Mengapa Muslim Kelilingi Ka`bah? Meski Tak Disebutkan dalam Al Qur`an, Ternyata Alasanya sangat Logis
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 16 Feb 2017Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh ribuan orang, salah seorang peserta non muslim bertanya kepada Doktor Zakir Naik terkait ka’bah.
“Aku ingin mengetahui tentang Ka’bah, maksudku apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Ka’bah? dan kenapa muslim mengelilingi Ka’bah” tanya peserta.
Dengan gayanya yang khas dan penuh wibawa, Doktor Zakir kemudian menjawabnya dengan lugas dan jelas.
Berikut ini jawaban Doktor Zakir:
Saudara ini bertanya dengan bagus, Apa pentingnya Ka’bah menurut Kajian keilmuan dan logika dan mengapa Muslim mengelilingi Ka’bah?
Banyak non Muslim beranggapan bahwa kami Muslim menyembah Ka’bah.
Saya akan berikan jawaban saya dan nanti akan saya berikan jawaban secara ilmiah.
Saya akan satukan bersama, menjawabmu dan non Muslim lainya atas kesalahpahaman ini.
Ka’bah adalah Kiblat, dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 144.
“Dan diamana saja kamu berada sembahyanglah menghadap kearah Ka’bah”
Dalam bahasa Arab, arah itu artinya “Kiblat”. Jadi Ka’bah hanya sebagai arah.
Sebagai contoh, misalnya sekarang kita sebahyang. beberapa menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada ke timur dan ada yang ke barat. Kearah mana yang akan kamu ikuti?
Jadi demi persatuan, kami umat Islam menghadap satu arah : “Ka’bah”. Jadi Ka’bah adalah kiblat kami. Tidak ada satupun Muslim pernah menyembah Ka’bah.
Perlu diketahui juga bahwa peta geografi dunia pertama kali itu dibuat oleh seorang Muslim. Beliau bernama Al Idrisi pada tahun 1154 yang membuat peta dunia.
Jadi Muslim yang membuat peta dunia itu, kutub selatan ada diatas dan kutub utara ada dibawah dan Ka’bah berada ditengah-tengah.
Kemudian orang barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dengan merubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah. Bahkan Ka’bah masih tetap berada di tengah-tengah.
Baca Juga: MasyaAllah, Tokoh Muslim Tercerdas Ternyata dari Indonesia
Jadi dibagian manapun kamu di dunia, jika kamu berada di utara dan menghadap selatan. Jika kamu berada di timur menghadap ke barat. Jika kamu berada di barat menghadap ke timur. Jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua Muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Ka’bah dan Ka’bah adalah Kiblat.
Sekarang ketika kamu pergi umroh, ketika pergi haji, ketika melakukan “Tawaf” mengelilingi Ka’bah.Kita berjalan mengelilingi Ka’bah. Keapa kami berjalan mengelilingi Ka’bah?
Pada dasarnya adalah karena Tuhan Pencipta. Dan Nabi Muhammad SAW melakukan itu.
Kemudian pertanyaanya apa alasan logisnya?
Jika saya adalah orang yang berakal mau berfikir kenapa kami berjalan mengelilinginya?
Alasan yang bisa saya pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah. Kita berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah, tidak ada dua titik tengah. Jadi jika berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Dan pernyataan dari Hadrat Umar, semoga Allah SWT memberikan kedamaian padanya. Khalifah ke 2 Islam yang disebutkan dalam hadits Bukhari jilid 2, buku Haji bab 56 Hadits ke 675. Hadrat Umar mengatakan bahwa : “Batu Hitam itu (Hajar Aswad) yang berada di Ka’bah. Batu Hitam ini tidak akan memberikan kebaikan dan keburukan kepadaku, aku menciumnya karena Nabiku menciumnya”.
Pernyataan ini membuktikan bahwa Muslim tidak menyembah Ka’bah dan lagi suatu waktu pada masa Muhammad SAW, para Sahabat biasanya berdiri diatas Ka’bah untuk mengumandangkan Azan. Tidak ada para penyembah berhala yang akan berdiri diatas berhala sembahanya.
Ini membuktikan bahwa Muslim tidak menyembah Ka’bah, Ka’bah hanyalah Kiblat, itu hanyalah arah. Semoga itu menjawab pertanyaanmu.
Bagi yang ingin menonton langsung penjelasan dari Doktor Zakir bisa kunjungi link berikut ini:
Begitulah kenyataanya, lebih jelasnya adalah telah banyak bukti keagungan dan kekuasaan ALLAH SWT yang menyebar di luar angkasa. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Makkah adalah pusat planet bumi.
Fakta tersebut juga didukung dan diteliti dalam sebuah penelitian ilmiah, tatkala Neil Amstrong untuk waktu pertama kalinya yang melakukan perjalan ke luar angkasa dan mengambil gambar dari planet Bumi. Dia berkata bahwa planet bumi tampak menggantung di suatu area yang sangat gelap, pertanyaannya.. lalu siapakah yang menggantung planet bumi tersebut..??
Setelah itu para astronot berikutnya yang kembali melakukan perjalan ke luar angkasa, kembali menganalisa keadaan planet bumi tersebut. Merekapun berpendapat bahwa planet bumi mengeluarkan seperti radiasi yang berpusat dari kota Makkah, lebih tepatnya berasal dari Ka’bah.
Dengan secara resmi merekapun mengumumkan berita penemuan itu melalui media internet dalam website maupun situs – situs yang mengupas tentang teknologi, akan tetapi sangat disayangkan setelah 21 hari kemudian website maupun situs tersebut raib dan hilang dari peredaran, sepertinya ada unsur kesengajaandan alasan yang tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Yang juga cukup membuat geger para peneliti adalah bahwa radiasi yang berpusat dari Ka’bah tersebut, radiasi yang tampak tersebut bersifat tidak berujung (Infinite), dan hal ini lebih meyakinkan para peneliti tentang radiasi tersebut ketika mereka mengambil foto planet mars dan radiasi tersebut tampak masih berlanjut terus menerus. Seolah dalam hal ini, para peneliti Muslim meyakini bahwa radiasi tersebut memiliki suatu karakteristik yang menghubungkan antara ka’bah diplanet bumi dengan ka’bah dari negeri akhirat.
Kemudian para peneliti tersebut melanjutkan lagi penelitian mereka, bahwa ditengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, terdapat suatu area yang di beri nama “Zero Magnetism Area”, yang berarti apabila kita menggunakan kompas pada area tersebut maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak atau berfungsi sama sekali oleh karena daya tarik antara kedua kutub tersebut (utara dan selatan) sama besar kekuatannya.
Hal ini menjadi penyebab bahwa orang-orang yang tinggal di Makkah, dipercaya bahwa mereka cenderung lebih sehat dibanding orang-orang dari Negara yang lain karena kehidupan mereka tidak banyak dipengaruhi oleh kekuatan gravitasi.
Dan kerena itulah apabila kita mengelilingi Ka’bah, seolah-olah kita seperti discharge ulang oleh suatu energymisterius entah darimana asalnya dan hal ini adalah merupakan fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Dalam penelitian yang lain mengungkapkan bahwa batu yang bernama Hajar Aswad, adalah merupakan batu yang tertua di dunia dan mengapung apabila diletakkan di atas air.
Dalam sebuh Museum di Inggris , terdapat tiga potongan batu tersebut yang berasal dari Ka’bah serta pihak Museum tersebut juga mengatakan bahwa bongkahan-bongkahan batu tersebut bukan berasal dari system tata surya kita.