Bukti Bahwa Azab itu Ada, Bisa Dilihat dari 4 Insiden Sejarah Masa Lalu ini
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 07 Jan 2017ilustrasi
Mungkin bagi sebagian orang yang belum pernah mengalami, mereka tidak percaya atau bahkan tidak tahu bahwa azab Allah SWT itu nyata. Azab merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang mengacu pada prinsip spiritual sebab akibat. Ini adalah sebuah hukum alam, apa yang kamu tanam hari ini, akan kamu petik kemudian hari.
Dikutip dari laman Unbelieveable Fact melalui tribuntravel.com, berikut lima insiden dari masa lalu yang akan membuat kamu percaya azab itu ada.
1. Tahun 1958, China berusaha membasmi seluruh burung pipit untuk meningkatkan hasil panen padi.
unbelievable-facts.com
Tapi yang terjadi sebaliknya, membunuh burung pipit justru meningkatkan populasi belalang dan membuat panen gagal besar-besaran. Akibatnya, 20 juta orang meninggal karena kelaparan.
2. Militer Soviet melatih anjing untuk melakukan kamikaze ala bom bunuh diri di medan perang.
unbelievable-facts.com
Tetapi, anjing malah kembali ke parit mereka dan membunuh tentara mereka sendiri.
Baca Juga: Kejamnya Niat, Bisa Membawa ke Surga Bisa juga ke Neraka
3. Pada tahun 1349, tentara Skotlandia mencoba melakukan invansi dengan mengambil keuntungan dari Wabah Hitam yang melanda Inggris.
unbelievable-facts.com
Tapi, siapa sangka jika wabah itu justru mereka bawa kembali ke Skotlandia hingga membunuh setengah penduduk asli.
4. Pelaut Ron Poirier didiagnosa menderita kanker kerongkongan setelah membuang ratusan galon racun ke tanah.
unbelievable-facts.com
Sebagai teknisi elektronik muda di Camp Lejeune, Ron Poirier diduga pernah membuang ratusan galon cairan beracun ke tanah. Ia menyatakan jika tidak mengetahui hal itu berakibat fatal, hingga terjadi pencemaran air minum terburuk sepanjang sejarah di Amerika Serikat.
Veteran berusia 58 tahun itu mengatakan kepada Associated Press, kanker yang dideritanya sebagai hukuman atas apa yang dia lakukan. Kanker kerongkongan merupakan satu di antara puluhan penyakit yang terjadi berkaitan dengan perairan yang tercemar. Poirier akhirnya meninggal seminggu setelah wawancara dengan Associated Press.