Ekonomi Indonesia Semakin Lesu Karena Tingginya Bunga Kredit
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 22 Sep 2016Bank Indonesia / BI mengakui hingga kini pertumbuhan kredit masih terbilang rendah. Bahkan pertumbuhan kredit pada pertengahan tahun masih di bawah 10 persen.
Dilansir dari Newshub, Gubernur BI Agus DW Martowardojo ungkapkan "Kalau lihat kredit memang kredit itu tumbuhnya masih terbatas dan itu yang utama lebih karena peran permintaan," Jakarta, Kamis 22 September 2016.
Menurutnya, masih rendahnya pertumbuhan kredit karena sikap bank yang lebih berhati-hati. Mengingat rasio kredit bermasalah atau NPL terus meningkat. Kini NPL sudah berada di level 3,2 persen.
"Kredit agak lemah itu faktor yang berperan adalah perbankan lebih hati-hati karena rasio kreditnya (NPL) agak sedikit peningkatan, kita sampaikan NPL meningkat jadi 3,2 persen, kita lihat itu naik dari 2,9 persen ke 3 persen mendekati 3,2 persen sekarang ini 3,2 persen," tambahnya.
Pertumbuhan kredit Juli 2016 tercatat sebesar 7,7 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 2016 tercatat sebesar 5,9 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.