Berbeda Pendapat dengan Nenek Tentang Pola Asuh, Ini yang harus Mama Lakukan!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Jun 2016
Berbeda Pendapat dengan Nenek Tentang Pola Asuh, Ini yang harus Mama Lakukan!
Hargai pendapat nenek, mungkin mereka melihat masalah pola asuh dari sudut pandang yang berbeda.
Karena kemauan anda sendiri harus menitipkan anak pada nenek, jadi mungkin ada saja resiko tentang perbedaan pendapat bagaimana cara nenek mengasuh cucunya dengan baik.

Tidak jarang Anda harus menghadapi nenek, baik itu ibu Anda sendiri ataupun ibu mertua, yang mengkritik cara Anda mengurus anak.

Sebagai senior di dunia pengasuhan anak, seringkali mereka ikut campur hingga membuat Anda merasa tidak kompeten sebagai mama. Padahal suami Anda mendukung penuh setiap keputusan Anda dan jarang mengeluh. Anda dan suami pun sudah sepakat untuk mencoba cara pengasuhan tertentu. Jangan sampai kehadiran anak justru menambah banyak masalah baru bahkan meregangkan hubungan Anda dengan para nenek. Berikut dikutip dari parenting.co.id, beberapa cara yang sudah dilakukan beberapa Mama dan berhasil menaklukkan ‘para hakim’ di sekitar mereka.

Baca Juga :ORANG TUA : Titip Anak Pada Kakek Nenek Ada Aturanya Lho.

Memahami Latar Belakang

Menggerutu hingga membenci orang yang bermasalah dengan Anda memang mudah, namun memahami motivasi mereka dapat membantu Anda untuk lebih sabar.
Suatu misal : Dhian sangat sebal pada ibu mertuanya yang selalu ikut campur. Sulit baginya untuk mengingat sisi baik sang mertua. Namun ketika ia menyadari bahwa beliau kesepian dan sering diabaikan anak-anaknya, Dhian mulai melunak dan sekali waktu mengucapkan terima kasih atas nasehat beliau. Perlahan hubungan mereka membaik dan Dhian dapat menemukan cara terbaik untuk menyampaikan penolakan atas nasehat ibu mertua tanpa menyinggungnya.  

Sadari Diri Sendiri

Pernahkan Mama menyadari bahwa mungkin sikap Anda-lah yang membuat para nenek ini ‘bawel’? Apakah Anda selalu defensif setiap mereka memberi  masukan? Apakah Anda kurang persiapan saat situasi ‘genting’ terjadi? Apakah Anda lupa berbagi kepada mereka tentang informasi terbaru yang mendasari pola asuh Anda? Atau Anda selalu pasrah, menurut dan tidak memberi batasan jelas tentang seberapa jauh Anda mengharapkan peran mereka sebagai nenek? Sadari sikap Anda selama ini dan jika Anda ingin ada perubahan, mulailah dari diri sendiri.

Persiapkan Diri

Sebelum bertemu ibu atau ibu mertua, persiapkan diri Anda menghadapi komentar mereka. Tentu Anda sudah bisa menebak beberapa komentar yang kemungkinan besar akan mereka lontarkan. Persiapkan jawaban Anda yang bersifat netral. Misalnya, anak perempuan Anda baru mulai les karate, Anda sudah bisa menebak para nenek akan bertanya ‘kenapa karate’, ‘itu bukannya olahraga anak lelaki’, ‘nanti cucuku tidak feminin’, ‘nanti cucuku akan senang berkelahi’, dll. Dengan memiliki persiapan dan amunisi jawaban, Anda tidak lagi terlalu pusing menjawab berbagai pertanyaan mereka seputar keputusan Anda atas cucu mereka.

Baca Juga : Anak Senang Gosok Gigi tanpa dipaksa, dengan Lakukan 5 Tips ini.

Terima Keadaan

Tidak ada keluarga yang sempurna. Baik ibu Anda ataupun ibu mertua memiliki cara dan alasan tersendiri atas sikap mereka, yang mungkin sering berseberangan dengan Anda. Jika argumen sering terjadi meskipun Anda telah mencoba berbagai cara, anggaplah bahwa itu adalah pelajaran hidup dan salah satu resiko yang harus Anda hadapi ketika menjadi Mama. Tetap usahakan bersabar dan menjalin hubungan baik dengan para nenek. Jika anak Anda sudah cukup besar, Anda bisa memberi pengertian bahwa semua orang sayang padanya dengan cara unik mereka masing-masing.

Mama, intinya hargai pendapat nenek. Bila anda tidak setuju, anda dapat membicarakan hal itu dengan melihat sudut pandang masalahnya dari seorang nenek yang sayang pada cucunya.

SHARE ARTIKEL