Wanita Hamil, Jangan Remehkan 3 Hal ini Karena Bisa Cerdaskan Si Kecil
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Jan 2017Media Dakwah Center
Semua orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Bukan hanya soal fisik namun juga mental, karena ini sangat berperan besar pada masa depan anak nantinya. Apalagi seorang ibu yang melahirkan, pasti ingin buah hatinya nanti lahir dengan fisik yang sempurna, cantik, tampan, sehat hingga berharap saat dewasa jadi cerdas menjadi anak yang sholeh/sholehah dan sebagainya.
Jika ibu ingin melahirkan anak cerdas sesuai harapan, harus bagaimana? Dilansir dari Motherandbaby, berikut ini 4 kebiasaan ibu hamil yang bisa merangsang pembentukan otak janin agar terlahir cerdas dan tumbuh dengan intelektualitas yang tinggi:
Baca buku sebelum tidur
Menurut Dr Miriam Stoppard, Pakar Pola Asuh Anak, semenjak semester ketiga, ibu hamil harus membiasakan membacakan janin buku dongeng sebagai latihan awal kemampuan bicara.
Pasalnya, janin di semester ketiga kandungan sudah bisa menyimpan memori dari bunyi yang biasa dia dengar di lingkungan sekitarnya.
“Peneliti dari AS meminta responden ibu hamil untuk membacakan buku cerita anak berulang-ulang kala bayi masih dalam kandungan. Lalu, saat bayi lahir, bayi pun mengingat suara ibu dalam membacakan cerita. Ini bisa mempercepat kemampuan bicara,” jelas Dr Stoppard.
Baca Juga: Kisah Fajar (4,5th) Hafal Qur'an 30 Juz Meski Lumpuh Otak Sejak Lahir
Tetap aktif
Bayi menyukai energi positif. Ibu yang bersemangat dan bahagia bisa menularkan energi positif itu kepada bayinya. Kegiatan apa yang bisa ibu lakukan agar tetap aktif dan bersemangat? Salah satunya adalah olah raga ringan. Hormon yang tercipta selama latihan dibawa oleh plasenta sehingga bayi pun “tersirami” kimiawi bahagia selama delapan jam. Sering olahraga, menurut studi terbaru, bisa meningkatkan 40 persen perkembangan otak bayi, terutama di bagian otak yang bekerja saat belajar dan menghapal.
Suara dan bacaan Al-Qur’an cerdaskan bayi
Salah satu mukjizat bacaan Al-Qur’an adalah akan membuat tenang bagi yang mendengarkannya. Demikian juga dengan manfaat membacakan atau mendengarkan lantunan Al-Qur’an kepada bayi atau janin yang masih dalam kandungan. Beberapa penelitian juga membuktikan hal tersebut. Suara atau bacaan Al-Qur’an yang diperdengarkan kepada bayi akan membuat otaknya terstimulus secara positif.
Bacaan Al-Qur’an akan memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Beberapa ahli juga menyatakan pendapatnya bahwa bayi yang sering diperdengarkan Al-Qur’an ketika dalam kandungan akan lebih cepat hafal Al-Qur’an setelah lahir kedunia. Memori suara Al-Qur’an yang sudah terekam dalam otaknya akan segera merespon ulang ketika ia dibacakan Al-Qur’an.