pada kaki kiri sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits riwayat oleh Suraqah bin Malik, beliau berkata :
عَلَّمَنَا رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَل أَحَدُنَا الْخَلاَءَ أَنْ يَعْتَمِدَ الْيُسْرَى وَيَنْصِبَ الْيُمْنَى
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajari kami apabila salah seorang diantara kami akan masuk tempat buang hajat agar bersandar kepada kaki kiri dan menegakkan kaki kanan.”
Dan menurut kesehatan, posisi jongkok seperti ini lebih memudahkan untuk keluarnya kotoran dan menuntaskannya. Jadi tidak serta merta islam mengajarkan sesuatu tanpa adanya maslahat untuk hal tersebut. Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.