Harga Murah, Mainan Anak-anak Buatan Kudus ini Unik Banget
Penulis Penulis | Ditayangkan 06 Sep 2016Saat ini anak-anak sudah mengenal gadget. Bahkan anak-anak usia balita pun kini sudah familiar dengan gadget. Waktu mereka seakan tersita hanya untuk bermain game di gadget dan mengabaikan permainan lainnya. Mainan lainnya seakan kurang menarik dibandingkan game yang ada di gadget.
Tapi seorang warga Kudus membuat inovasi mainan baru yang menarik. Ia adalah Aryo Naradha, warga Dukuh Lemah Gunung, Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Bersama rekannya, Amat Qodir Jailani yang tinggal di Batang, Jawa Tengah, Aryo membuat mainan anak berupa eskavator mini.
Aryo menjelaskan jika produk yang ia beri nama Naradha Kodirco itu dibuat dari bahan kayu dengan kualitas baik sehingga tak mudah rusak. Eskavator itu digerakkan dengan tuas yang dikendalikan oleh pemain. Aryo tak merinci apa penggeraknya, tapi ia menyebutkan jika mainan itu tak digerakkan menggunakan aki, baterai, ataupun listrik.
Ada Yang Unik : Pernahkah Kamu Berpikir Kenapa Tuyul Tak Curi Uang dari Mesin ATM? Penjelasannya Bikin Ketawa
Ide untuk membuat replika eskavator menjadi mainan anak-anak ini muncul saat Aryo melihat eskavator di pinggir jalan saat sedang ada proyek. Ia lalu menangkap peluang usaha dengan membuat eskavator mini yang bisa operasikan anak-anak.
Ide itu lalu diobrolkan dengan rekannya, Qodir. Keduanya pun kemudian bersepakat untuk join di bisnis mainan anak ini. Aryo sebagai pemodal sekaligus marketing, sementara Qodir bagian produksi.
Awal produksi, mereka membuat lima unit mainan eskavator mini. Aryo lalu membuka lapak mainan di perempatan Jember Kudus setiap pukul 16.00-22.00 WIB. Dengan tarif Rp 5.000 per 15 menit, ternyata banyak anak yang tertarik untuk memainkan eskavator mini tersebut. Dalam semalam Aryo bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 200.000.
"Dua minggu uji coba, mainan itu dibeli seorang teman dengan harga Rp 6 juta," kata Aryo kepada brilio.net, Kamis (23/6).
Merasa ide mainannya potensial mendapatkan respons bagus, Aryo lalu meminta Qodir untuk membuat mainan itu lagi sebanyak 10 unit. Mainan itu lalu diujicobakan lagi untuk anak-anak dengan harga sewa sama, Rp 5.000 per 15 menit. Hasilnya, ia bisa meraup untung bersih sekitar Rp 400.000 setiap malamnya.
Semakin percaya diri jika mainan buatannya bakal disambut baik oleh anak-anak dan pelaku usaha, Aryo lalu mencoba memasarkannya di akun Facebooknya. Video mainan tersebut yang ia unggah ternyata banyak dilihat dan dibagikan. Ia pun kebanjiran orderan. Tak cuma dari daerah Kudus dan sekitarnya, permintaan mainan itu bahkan datang dari Cilacap, Jogja, hingga Kalimantan. Namun Aryo belum bisa memenuhi semua pesanan karena terbatasnya produksi.
"Dulu dalam sebulan hanya produksi 10 unit, tapi sekarang dengan tambahan tiga karyawan sudah bisa bertambah menjadi 40 unit setiap bulannya," ungkapnya.
Aryo menjual dengan harga kisaran Rp 6,2 juta untuk 5 unit eskavator mini itu. Hingga saat ini ia hanya melayani pemesanan untuk pelaku usaha dan belum melayani eceran. Ia berharap banyak orang bisa punya usaha mandiri dari mainan buatannya.
"Yuk....... Jadi usahawan mandiri di kota anda," kata Aryo dalam sebuah postingan Facebooknya.
Tapi seorang warga Kudus membuat inovasi mainan baru yang menarik. Ia adalah Aryo Naradha, warga Dukuh Lemah Gunung, Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Bersama rekannya, Amat Qodir Jailani yang tinggal di Batang, Jawa Tengah, Aryo membuat mainan anak berupa eskavator mini.
Aryo menjelaskan jika produk yang ia beri nama Naradha Kodirco itu dibuat dari bahan kayu dengan kualitas baik sehingga tak mudah rusak. Eskavator itu digerakkan dengan tuas yang dikendalikan oleh pemain. Aryo tak merinci apa penggeraknya, tapi ia menyebutkan jika mainan itu tak digerakkan menggunakan aki, baterai, ataupun listrik.
Ada Yang Unik : Pernahkah Kamu Berpikir Kenapa Tuyul Tak Curi Uang dari Mesin ATM? Penjelasannya Bikin Ketawa
Ide untuk membuat replika eskavator menjadi mainan anak-anak ini muncul saat Aryo melihat eskavator di pinggir jalan saat sedang ada proyek. Ia lalu menangkap peluang usaha dengan membuat eskavator mini yang bisa operasikan anak-anak.
Ide itu lalu diobrolkan dengan rekannya, Qodir. Keduanya pun kemudian bersepakat untuk join di bisnis mainan anak ini. Aryo sebagai pemodal sekaligus marketing, sementara Qodir bagian produksi.
Awal produksi, mereka membuat lima unit mainan eskavator mini. Aryo lalu membuka lapak mainan di perempatan Jember Kudus setiap pukul 16.00-22.00 WIB. Dengan tarif Rp 5.000 per 15 menit, ternyata banyak anak yang tertarik untuk memainkan eskavator mini tersebut. Dalam semalam Aryo bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 200.000.
"Dua minggu uji coba, mainan itu dibeli seorang teman dengan harga Rp 6 juta," kata Aryo kepada brilio.net, Kamis (23/6).
Merasa ide mainannya potensial mendapatkan respons bagus, Aryo lalu meminta Qodir untuk membuat mainan itu lagi sebanyak 10 unit. Mainan itu lalu diujicobakan lagi untuk anak-anak dengan harga sewa sama, Rp 5.000 per 15 menit. Hasilnya, ia bisa meraup untung bersih sekitar Rp 400.000 setiap malamnya.
Semakin percaya diri jika mainan buatannya bakal disambut baik oleh anak-anak dan pelaku usaha, Aryo lalu mencoba memasarkannya di akun Facebooknya. Video mainan tersebut yang ia unggah ternyata banyak dilihat dan dibagikan. Ia pun kebanjiran orderan. Tak cuma dari daerah Kudus dan sekitarnya, permintaan mainan itu bahkan datang dari Cilacap, Jogja, hingga Kalimantan. Namun Aryo belum bisa memenuhi semua pesanan karena terbatasnya produksi.
"Dulu dalam sebulan hanya produksi 10 unit, tapi sekarang dengan tambahan tiga karyawan sudah bisa bertambah menjadi 40 unit setiap bulannya," ungkapnya.
Aryo menjual dengan harga kisaran Rp 6,2 juta untuk 5 unit eskavator mini itu. Hingga saat ini ia hanya melayani pemesanan untuk pelaku usaha dan belum melayani eceran. Ia berharap banyak orang bisa punya usaha mandiri dari mainan buatannya.
"Yuk....... Jadi usahawan mandiri di kota anda," kata Aryo dalam sebuah postingan Facebooknya.