Bukan Menjadi Direktur Perusahaan, Ini Pekerjaan Terbaik Bagi Ayah!
Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Feb 2017Peran ayah pada keluarga modern tidak sebatas hanya sebagai pencari nafkah. Tak bisa dipungkiri bahwa peranan ayah sangat besar dan penting dalam suatu keluarga. Meskipun ayah bukan yang melahirkan buah hati tercinta, tetapi peranan ayah dalam tugas perkembangan anak sangat dibutuhkan. Tugas ayah selain untuk menafkahi keluarga, ayah juga diharapkan menjadi teman dan guru yang baik untuk anak.
Baca juga : Menurutmu Menjadi Anak Konglomerat itu Bahagia? Psikolog Malah Berkata Lain Lho!
Hasil survei menyebutkan bahwa pria zaman sekarang menginginkan menghabiskan banyak waktu bersama anak. Survei yang diproduksi oleh program televisi, TODAY, terhadap 2.000 responden pria dan wanita yang telah berkeluarga mengungkapkan kondisi dan kontribusi peran pria dalam keluarga.
Hasilnya menemukan bahwa 54 persen pria juga bertugas mengganti popok bayi secara rutin. Sementara itu, hanya 34 persen responden pria yang mengaku bahwa ayah mereka dulu juga melakukan hal serupa sewaktu mereka masih kecil.
“Ayah modern memilih banyak menghabiskan waktu dengan anak, ketimbang generasi pendahulu mereka,” jelas Dana Glazer, sutradara dan produser film dokumenter The Evolution of Dad.
Semangat dan kebahagiaan seorang pria mengurus keluarga ini, kata Glazer, tidak diimbangi dengan pemikiran setara dari lingkungan sosial.
“Masih banyak orang yang menganggap bahwa harga diri pria dipandang dari jumlah penghasilan yang mereka bawa ke rumah,” terangnya.
Namun, hasil survei memperlihatkan bahwa tugas mencari nafkah sekarang tak melulu dibebankan pada ayah. Sebab, 48 persen responden mengaku, berbagi tanggung jawab soal finansial dalam porsi yang imbang, yakni 50:50.
Selanjutnya, survei juga menemukan, 13 persen responden pria selalu melakukan belanja bulanan ke pasar swalayan atau pasar tradisional. Lalu, 26 persen responden menyebutkan mereka bahagia memasak dan menyiapkan makanan untuk keluarga. Tugas untuk menanamkan nilai dan moral pada anak, mayoritas responden mengaku berbagi tanggung jawab itu dengan seimbang.
“Kebanyakan keluarga sekarang ini dibangun atas dasar cinta, bukan jender,” jelas Kyle Pruett, seorang konsultan keluarga dari Yale School of Medicine dan penulis Fatherneed:Why Father Care Is as Essential as Mother Care for Your Child.
Pruett mengatakan bahwa kesadaran dalam berbagi tugas dalam keluarga antara pria dan wanita terjadi di awal 80-an. Era tersebut sudah mulai banyak wanita bekerja yang merintis karier dan mendapatkan penghasilan yang memuaskan.
Baca juga : Ketika Anak Lelaki Main Boneka, Orang Tua Harus Bagaimana?
Pruett menyimpulkan bahwa kondisi itu pun otomatis menciptakan pemahaman pada pria dengan pikiran terbuka untuk lebih memberikan kontribusi dalam mengurus anak dan rumahtangga. Hasil survei memperlihatkan bahwa mayoritas responden pria mengaku bahagia menjalani tugas sebagai ayah.
“Dulu, wanita yang mengatakan bahwa ibu adalah pekerjaan terbaik. Sekarang, ayah pun merasa menjadi ayah merupakan pekerjaan terbaik,” pungkasnya.