Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 11 Sep 2016
Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Nasi sudah menjadi makanan yang wajib bagi setiap orang khususnya yang berdarah Indonesia. Betapa tidak, ketika seseorang makan tanpa nasi, orang sering anggap itu bukan makan, tapi sekedar ngemil.

Namun tahukah Anda bahwa dengan mengkonsumsi nasi berlebih akan mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa akibat yang akan timbul ketika terlalu sering mengkonsumsi nasi.

1. Kegemukan 

Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Bahaya sering makan nasi akan menyebabkan terjadinya kegemukan. Kandungan utama dari nasi adalah karbohidrat. Hal ini berarti karbohidrat akan diubah menjadi produk gula untuk kebutuhan metabolisme. Sayangnya kita kadang mengkonsumsi nasi berlebihan, padahal kita tidak membutuhkan sumber energi sebanyak itu. Jika kita mengkonsumsi nasi berlebihan, maka akan terjadi penumpukan karbohidrat. Karbohidrat yang terkumpul akan diubah menjadi produk gula. Ketika sudah diubah menjadi produk gula, maka akan digunakan untuk metabolisme sel diseluruh tubuh.

Namun produk gula yang tertumpuk tadi tidak akan semuanya digunakan untuk metabolisme karena kebutuhan energi tubuh tidak sebanyak itu. Akibatnya akatn terjadi penumpukan produk gula, dan disisi lain kita masih tetap mengkonsumsi nasi berlebihan maka semakin bertumpuklah produk gula ditubuh. Produk gula yang berlabihan ini kemudian akan disimpan tubuh sebagai cadangan energi yang suatu saat akan digunakan. Namuk dikarenakan pola makan nais yang tinggi, cadangan energi tadi tidak kunjung terpakai dan terus tertumpuk. Cadangan energi tersebut akan tersimpan sebagai lemak tubuh yang semain lama semakin menumpuk dan menyebabkan terjadinya kegemukan.

BACA JUGA : Inilah Buah-buahan Enak Yang Ampuh Turunkan Penyakit Kolesterol

2. Diabetes Melitus

Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Terlalu banyak mengkonsumsi nasi ternyata bisa memicu terjadinya diabetes. Kandungan nasi yang merupakan karbohidrat. Nasi yang kita makan akan dicerna dan dengan bantuan dari enzim tubuh akan diubah menjadi produk gula. Produk gula yang akan diubah menjadi bahan bakar atau metabolisme umumnya adalah hal wajar dan merupakan kebutuhan tubuh. Namun, ketika terlalu banyak mengkonsumsi nasi, makan produk gula yang dibentuk akan semakin banyak pula. Akibatnya produk gula akan terus diserap dan terakumulasi dalam darah.

Normalnya, produk gula dalam darah akan dibawa ke seluruh sel yang ada ditubuh sebagai bahan bakar metabolisme untuk menjaga kehidupan dan fungsi sel. Namun, agar produk gula tersebut dapat sampai ke jaringan atau sel target diseluruh tubuh, diperlukan bantuan hormon insulin. Hormon insulin ini dihasilkan dari organ pankreas manusia. Banyaknya mengkonsumsi nasi yang menyebabkan tingginya produk gula dalam darah, menyebabkan pakreas bekerja keras untuk memproduksi insulin agar produk gula dalam darah dapat diangkut ke seluruh sel.

Namun akibat kerja pankreas yang terlalu berat menyebabkan terjadi pembebanan yang berlebihan paa kerja pankreas sehingga secara perlahan-lahan dapat merusak sel-sel penghasil insulin di pankreas (disebut sel beta pankreas). Jika hal ini terus berlangsung lama maka sel beta pankreas akan semakin rusak. Pada akhirnya sel yang tersisa tidak akan mampu memproduksi insulin untuk memenuhi kebutuhan yang digunakan untuk memetabolisme produk gula. Akibat kurangnya produksi insulin dan jumlah asupan nasi yang tetap tinggi, maka menyebabkan produk gula dari nasi akan semakin tertumpuk dalam darah, sehingga membuat kadar gula darah akan meningkat atau lebih tinggi dari kadar gula darah orang normal.

3. Kurang vitamin dan serat

Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Dampak dari sering makan nasi dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin dan protein yang diperlukan. Hal ini dapat terjadi ketika orang banyak memakan nasi, akan membuat tubuh kenyang tanpa jumlah yang cukup memakan lauk. Hal ini akibat konsumsi nasi yang banyak, serta kandungannya yang tinggi karbohidrat. Padahal kita tahu bahwa kebututhan akan vitamin dan serat dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
Umumnya orang yang telah banyak mengkonsumsi nasi biasanya hanya memakan lauk berupa dagin atau ikan. Hal tersebut hanya memenuhi kebutuhan protein. Namun akibat hal tersebut, orang-orang akan kenyang lebih dulu dan tidak berminat lagi memakan sayur-sayuran dan buah-buahan. Akibatnya kebutuhan vitamin dan serat tidak dapat terpenuhi.

4. Cepat lapar

Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Makan nasi berlebihan tidak dapat menjamin bahwa kita akan memiliki ketahanan terhadap rasa lapar. Nasi memiliki Kadar Glycemic Indeks yang tinggi. Ketika kita mengkonsumsi nasi, maka kadar gula darah dalam tubuhh akan meningkat. Sayangnya peningkatan tersebut akan mengalami penurunan yang membuat tubuh akan segera mendeteksinya dan membuat sebuah sistem bahwa tubuh kekurangan energi dan butuh makan. Padahal sebenarnya penurunan kadar gula itu tidak menyebabkan tubuh kekurangan sumber energi, namun karena persepsi penurunan gula dianggap kekurangan energi makan akan timbul stimulasi rasa lapar yang berlebihan.

5. Membuat kantuk

Makanlah Nasi Secukupnya, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Nasi

Bahaya sering makan nasi hingga akhirnya kekenyangan banyak membuat orang menjadi merasa ngantuk setelahnya (setelah makan). Hal ini banyak orang beranggapan bahwa nasi memiliki zat yang dapat membuat kantuk. Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa, rasa kantuk yang terjadi bukan karena efek zat yang dikandungnya, melainkan dampak dari kekenyangan. Makan nasi yang berlebihan akan membuat kita kekenyangan. Hal ini membuat sistempencernaan agar berusaha keras. Akbiatnya dperlukan konsentrasi asupan aliran darah yang lebih besar pada sistem pencernaan. Hal tersebut membuat aliran darah ke otak akan menurun karena berfokus pada saluan cerna. Akibat kurangnya pasokan aliran darah ke otak, menyebabkan oksigen yang dialirkan darah pun akan berkurang menuju otak dan menyebabkan otak akan merasa kantuk.
SHARE ARTIKEL