Sembuhkan Berbagai Penyakit Dengan Bersedekah
Penulis Penulis | Ditayangkan 22 Jan 2017Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia di dunia ini tidak lain adalah untuk menguji mereka. Di antara mereka ada yang dikarunia nikmat agar selalu bersyukur dan memuji Allah SWT, dan di antaranya juga diberikan kesusahan agar mereka bersabar.
Oleh karena itu, dua sifat yang sangat mulia ini (sabar dan syukur) adalah karunia yang sangat agung dari Allah SWT. Sebab pada dasarnya ujian berupa nikmat dan musibah itu adalah bukti kecintaan Allah SWT kepada orang beriman tersebut. Bahan bisa dikatakan bahwa musibah yang menimpa orang mukmin adalah termasuk nikmat Allh SWT yang sangat besar jika ia bersabar dan mengharap pahala.
Salah satu ujian dan musibah yang sering menimpa manusia adalah sakit. tatkala hal itu menimpa seorang mukmin, hendaknya isa berbaik sangkat kepada Allah SWT dan berusaha mencari kesembuhan dengan cara-cara syari’ yang diperintahkan Allah SWT. Salah satu metode penyembuhan yang sangat langka namun sangat mujarab adalah dengan bersodaqoh.
Dari Hasan al-Bashri r.a ia berkata: rasulullah SAW bersabda: “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sodaqoh.” (Dikeluarkan oleh al-Baihaqi 3/382 dan di hasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih at-Targhib wa at-Tarhib 744).
BACA JUGA: Apa Manfaatnya Membaca Al Qur'an Itu?
Maka jika anda ingin kesembuhan diri atau keluarga anda yang sakit dengan bersodaqoh, hendaknya anda perhatikan adab-adab bersodaqoh.
Seperti yang dilansir dari islampedia.net hendaknya anda bersodaqoh dari harta yang benar-benar halal, bukan yang syubhat (meragukan) apalagi yang haram. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dirinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha kaya lagi maha terpuji.” (QS. al-Baqarah [2]: 267).
“Tidakkah seorang mukmin bersodaqoh dengan suatu sodaqoh dari suatu yang baik-baik dan Allah tidak menerima kecuali yang baik-baik melainkan Allah akan mengambil dengan dua tanganNya.” (HR. Muslim 1014)
Meniatkan dengan sodaqoh tersebut untuk kesembuhan orang yang sakit karena semua amalan tergantung niatnya.
Jika anda adalah orang beradab, bersodaqohlah dengan dermawan seperti Nabi Muhammad SAW bersodaqoh.
Dari Anas r.a bahwasannya seseorang datang kepada Nabi Muhammad SAW meminta semua kambing yang berada di antara dua bukit maka beliau memberikannya. Kemudian orang tersebut mendatangi kaumnya dan berseru: “Wahai kaum, masuk islamlah. Demi Allah, sesungguhnya Muhammad memberikan suatu pemberian dengan tidak takut miskin.” (HR. Muslim 2312)
Jadikan Sodaqoh anda ikhlas karena Allah SWT semata. Semakin Ikhlas suatu sodaqoh, semakin besar pahala dan buahnya. Nabi Muhammad SAW menyebutkan di antara orang yang akan dinaungi Allah nanti pada hari kiamat: “Dan seseorang yang bersodaqoh lalu ia menyembunyikannya sampai tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kirinya.” (HR. Muslim 1031)
Dalam al-Qur’an sering didahulukan infaq secara sembunyi-sembunyi pada malam hari daripada infak terang-terangan, sebagaiman firman Allah SWT dalam surat al-Baqorohayat 274.
Hendaknya sodaqoh diberikan kepada orang sholih, bertakwa, dan orang yang betul-betul membutuhkan bantuan. Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Janganlah kalian berteman kecuali dengan orang beriman, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang bertakwa.” (HR. Abu Dawud 4832, at-Tirmidzi 2395, hadist hasan).
Semakin besar kebutuhan fakir miskin tersebut terhadap sodaqoh itu, maka pengaruh dan hasilnya akan semakin besar. Jangan disangka bahwa sodaqoh tersebut terbatas pada manusia saja. Bahkan hewan sekalipun yang ia sangat membutuhkan uluran tangan kita InsyaAllah akan menyembuhkan karena Allah SWT sangat luas pemberianNya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dalam setiap yang mempunyai hati yang masih basah (setiap yang bernyawa) ada pahalanya.” (HR. al-Bukhori 5663 dan Muslim 2244)
Jika Sodaqoh anda belum ada hasilnya, ulangilah lagi dan jangan berputus asa serta harus yakin dan percaya kepada Allah SWT. Hal ini karena bisa jadi Allah SWT belum menyembuhkannya karena ingin membersihkan dosa-dosa si sakit tersebut. dari Abu Hurairah r.a Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa capek, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegelisahan hingga duri yang menusuknya sekalipun, melainkan Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya dengan sebab-sebab hal tersebut.” (HR. al-Bukhori 5318)
Oleh karena itu, orang yang sakit dituntut untuk segera bertaubat dan memperbaiki ibadahnya kepada Dzat yang mengkaruniakannya penyakit dan Sang Penyembuh penyait tersebut.
Jika Allah SWT memberikan kesembuhan dengan sebab sodaqoh tersebut, hendaklah banyak bersyukur kepadaNya dengan memperbanyak amal sholih. Di antara amal sholih yang utama namun telah banyak dilalaikan oleh kebanyakan kaum muslimin saat ini adalah menuntut ilmu agama. Mereka terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa kewajiban menuntut ilmu agama Islam yang mulia ini.
Oleh karena itu, dua sifat yang sangat mulia ini (sabar dan syukur) adalah karunia yang sangat agung dari Allah SWT. Sebab pada dasarnya ujian berupa nikmat dan musibah itu adalah bukti kecintaan Allah SWT kepada orang beriman tersebut. Bahan bisa dikatakan bahwa musibah yang menimpa orang mukmin adalah termasuk nikmat Allh SWT yang sangat besar jika ia bersabar dan mengharap pahala.
Salah satu ujian dan musibah yang sering menimpa manusia adalah sakit. tatkala hal itu menimpa seorang mukmin, hendaknya isa berbaik sangkat kepada Allah SWT dan berusaha mencari kesembuhan dengan cara-cara syari’ yang diperintahkan Allah SWT. Salah satu metode penyembuhan yang sangat langka namun sangat mujarab adalah dengan bersodaqoh.
Dari Hasan al-Bashri r.a ia berkata: rasulullah SAW bersabda: “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sodaqoh.” (Dikeluarkan oleh al-Baihaqi 3/382 dan di hasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih at-Targhib wa at-Tarhib 744).
BACA JUGA: Apa Manfaatnya Membaca Al Qur'an Itu?
Maka jika anda ingin kesembuhan diri atau keluarga anda yang sakit dengan bersodaqoh, hendaknya anda perhatikan adab-adab bersodaqoh.
Seperti yang dilansir dari islampedia.net hendaknya anda bersodaqoh dari harta yang benar-benar halal, bukan yang syubhat (meragukan) apalagi yang haram. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dirinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha kaya lagi maha terpuji.” (QS. al-Baqarah [2]: 267).
“Tidakkah seorang mukmin bersodaqoh dengan suatu sodaqoh dari suatu yang baik-baik dan Allah tidak menerima kecuali yang baik-baik melainkan Allah akan mengambil dengan dua tanganNya.” (HR. Muslim 1014)
Meniatkan dengan sodaqoh tersebut untuk kesembuhan orang yang sakit karena semua amalan tergantung niatnya.
Jika anda adalah orang beradab, bersodaqohlah dengan dermawan seperti Nabi Muhammad SAW bersodaqoh.
Dari Anas r.a bahwasannya seseorang datang kepada Nabi Muhammad SAW meminta semua kambing yang berada di antara dua bukit maka beliau memberikannya. Kemudian orang tersebut mendatangi kaumnya dan berseru: “Wahai kaum, masuk islamlah. Demi Allah, sesungguhnya Muhammad memberikan suatu pemberian dengan tidak takut miskin.” (HR. Muslim 2312)
Jadikan Sodaqoh anda ikhlas karena Allah SWT semata. Semakin Ikhlas suatu sodaqoh, semakin besar pahala dan buahnya. Nabi Muhammad SAW menyebutkan di antara orang yang akan dinaungi Allah nanti pada hari kiamat: “Dan seseorang yang bersodaqoh lalu ia menyembunyikannya sampai tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kirinya.” (HR. Muslim 1031)
Dalam al-Qur’an sering didahulukan infaq secara sembunyi-sembunyi pada malam hari daripada infak terang-terangan, sebagaiman firman Allah SWT dalam surat al-Baqorohayat 274.
Hendaknya sodaqoh diberikan kepada orang sholih, bertakwa, dan orang yang betul-betul membutuhkan bantuan. Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Janganlah kalian berteman kecuali dengan orang beriman, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang bertakwa.” (HR. Abu Dawud 4832, at-Tirmidzi 2395, hadist hasan).
Semakin besar kebutuhan fakir miskin tersebut terhadap sodaqoh itu, maka pengaruh dan hasilnya akan semakin besar. Jangan disangka bahwa sodaqoh tersebut terbatas pada manusia saja. Bahkan hewan sekalipun yang ia sangat membutuhkan uluran tangan kita InsyaAllah akan menyembuhkan karena Allah SWT sangat luas pemberianNya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dalam setiap yang mempunyai hati yang masih basah (setiap yang bernyawa) ada pahalanya.” (HR. al-Bukhori 5663 dan Muslim 2244)
Jika Sodaqoh anda belum ada hasilnya, ulangilah lagi dan jangan berputus asa serta harus yakin dan percaya kepada Allah SWT. Hal ini karena bisa jadi Allah SWT belum menyembuhkannya karena ingin membersihkan dosa-dosa si sakit tersebut. dari Abu Hurairah r.a Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa capek, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegelisahan hingga duri yang menusuknya sekalipun, melainkan Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya dengan sebab-sebab hal tersebut.” (HR. al-Bukhori 5318)
Oleh karena itu, orang yang sakit dituntut untuk segera bertaubat dan memperbaiki ibadahnya kepada Dzat yang mengkaruniakannya penyakit dan Sang Penyembuh penyait tersebut.
Jika Allah SWT memberikan kesembuhan dengan sebab sodaqoh tersebut, hendaklah banyak bersyukur kepadaNya dengan memperbanyak amal sholih. Di antara amal sholih yang utama namun telah banyak dilalaikan oleh kebanyakan kaum muslimin saat ini adalah menuntut ilmu agama. Mereka terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa kewajiban menuntut ilmu agama Islam yang mulia ini.