Surat Kepadamu Makhluk yang Bernamakan Pria dan Berstatus Suami

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 24 Sep 2016
Surat Kepadamu Makhluk yang Bernamakan Pria dan Berstatus Suami

Hai, mahluk yang bernama pria dan sudah menjadi sosok seorang bapak. Sudahkah kau renungi dan kau sadari hal ini.

Tolong, jangan pernah membandingkan istrimu dengan sesosok “perempuan muda”. Ini sangat sangat tidak adil.

Kuku perempuan muda itu lentik terawat, sedangkan kami istrimu, ibu dari anak-anakmu, tak mungkin meruncing-runcingkan kuku, karena itu menyulitkan saat menyikat kamar mandi agar lantai tak licin biar anak anak tidak jatuh. Kami membersihkan sudut-sudut bawah kompor, pojok-pojok kulkas dan wastafel, agar rumah selalu bersih dan sehat.

Jangan bandingkan dada istrimu dengan dada perempuan muda yang indah tegak menantang dunia.
Tataplah anak-anakmu yang lincah berlarian, cerdas berbinar-binar, itu karena dada istrimu pernah bertahun mengalirkan ASI, nutrisi terbaik kepada mereka, jadi sudah wajar kalau dada istrimu ini rada-rada mengendur….

Perempuan muda itu wangi berparfum Romance-Ralph Lauren.
Sementara, punggung istrimu yang pegal karena menyetrika, pundaknya yang sakit karena menggendong anakmu, tak cocok di semprot parfum mahal, lebih pas di tempelin koyo, minyak gosok cap kapak atau minyak tawon.

Bibir perempuan muda itu merekah, dengan warna lipstick yang serasi dengan blazer dan syal yang melilit leher putihnya.
Istrimu, hanya punya satu warna lipstick saja...

Baca Juga : Biarkan Saja Dia Menyesal Telah Meninggalkanmu

Pasti istrimu pernah terbersit untuk mengoleksi aneka warna, tapi melirik harganya, dua ratus ribu untuk sebatang lipstick, otak dan hati kami berhitung. Dua ratus ribu???
Hellloowww… kalau dibelikan garam dapur atau bawang merah, beras, minyak, dua ratus ribu itu bisa untuk stok berbulan-bulan.

Sering-seringlah menatap bola mata istrimu, maka kamu akan menemukan telaga kasih sayang yang tak pernah mengering dihantam jaman. 
Sering-seringlah meninjau hati istrimu, hatinya satu, dan hanya di isi oleh cinta yang tumpah ruah pada keluarga yang tak pernah lapuk diterjang waktu.

Terakhir jangan kau sia-siakan istrimu. Salam kebahagian buat keluargamu.
SHARE ARTIKEL