Yang Sabar ya Nak.. Disaat Ibumu Jadi TKW dan Ayahmu Mengalami Gangguan Jiwa
Penulis Unknown | Ditayangkan 29 Sep 2016 Kisah sedih ini bukan hanya karangan saja, tetapi benar-benar dialami oleh seorang bocah malang berikut ini.
BACA JUGA: Naik Roller Coaster, Terbukti Ampuh Keluarkan Batu Ginjal
Sambil tergesa-gesa, dengan berani dia meminta Dedi mengunjungi rumahnya yang tak jauh dari lokasi acara Dedi melantik pengurus Golkar Purwakarta. "Pak, ayo ke rumah saudara saya, Pak. Kasihan dia. Masih anak-anak tapi tidak boleh sekolah oleh orangtuanya," ujar Aiman Bestian (15) kepada Dedi, Selasa (27/9).
⠀
Awalnya mereka berencana untuk berfoto, tapi gagal seketika. Dedi pun langsung menuju rumah Angga Suherman (35) dan betapa terkejutnya dia ketika mendengar jawaban dari sang ayah, perihal anaknya.
"Kenapa anak bapak tidak sekolah? Besok harus mulai sekolah demi masa depan anak bapak!" tegas Dedi. Dengan polos Herman menjawab, anaknya sudah memiliki ijazah, maka tidak perlu lagi menjalani pendidikan di sekolah. "Anak saya sudah punya ijazah, Pak. Tuh, kemarin dibawa sama Pak Haji," ungkap Herman.
Dikutip Wajibbaca dari Indozone, Setelah diselidiki, ternyata Herman mengalami gangguan jiwa. Bahkan menurut keterangan kerabatnya, sudah 4 kali dia menjalani pengobatan di RSJ Cisarua Bandung Barat namun belum mendapat hasil yang diharapkan.
Herman diketahui menderita gangguan jiwa sejak ditinggal bekerja istrinya menjadi tenaga kerja Wanita ke luar negeri selama 4 tahun. Selama itu, sang istri tidak memberi kabar. "Herman melamun terus istrinya tak jua memberikan kabar," ujar saudara Herman, Mukti Suwarman.
Istrinya sempat pulang beberapa tahun yang lalu, tapi melihat kondisi suaminya, iapun ingin bercerai dan balik lagi ke luar negeri. Kehidupan keluarga itu akhirnya ditanggung oleh Mukti dan keluarga besar Herman.
Dedi pun langsung memanggil dan meminta guru untuk mendatangi Angga setiap hari. Apakah Angga pergi ke sekolah atau guru yang mendatangi Angga."Bu, tolong ini Angga diajari pelajaran sekolah. Kalau terus tidak diizinkan ayahnya untuk keluar rumah, Ibu datang saja setiap hari ke sini. Saya tambah honor Ibu Rp 1,5 juta per bulan," imbuhnya.
Dedi pun turut memberikan bantuan uang Rp 3 Juta untuk Angga agar dapat membeli peralatan sekolah. Selain itu, Dedi menjanjikan domba agar Angga dan ayahnya bisa beternak dan menjadi modal usaha.
BACA JUGA: Naik Roller Coaster, Terbukti Ampuh Keluarkan Batu Ginjal
Sambil tergesa-gesa, dengan berani dia meminta Dedi mengunjungi rumahnya yang tak jauh dari lokasi acara Dedi melantik pengurus Golkar Purwakarta. "Pak, ayo ke rumah saudara saya, Pak. Kasihan dia. Masih anak-anak tapi tidak boleh sekolah oleh orangtuanya," ujar Aiman Bestian (15) kepada Dedi, Selasa (27/9).
⠀
Awalnya mereka berencana untuk berfoto, tapi gagal seketika. Dedi pun langsung menuju rumah Angga Suherman (35) dan betapa terkejutnya dia ketika mendengar jawaban dari sang ayah, perihal anaknya.
"Kenapa anak bapak tidak sekolah? Besok harus mulai sekolah demi masa depan anak bapak!" tegas Dedi. Dengan polos Herman menjawab, anaknya sudah memiliki ijazah, maka tidak perlu lagi menjalani pendidikan di sekolah. "Anak saya sudah punya ijazah, Pak. Tuh, kemarin dibawa sama Pak Haji," ungkap Herman.
Dikutip Wajibbaca dari Indozone, Setelah diselidiki, ternyata Herman mengalami gangguan jiwa. Bahkan menurut keterangan kerabatnya, sudah 4 kali dia menjalani pengobatan di RSJ Cisarua Bandung Barat namun belum mendapat hasil yang diharapkan.
Herman diketahui menderita gangguan jiwa sejak ditinggal bekerja istrinya menjadi tenaga kerja Wanita ke luar negeri selama 4 tahun. Selama itu, sang istri tidak memberi kabar. "Herman melamun terus istrinya tak jua memberikan kabar," ujar saudara Herman, Mukti Suwarman.
Istrinya sempat pulang beberapa tahun yang lalu, tapi melihat kondisi suaminya, iapun ingin bercerai dan balik lagi ke luar negeri. Kehidupan keluarga itu akhirnya ditanggung oleh Mukti dan keluarga besar Herman.
Dedi pun langsung memanggil dan meminta guru untuk mendatangi Angga setiap hari. Apakah Angga pergi ke sekolah atau guru yang mendatangi Angga."Bu, tolong ini Angga diajari pelajaran sekolah. Kalau terus tidak diizinkan ayahnya untuk keluar rumah, Ibu datang saja setiap hari ke sini. Saya tambah honor Ibu Rp 1,5 juta per bulan," imbuhnya.
Dedi pun turut memberikan bantuan uang Rp 3 Juta untuk Angga agar dapat membeli peralatan sekolah. Selain itu, Dedi menjanjikan domba agar Angga dan ayahnya bisa beternak dan menjadi modal usaha.