1000 Ketapel Disita di Surabaya, DIDUGA Buat Aksi 2-12 di Jakarta
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Nov 2016
Polrestabes amankan 1000 ketapel. foto merdeka.com
Ribuan ketapel diamankan anggota Polsek Wonokromo, Polrestabes Surabaya di Jalan Jagir pada Senin kemarin (28/11). Ketapel - ketapel ini diduga hendak dikirim dari Surabaya ke Jakarta untuk aksi 2 Desember. Jumlahnya mencapai 1000 ketapel.
Menurut Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, ketapel-ketapel tersebut milik seseorang bernama Citra Romadhoni (38), warga Rungkut Alang-alang, yang tinggal di Jalan Siwalan Kerto.
Ketapel-ketapel itu dipesan Citra dari si pembuatnya di Jalan Jagir, Wonokromo atas permintaan sepupu Citra yang tinggal di Maros, Makassar, yaitu Dedy. "Ketapel ini dipesan mendadak oleh pemesannya," kata Lily di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (29/11).
Baca Juga: GRATIS! Nasi Bungkus dan Air Mineral Sepanjang Jalan untuk Peserta Aksi 212 Ciamis
Terkait alasan pengamanan 1000 ketapel ini karena ada dugaan dikirim untuk kebutuhan aksi 2 Desember di Jakarta mendatang, sayangnya Lily enggan menjelaskan secara detail.
"Memang tidak ada undang-undangnya, tapi tetap harus kita amankan dulu sebagai upaya pencegahan (terhadap hal-hal yang tidak diinginkan). Yang jelas, kita juga sudah memanggil pemesan dan pembuatnya," tegasnya.
Sementara dari pengakuan Citra sendiri, pada 18 November kemarin, dia ditelepon Dedy, sepupunya itu untuk meminta tolong memesankan 1000 ketapel di Surabaya. Alasannya, di tempat tinggalnya, di Maros, ketapel laku keras.
"Saya tidak tahu (ketapel) itu untuk apa. Katanya sih dijual lagi. Saya hanya ditugasi kakak saya dan meminta pesanannya itu dikirim ke Maros, Makassar," aku Citra.
Selanjutnya, pada 25 November, Citra memesan barang pesanan Dedy itu di daerah Wonokromo dengan harga Rp 5,5 juta dan akan selesai pembuatannya pada tanggal 27 November. Si pembuat ketapel bernama Darman.
Darman sendiri mengaku tidak tahu menahu soal alasan si pemesan meminta dibuatkan 1000 ketapel dalam tempo tiga hari sudah harus selesai itu.
"Saya dikasih waktu tiga hari untuk membuat 1000 ketapel. Satu ketapel harganya Rp 5.500. Ya memang agak mepet waktunya. Karena biasanya, kita satu hari hanya mampu membuat 100 ketapel saja," aku Darman.
Alasan ketapel-ketapel itu harus selesai dalam tiga hari, karena rencananya, akan segera dikirim oleh pemesannya ke Makassar pada 28 November via kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Namun, dari informasi pihak Pelabuhan Tanjung Perak, menyebut tidak ada jadwal keberangkatan kapal menuju Makassar pada 28 November. Pada tanggal tersebut, hanya ada Kapal Pelni dari Makassar yang tiba di Surabaya, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta.