Anak Bandel dan Berbuat Salah? Beri Mereka Pujian! Loh?

Penulis Unknown | Ditayangkan 23 Feb 2017
Anak Bandel dan Berbuat Salah? Beri Mereka Pujian! Loh?

Anak adalah titipan dari Tuhan, yang mana setiap orang tua haruslah menjaganya dengan penuh kasih dan sayang yang sangat besar. Oleh karena itulah, ketika menasehati anak juga harus tetap menyisipkan cinta di dalam setiap teguran yang keras.

Baca juga : Lagu Ini Bisa Buat Bayi di Dunia Bahagia! Tak Percaya?

Akan tetapi, ketika para orang tua berlebihan dalam memberikan kasih sayang, bisa juga anak akan cenderung manja dan berakhir menjadi seseorang yang bandel. Oleh karena itu pula, batasi setiap perlakuan istimewa kepada anak, dan latih untuk menjadi lebih disiplin agar tak menjadi anak yang nakal. Jika memang sudah seperti itu tapi anak masih tetap bandel, orang tua harus bagaimana?

Memang, berbagai macam teori dan mitos soal pola asuh anak pastinya sudah banyak didengar atau baca oleh para orang tua. Pertanyaannya, apakah mayoritas dari teori itu memberikan hasil yang diinginkan? Sebaiknya gaya pola asuh terhadap anak berangkat dari insting orangtua.

Sebab, hanya ibu dan ayah yang mengenal karakter dan kepribadian masing-masing anak. Seorang psikolog anak dan konsultan keluarga, Natasha Daniels, mengungkapkan satu teori pola asuh anak yang berangkat dari pengalaman pribadinya sebagai ibu. Daniels yang juga menulis buku berjudul How to Parent Your Anxious Children mengatakan, memuji keteledoran anak justru membuat mereka jadi lebih patuh.

Anak Bandel dan Berbuat Salah? Beri Mereka Pujian! Loh?

Baca juga : 3 Tips Hadapai Anak Cengeng! Cara Tegas Namun Penuh Kasih Sayang

Mungkin teori ini terasa aneh tetapi efektif diaplikasikan pada anak-anakku. Ingat, setiap anak itu berbeda. Bisa jadi teoriku tidak berjalan sukses pada anak Anda,” jelas Daniels.

Dia menuturkan bahwa ketika anak-anaknya susah untuk segera mandi, merapikan meja makan, meletakkan baju kotor di tempatnya, dan masih banyak lagi, maka dia akan memberikan pujian pada mereka.

Aku mengatakan, terima kasih sudah mandi, terima kasih sudah merapikan meja makan, padahal mereka tidak melakukannya. Anak-anaku pun memberikan ekspresi aneh,” urainya.

Lucunya, lanjut Daniels, keesokkan hari anak-anaknya tersebut menjadi mandi lebih cepat, merapikan meja makan, dan bahkan ikut membantu mencuci piring.

Teori ini tidak selalu berhasil pada mereka (anak-anak Daniels). Namun, sering kali mereka merasa tidak enak dan menuruti aturan di rumah,” pungkasnya.
SHARE ARTIKEL