Kabar Duka Dari Dunia Kuliner Jogja, Ikon Gudeg Jogja "Yu Djum" Tutup Usia, Seperti inilah Rahasia Dapurnya
Penulis Penulis | Ditayangkan 15 Nov 2016Salah satu ikon gudeg jogjakarta, Djuhariah atau yang dikenal dengan nama yu djum tutup usia.
Kabar duka ini dibenarkan oleh DPW Nasdem DIY Subardi yang merupakan besan Yu Djum. "Benar, Yu Djum telah meninggal tadi, sekitar Magrib," jelasnya melalui sambungan telepon.
Jangan Lewatkan : Ngakak!, Warga Laporkan Adanya Temuan Mayat Disawah, Saat Dievakuasi Tiba-tiba 'Mayat' Bangun, Ternyata Orang Gila
Saat dihubungi, politisi yang pernah menjadi anggota DPD RI tersebut baru menuju rumah duka, sehingga belum bisa memastikan waktu dan lokasi pemakaman Yu Djum.
Bagaimana sih dapur Yu Djum hingga bisa menjadi ikon Gudeg di Yogya? Berikut rahasia Yu Djum yang diungkapkan ke tribunjogja.com
Seperti yang diberitakan jogja.tribunnews.com lezatnya gudeg kering racikan Yu Djum memang telah menjadi ikon Kota Yogyakarta. Makanya tidak heran jika banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogya, kerap meluangkan waktu untuk menikmati Gudeg Yu Djum.
Terletak di Jalan Wijilan No 167 Selatan Plengkung Wijilan Yogyakarta, pengunjung bisa menikmati kelezatan gudeg di tempat makan yang nyaman dan bersih.
Beberapa waktu yang lalu, Tribun Jogja berkesempatan mengintip dapur dimana gudeg yang legendaris tersebut diracik.
Meski lokasi rumah makannya berada di daerah Wijilan, tetapi dapurnya berada di kawasan Jalan Kaliurang Km 4,5, CT 3, Nomor 12 A, Depok, Sleman.
Lokasi tersebut jadi satu dengan kediaman Eni Hartono selaku pemilik rumah makan Gudeg Yu Djum. Di tengah zaman yang telah modern dan serba praktis, Anda akan tetap menemukan dapur tradisional di dapur Yu Djum.
Semua masakan di Gudeg Yu Djum masih dimasak dengan cara tradisional. Maka tak heran anda akan mendapati beberapa tungku tanah dan tumpukan kayu bakar yang manjadi bahan bakarnya.
Dikatakan Eni Hartono, setiap hari dia dengan dibantu beberapa karyawannya memasak gudeg dan beragam lauknya di dapur tersebut.
Baca Juga : Diserbu Netizen, Akun Facebook Wanita Ini Sebut Orang Miskin dan Ngaku Bajunya 67 Juta
Proses memasak ini dibagi dalam beberapa waktu. "Untuk memasak gudegnya sendiri dan ayam dilakukan mulai jam 12 siang," ujarnya.
Sedang untuk memasak telur bebek, prosesnya dilakukan sejak pagi hari.
Dimana pada pagi hari, telur bebek tersebut direbus dan dikupas, dan akan dibacem pada siang hari bersamaan proses memasak gudeg dan ayam.
"Biasanya jam 12 itu kami mulai menyiapkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan. Untuk membacem telur dan memasak ayam biasanya selesai sekitar jam 5 sore," ujar.
Sedang untuk gudeg, waktu memasaknya cukup lama. Gudeg yang dimasak dalam panci besar dibiarkan di atas tungku yang masih terdapat bara apinya selama satu malam.
Pada pagi hari sebelum dijual, gudeg tersebut masih harus digoreng terlebih dahulu.
Selain menggoreng gudeg pada pagi hari, Eni juga harus memasak sambal goreng krecek sebagai masakan pendamping gudeg.
Untuk melayani pelanggannya, dalam sehari 70 kilogram hingga satu kwintal gori (nangka muda) dimasak di dapur tersebut. Sedang untuk telur bebeknya bisa mencapai jumlah ribuan.
"kami tetap menggunakan cara tradisional untuk memasak karena berpengaruh pada rasanya. Seperti penggunaan kayu bakar yang menghasilkan panas yang stabil dan lebih panas dari gas, sehingga menghasilkan gudeg dengan tingkat kematangan yang baik," ujar Eni.
Gudeg Yu Djum sendiri telah ada sejak sekitar 60 tahun yang lalu.
Selain tetap mempertahankan cara memasaknya, Eni mengatakan dia selalu menggunakan bahan-bahan terbaik untuk menghasilkan gudeg dengan cita rasa yang nikmat.
Dicontohkan Eni selama ini dia menggunakan gori (nangka muda) yang berasal dari daerah Prembun. Karena berdasarkan dari pengalaman, gori Prembun sangat pas untuk membuat gudeg.
Gori tersebut tidak akan mudah lumat meski dimasak dalam waktu yang lama, berbeda dengan gori dari daerah lain.
Satu porsi Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg plus areh kental, sambal krecek dan lauk. Lauknya bervariasi tergantung keinginan Anda.
Ada telur rebus yang sudah dibumbui, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ampela ati, potongan bagian tubuh ayam seperti kepala, dada, paha atas, dan sebagainya.
Ayam yang digunakan sebagai lauknya adalah ayam kampung, dan telur yang digunakan adalah telur bebek. Penggunaan ayam kampung dan telur bebek ini menghasilkan rasa yang lebih gurih dan nikmat.
Selain bisa dinikmati di tempat, gudeg Yu Djum juga dapat Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk pengemasan, Anda dapat memilih dengan besek atau pun menggunakan kendil.
Sebagai oleh-oleh gudeg ini mampu bertahan selama 24 jam tanpa dihangati.
Kabar duka ini dibenarkan oleh DPW Nasdem DIY Subardi yang merupakan besan Yu Djum. "Benar, Yu Djum telah meninggal tadi, sekitar Magrib," jelasnya melalui sambungan telepon.
Jangan Lewatkan : Ngakak!, Warga Laporkan Adanya Temuan Mayat Disawah, Saat Dievakuasi Tiba-tiba 'Mayat' Bangun, Ternyata Orang Gila
Saat dihubungi, politisi yang pernah menjadi anggota DPD RI tersebut baru menuju rumah duka, sehingga belum bisa memastikan waktu dan lokasi pemakaman Yu Djum.
Bagaimana sih dapur Yu Djum hingga bisa menjadi ikon Gudeg di Yogya? Berikut rahasia Yu Djum yang diungkapkan ke tribunjogja.com
Seperti yang diberitakan jogja.tribunnews.com lezatnya gudeg kering racikan Yu Djum memang telah menjadi ikon Kota Yogyakarta. Makanya tidak heran jika banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogya, kerap meluangkan waktu untuk menikmati Gudeg Yu Djum.
Terletak di Jalan Wijilan No 167 Selatan Plengkung Wijilan Yogyakarta, pengunjung bisa menikmati kelezatan gudeg di tempat makan yang nyaman dan bersih.
Beberapa waktu yang lalu, Tribun Jogja berkesempatan mengintip dapur dimana gudeg yang legendaris tersebut diracik.
Meski lokasi rumah makannya berada di daerah Wijilan, tetapi dapurnya berada di kawasan Jalan Kaliurang Km 4,5, CT 3, Nomor 12 A, Depok, Sleman.
Lokasi tersebut jadi satu dengan kediaman Eni Hartono selaku pemilik rumah makan Gudeg Yu Djum. Di tengah zaman yang telah modern dan serba praktis, Anda akan tetap menemukan dapur tradisional di dapur Yu Djum.
Semua masakan di Gudeg Yu Djum masih dimasak dengan cara tradisional. Maka tak heran anda akan mendapati beberapa tungku tanah dan tumpukan kayu bakar yang manjadi bahan bakarnya.
Dikatakan Eni Hartono, setiap hari dia dengan dibantu beberapa karyawannya memasak gudeg dan beragam lauknya di dapur tersebut.
Baca Juga : Diserbu Netizen, Akun Facebook Wanita Ini Sebut Orang Miskin dan Ngaku Bajunya 67 Juta
Proses memasak ini dibagi dalam beberapa waktu. "Untuk memasak gudegnya sendiri dan ayam dilakukan mulai jam 12 siang," ujarnya.
Sedang untuk memasak telur bebek, prosesnya dilakukan sejak pagi hari.
Dimana pada pagi hari, telur bebek tersebut direbus dan dikupas, dan akan dibacem pada siang hari bersamaan proses memasak gudeg dan ayam.
"Biasanya jam 12 itu kami mulai menyiapkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan. Untuk membacem telur dan memasak ayam biasanya selesai sekitar jam 5 sore," ujar.
Sedang untuk gudeg, waktu memasaknya cukup lama. Gudeg yang dimasak dalam panci besar dibiarkan di atas tungku yang masih terdapat bara apinya selama satu malam.
Pada pagi hari sebelum dijual, gudeg tersebut masih harus digoreng terlebih dahulu.
Selain menggoreng gudeg pada pagi hari, Eni juga harus memasak sambal goreng krecek sebagai masakan pendamping gudeg.
Untuk melayani pelanggannya, dalam sehari 70 kilogram hingga satu kwintal gori (nangka muda) dimasak di dapur tersebut. Sedang untuk telur bebeknya bisa mencapai jumlah ribuan.
"kami tetap menggunakan cara tradisional untuk memasak karena berpengaruh pada rasanya. Seperti penggunaan kayu bakar yang menghasilkan panas yang stabil dan lebih panas dari gas, sehingga menghasilkan gudeg dengan tingkat kematangan yang baik," ujar Eni.
Gudeg Yu Djum sendiri telah ada sejak sekitar 60 tahun yang lalu.
Selain tetap mempertahankan cara memasaknya, Eni mengatakan dia selalu menggunakan bahan-bahan terbaik untuk menghasilkan gudeg dengan cita rasa yang nikmat.
Dicontohkan Eni selama ini dia menggunakan gori (nangka muda) yang berasal dari daerah Prembun. Karena berdasarkan dari pengalaman, gori Prembun sangat pas untuk membuat gudeg.
Gori tersebut tidak akan mudah lumat meski dimasak dalam waktu yang lama, berbeda dengan gori dari daerah lain.
Satu porsi Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg plus areh kental, sambal krecek dan lauk. Lauknya bervariasi tergantung keinginan Anda.
Ada telur rebus yang sudah dibumbui, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ampela ati, potongan bagian tubuh ayam seperti kepala, dada, paha atas, dan sebagainya.
Ayam yang digunakan sebagai lauknya adalah ayam kampung, dan telur yang digunakan adalah telur bebek. Penggunaan ayam kampung dan telur bebek ini menghasilkan rasa yang lebih gurih dan nikmat.
Selain bisa dinikmati di tempat, gudeg Yu Djum juga dapat Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk pengemasan, Anda dapat memilih dengan besek atau pun menggunakan kendil.
Sebagai oleh-oleh gudeg ini mampu bertahan selama 24 jam tanpa dihangati.