Minum Minuman Yang Manis, Dapat Mencegah Lemah Lesu, Mitos atau Fakta?
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 08 Jun 2016Ilustrasi minuman manis |
Ngomong-ngomong soal puasa, menu berbuka dalam bentuk minuman biasanya menjadi salah satu menu yang paling diburu saat buka puasa, karena rasanya yang menyegarkan.
Ditambah lagi tampilannya yang menarik dengan campuran berbagai bahan yang membuatnya menjadi penuh warna, seperti es campur, es cendol, kolak, es sop buah dan sebagainya. Namun, tahukah Anda ada berbagai mitos tak tepat terkait minuman ini?
Ketiga mitos dan fakta berikut dapat menjadi acuan untuk menjaga kondisi tubuh selama bulan puasa, berikut dikutip dari tribun medan.
Baca Juga : Mom's Begini Cara Meredam, ANAK YANG MENGAMUK
Mitos 1: Kebutuhan cairan tubuh lebih sedikit, ketika tidak puasa.
Fakta: Pengeluaran cairan tubuh saat puasa sama dengan saat kita tidak puasa, sehingga mencukupi kebutuhan cairan tubuh dalam kondisi apapun tetap diperlukan demi menghindari berbagai gangguan kesehatan semisal proses metabolisme yang tidak lancar serta gangguan saraf.
Mitos 2: Minum kopi dan teh saat buka puasa dapat menyegarkan dan menghangatkan tubuh.
Fakta: Kopi dan teh mengandung kafein yang akan memicu gejala penyakit maag pada perut kosong setelah seharian berpuasa. Selain itu, kandungan kafein dalam kopi akan membuat jantung terasa berdebar jika langsung diminum saat berbuka puasa.
Mitos 3: Banyak mengonsumsi minuman manis saat sahur dan berbuka puasa baik untuk mencegah kondisi lemah dan lesu.
Fakta: Minuman manis merupakan bentuk karbohidrat sederhana yang dapat meningkatkan gula darah, yang nantinya akan bisa berujung pada peningkatan risiko obesitas.
Baca Juga : Begini, Polisi Cegah Kejahatan Anak di Dunia Maya
Jadi faktanya minuman manis tidak dapat mencegah lemah dan lesu, hanya karena minum minuman yang manis, kita menambah asupan karbohidrat dalam tubuh.