Para pecinta drakor pasti kenal dengan drama satu ini, yap Goblin. Saking viralnya, banyak masyarakat Indonesia yang ‘tergoblinasi’ karena cintanya dengan drama ini. Meski bisa dikatakan jika kisanya tidak masuk akal, namun siapa sangka jika banyak yang setuju jika goblin masuk dalam salah satu drakor terbaik sepanjang masa.
BACA JUGA: HP Tahan Banting, Nokia 3310 Resmi Bangkit. Selain Batrei Kuat, Game Snake "Special" Juga Ada Loh!
Semua yang berbau Korea seakan menjadi gaya hidup baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari makanan, style, music, dan kini drama. Namun, apakah kita sebagai umat muslim akan mengiraukan hukum Islam dan negeri sendiri demi kecintaan terhadap Korea?
Bukannya melarang, namun saat ini banyak yang lebih fanatic akan budaya Korea ini. Sehingga banyak dijumpai muslimah yang lebih memilih nonton drama dibandingkan harus mengaji, belajar, atau membantu orangtuanya. Juga banyak dijumpai muslimah yang lebih banyak hapal judul film, lirik lagu dibandingkan Al Qur’an dan hadist.
Banyak juga yang tidak peduli kepada komposisi makanan korea, tak peduli lagi halal dan haramnya, yang penting bisa makan makanan korea. Dan, banyak sekali yang berpakaian tapi telajang saat ini, karena ingin menyesuaikan fashionnya dengan para artis korea. Sampai-sampai gaya hidup operasi plastik yang biasa dilakukan di korea mulai diadopsi oleh orang Indonesia.
Dikutip dari islampos, Inilah yang terjadi jika kita salah memilih kiblat, salah memilih prioritas. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan menjadi tidak jelas. Celakanya, banyak yang tak mau ambil pusing dan akhirnya melakukan semuanya tanpa menyaring dulu.
Sebagai muslimah, Allah menurunkan agama islam bukan sebagai agama yang cuek terhadap semua aktivitas. Islam mengatur bagaimana hubungan antara manusia dengan dirinya dalam ranah makan, minum, pakaian, dan akhlaq. Aturan ini ada bukan untuk membebani kita, tapi ini tanda cinta Allah kepada kita. Sebagaimana adanya aturan lalu lintas untuk mengamankan dan membuat lancar jalan.
Islam memandang hukum menonton dan mendengarkan musik adalah mubah alias boleh. Walaupun ada sebagian kalangan yang mengharamkan musik. Hanya saja perlu diperhatikan apa yang kita tonton dan dengar, dan kapan kita menonton atau mendengarkannya.
Ketika kemubahan ini justru membuat kita lalai dengan yang wajib, maka kita pun jadi berdosa. Jangan mau dikendalikan oleh jadwal film atau acara di tv. Kitalah yang harus mengendalikan diri, kapan waktunya untuk menonton atau mendengarkan musik.
Sementara dalam hal makanan, sebagai muslim, kita terikat pada halal dan haram. Hanya sedikit hal yang haram yang Allah ciptakan di bumi, hanya saja ketika yang sedikit itu dicampurkan kepada yang halal maka kita tetap tidak bisa memakannya.
Keterikatan kita terhadap hukum Islam di dunia selintas mungkin terkesan ribet. Tapi, inilah yang akan menyelamatkan kita di akhirat nanti. Sebagai muslimah yang percaya akan adanya hari lain setelah kehidupan dunia ini, hari pembalasan. Sudah selayaknya kita mau berkorban untuk berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. Karena kesungguhan dan keoptimalan usaha kita di dunia akan mendapatkan balasan dari Allah swt di akhirat kelak.
Gak maukan kita terlena hingga melupakan kehiudpan kekal kelak? Untuk itu, mari menata diri dengan sungguh-sungguh untuk lebih memilih mana yang harus diproritaskan. Mengutamakan yang Allah suka dan menghindari apa yang Allah benci.
BACA JUGA: HP Tahan Banting, Nokia 3310 Resmi Bangkit. Selain Batrei Kuat, Game Snake "Special" Juga Ada Loh!
Semua yang berbau Korea seakan menjadi gaya hidup baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari makanan, style, music, dan kini drama. Namun, apakah kita sebagai umat muslim akan mengiraukan hukum Islam dan negeri sendiri demi kecintaan terhadap Korea?
Bukannya melarang, namun saat ini banyak yang lebih fanatic akan budaya Korea ini. Sehingga banyak dijumpai muslimah yang lebih memilih nonton drama dibandingkan harus mengaji, belajar, atau membantu orangtuanya. Juga banyak dijumpai muslimah yang lebih banyak hapal judul film, lirik lagu dibandingkan Al Qur’an dan hadist.
Banyak juga yang tidak peduli kepada komposisi makanan korea, tak peduli lagi halal dan haramnya, yang penting bisa makan makanan korea. Dan, banyak sekali yang berpakaian tapi telajang saat ini, karena ingin menyesuaikan fashionnya dengan para artis korea. Sampai-sampai gaya hidup operasi plastik yang biasa dilakukan di korea mulai diadopsi oleh orang Indonesia.
Dikutip dari islampos, Inilah yang terjadi jika kita salah memilih kiblat, salah memilih prioritas. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan menjadi tidak jelas. Celakanya, banyak yang tak mau ambil pusing dan akhirnya melakukan semuanya tanpa menyaring dulu.
Sebagai muslimah, Allah menurunkan agama islam bukan sebagai agama yang cuek terhadap semua aktivitas. Islam mengatur bagaimana hubungan antara manusia dengan dirinya dalam ranah makan, minum, pakaian, dan akhlaq. Aturan ini ada bukan untuk membebani kita, tapi ini tanda cinta Allah kepada kita. Sebagaimana adanya aturan lalu lintas untuk mengamankan dan membuat lancar jalan.
Islam memandang hukum menonton dan mendengarkan musik adalah mubah alias boleh. Walaupun ada sebagian kalangan yang mengharamkan musik. Hanya saja perlu diperhatikan apa yang kita tonton dan dengar, dan kapan kita menonton atau mendengarkannya.
Ketika kemubahan ini justru membuat kita lalai dengan yang wajib, maka kita pun jadi berdosa. Jangan mau dikendalikan oleh jadwal film atau acara di tv. Kitalah yang harus mengendalikan diri, kapan waktunya untuk menonton atau mendengarkan musik.
Sementara dalam hal makanan, sebagai muslim, kita terikat pada halal dan haram. Hanya sedikit hal yang haram yang Allah ciptakan di bumi, hanya saja ketika yang sedikit itu dicampurkan kepada yang halal maka kita tetap tidak bisa memakannya.
Keterikatan kita terhadap hukum Islam di dunia selintas mungkin terkesan ribet. Tapi, inilah yang akan menyelamatkan kita di akhirat nanti. Sebagai muslimah yang percaya akan adanya hari lain setelah kehidupan dunia ini, hari pembalasan. Sudah selayaknya kita mau berkorban untuk berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. Karena kesungguhan dan keoptimalan usaha kita di dunia akan mendapatkan balasan dari Allah swt di akhirat kelak.
Gak maukan kita terlena hingga melupakan kehiudpan kekal kelak? Untuk itu, mari menata diri dengan sungguh-sungguh untuk lebih memilih mana yang harus diproritaskan. Mengutamakan yang Allah suka dan menghindari apa yang Allah benci.