5 Bahaya Jika Kita Mengikuti Hawa Nafsu

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 04 Mar 2017
5 Bahaya Jika Kita Mengikuti Hawa Nafsu

Manusia itu tempatnya hawa nafsu. Serakah pasti, tapi bagaimana kita sebagai mahluk Allah yang paling sempurna bisa mengendalikan itu semua. Manusia dibekali akal dan pikiran, maka dari itu kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan hidup.

Mau yang barokah atau mau serakah. Terkadang banyak dari kita yang terlarut dalam kecemburuan, selalu membandingkan diri dengan orang lain, tak akan pernah puas rasanya kita menjalani hidup. Selalu saja ada orang yang kelihatannya lebih bahagia. Selalu saja ada orang-orang yang hidupnya kelihatan lebih beruntung. Mengukur kebahagiaan kita dari standar hidup orang lain pada akhirnya hanya akan membuat kita tak pernah merasa puas.

Ya, namanya manusia, ada saja yang bikin kita merasa nggak puas. Ada saja hal-hal yang rasanya nggak sesuai dengan harapan. Bahkan parahnya, kita jadi merasa nggak terima saat ada orang lain yang kelihatan lebih bahagia dari kita. Dunia rasanya kok kayak nggak adil.

Setiap orang punya caranya sendiri untuk bahagia. Bahkan bisa menciptakan sendiri kebahagiaan untuk dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Cuma kadang kita yang terlalu mencampuri urusan orang lain. Ikut-ikutan bingung dengan standar bahagia yang dicapai orang lain. Padahal untuk bahagia, kita hanya perlu menciptakan cara kita sendiri.

Kita bakal makin capek kalau terus mengukur hidup kita dari standar hidup orang lain. Padahal yang sering tak kita tahu dan tak kita sadari adalah orang yang bahagia bukannya yang punya segalanya. Melainkan yang bisa mensyukuri semua yang sudah dimiliki. Saat sudah bisa bersyukur dengan semua yang dipunya, maka bahagia akan datang dengan sendirinya.

Hanya karena kamu belum punya mobil sementara tetanggamu sudah punya mobil baru, jangan sampai itu membuatmu tak bahagia. Hanya karena sahabatmu sudah bisa jalan-jalan ke luar negeri sedangkan kamu masih sibuk berkutat dengan pekerjaan yang seabrek, tak perlu merasa sedih atau merana. Setiap orang punya caranya sendiri untuk bahagia. Dan juga kita tak pernah tahu apa yang dikorbankan dan sudah diperjuangkan seseorang untuk mencapai bahagianya itu.

Nah, bagaimana hawa nafsu menurut agama?

Dikutip dari khazanahalquran.com, berikut mengenai hawa nafsu dalam Al Qur'an yang akan menjerumuskan kita jika dituruti.

1. Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai.

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ

“Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami Lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginan (hawa nafsu)nya.” (QS.al-Kahf:28)

2. Mengikuti hawa nafsu adalah sumber kekafiran dan kebinasaan.

فَلاَ يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لاَ يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَى

“Maka janganlah engkau dipalingkan dari (Kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginan (hawa nafsu)nya, yang menyebabkan engkau binasa.” (QS.Thaha:16)

3. Mengikuti hawa nafsu adalah kesesatan yang terburuk.

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginan (hawa nafsu)nya.” (QS.al-Qashas:50)

4. Mengikuti hawa nafsu menghalangi seseorang untuk berbuat adil.

فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى

“Berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu.” (QS.Shad:26)

5. Mengikuti hawa nafsu adalah sumber kerusakan.

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ

“Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya.” (QS.al-Mukminun:71)

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menghadapi hawa nafsu dan mengarahkan keinginan kita di jalan yang diridhoi Allah SWT.
SHARE ARTIKEL