Stres Picu Gangguan Jantung, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Penulis Penulis | Ditayangkan 23 Jan 2017Masalah fisik tak melulu berasal dari kuman, virus, atau gaya hidup yang salah. Beban pikiran atau stres juga dapat membuat tubuh kena gangguan, termasuk menyebabkan masalah pada jantung.
Baru-baru ini para peneliti dari Harvard Medical School menemukan penjelasan ilmiah mengenai bagaimana stres bisa menyebabkan masalah pada jantung. Penelitian ini melibatkan 300 orang dan dipantau selama empat tahun.
Para peneliti itu memantau kegiatan yang terjadi pada amygdala, sebuah bagian pada otak yang berkaitan dengan stres, sumsum tulang belakang, dan peradangan dalam pembuluh darah.
Dari situ ditemukan bahwa makin aktif amygdala, makin besar risiko seseorang terkena masalah jantung.
BACA JUGA : 6 Trik Jitu Menjaga Sholat Lima Waktu, Kamu Wajib Coba!
“Makin tinggi tingkat stres seseorang, amygdala akan semakin aktif,” ujar Ahmed Tawakol, M.D selaku ketua tim peneliti ini.
Kondisi ini menciptakan efek domino. Ketika amygdala aktif akibat stres, sumsum tulang belakang akan mengeluarkan zat imun untuk melawan stres tersebut.
Tapi meningkatnya produksi zat imun tersebut membuat peradangan. Kondisi ini bisa merusak pembuluh darah dan menyebabkan masalah pada jantung.
Peradangan membuat dinding pembuluh darah menipis. Akibatnya jadi mudah pecah.
Sebetulnya, tubuh merespon kondisi ini dengan menciptakan bekuan untuk mencegah pembuluh darah pecah. Tapi respon tubuh ini justru berdampak pada urusan jantung.
BACA JUGA : Mengapa Latihan di "Gym" tak Sukses Langsingkan Badan?
“Penting dicatat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan kaitan antara satu hal dan lainnya, bukan menyebut secara pasti kalau stress menyebabkan amygdala aktif lalu menyebabkan masalah jantung,” ujar Tawakol.
Tapi, lanjut Tawakol, ini merupakan petunjuk yang sangat kuat. Jadi, ada baiknya seseorang mulai menangani stres sebelum berubah menjadi penyakit.