Bunda, Jangan Mengikat Rambut Terlalu Kencang! Pebalet Ini Telah Buktikan "Bahaya"nya
Penulis Unknown | Ditayangkan 29 Sep 2016 Ketika rambut kita panjang dan ingin lebih ringkas dalam beraktivitas, biasanya kita akan mengikatnya. Tapi saking inginnya terlihat rapi, tak sedikit orang yang mengikatnya dengan begitu kencang, padahal hal ini salah! Pebalet ini telah membuktikan akibatnya.
BACA JUGA: Stop Jadi Pengemis, Kini Nawir Kerja Jadi Sopir. "Malu Sama Anak" Katanya
Diva Hollands, seorang mantan penari balet bisa menjadi contoh bagi kita mengenai bahaya mengikat rambut terlalu kencang. Perempuat itu ternyata mengalami kerontokan rambut parah atau traction alopecia.
Dilansir DailyMail, Diva mulai belajar balet sejak usia 3 tahun. Selama itu ibu Diva biasa mendandani rambutnya dengan sanggul ketat ala ballerina. Baru menginjak 13 tahun, Diva sudah mengalami kebotakan, terutama di area dahi.
"Ibu mengikat rambut saya sampai benar-benar ketat sejak kecil, dan ketika melihat kembali foto-fotonya, Anda dapat melihat kalau hal itu mulai berpengaruh terhadap garis rambut saya."
⠀
Akibatnya, Diva menjadi sasaran ejekan teman-temannya di sekolah. Beranjak dewasa, masalah kerontokan yang dialami Diva kian gawat. Diva mulai mengalami kebotakan di dekat area pelipis. Untuk mengatasi masalah tersebut, Diva harus menjalani transplantasi folikular pada kulit kepalanya. Dia meminta bantuan spesialis rambut dan kebotakan Edward Ball, D.O. dari Maitland Clinic.
Transplantasi dilakukan dengan mengambil sepetak kulit sehat di bagian belakang kepala. Kulit kepala yang masih subur tersebut lantas dicangkok di bagian yang mengalami kebotakan. "Ketika melihat hasilnya, saya benar-benar terkesima. Hanya dalam beberapa bulan, saya bisa melihat garis rambut saya mulai tumbuh kembali. Setiap bulan terasa semakin baik," pungkasnya dengan riang.
Mengerikan sekali ya.. untuk itulah bunda, jangan mengikat rambut buah hati kita terlalu kencang, tak mau kan putri cantik anda mengalami kebotakan di usianya yang masih dini.
BACA JUGA: Stop Jadi Pengemis, Kini Nawir Kerja Jadi Sopir. "Malu Sama Anak" Katanya
Diva Hollands, seorang mantan penari balet bisa menjadi contoh bagi kita mengenai bahaya mengikat rambut terlalu kencang. Perempuat itu ternyata mengalami kerontokan rambut parah atau traction alopecia.
Dilansir DailyMail, Diva mulai belajar balet sejak usia 3 tahun. Selama itu ibu Diva biasa mendandani rambutnya dengan sanggul ketat ala ballerina. Baru menginjak 13 tahun, Diva sudah mengalami kebotakan, terutama di area dahi.
"Ibu mengikat rambut saya sampai benar-benar ketat sejak kecil, dan ketika melihat kembali foto-fotonya, Anda dapat melihat kalau hal itu mulai berpengaruh terhadap garis rambut saya."
⠀
Akibatnya, Diva menjadi sasaran ejekan teman-temannya di sekolah. Beranjak dewasa, masalah kerontokan yang dialami Diva kian gawat. Diva mulai mengalami kebotakan di dekat area pelipis. Untuk mengatasi masalah tersebut, Diva harus menjalani transplantasi folikular pada kulit kepalanya. Dia meminta bantuan spesialis rambut dan kebotakan Edward Ball, D.O. dari Maitland Clinic.
Transplantasi dilakukan dengan mengambil sepetak kulit sehat di bagian belakang kepala. Kulit kepala yang masih subur tersebut lantas dicangkok di bagian yang mengalami kebotakan. "Ketika melihat hasilnya, saya benar-benar terkesima. Hanya dalam beberapa bulan, saya bisa melihat garis rambut saya mulai tumbuh kembali. Setiap bulan terasa semakin baik," pungkasnya dengan riang.
Mengerikan sekali ya.. untuk itulah bunda, jangan mengikat rambut buah hati kita terlalu kencang, tak mau kan putri cantik anda mengalami kebotakan di usianya yang masih dini.