7 Bahasa Arab yang Banyak Digunakan Salah
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 16 Mar 2017via kompasiana
Disadari atau tidak, bahasa inggris dan arab mempunyai kesan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Penggunaan bahasa inggris dikesankan intelek dan penggunaan bahasa arab lebih terkesan Islami. Tidak ada yang salah baik dengan penggunaan kedua bahasa asing itu maupun dengan kesan yang ditimbulkan. Namun banyak sekali karena mengejar kesan itu akhirnya latah dalam berbahasa.
Di zaman jejaring sosial seperti sekarang, kita dengan mudah menemukan kesalahan-kesalahan itu baik dalam bahasa Inggris maupun arab. Kesan memang bukan satu-satunya peyebab seseorang latah dalam berbahasa. Bisa jadi karena sebuah kebiasaan di lingkungannya dengan bahasa asing tersebut. Kesalahan-kesalahan tersebut ada yang sebatas kesalahan tata-tata bahasa bahkan ada kesalahan yang fatal. Berikut 7 bahasa arab yang sering salah yang saya temui baik di alam nyata maupun di alam maya;
1. Sakinah Mawaddah Dan Warohmah
Bagi orang Islam di Indonesia, sudah biasa saat ada teman menikah maka kita mendo’akan dengan, “semoga sakinah mawaddah dan wa rohmah”.Yang benar adalah “sakinah, mawaddah wa rohmah” tidak perlu pakai “dan”. Karena “wa” artinya “dan”. Adapun artinya adalah, “tentram, penuh cinta dan kasih sayang”.
2. Taqobbalallahu Wa Minkum
Kalau ucapan yang kedua ini saya dengar di Sabah. Ucapan ini diucapkan oleh banyak imam sholat setelah berdo’a. Pertama kali mendengar, saya menduga “mungkin ada dua kata yang telinga saya tidak dengar”.Namun karena sering mendengar dan bukan hanya di satu tempat, akhirnya saya yakin bahwa telinga saya tidak salah dengar. Kata-kata penutup do’a itu adalah “Taqobbalallahu Wa Minkum” artinya, “semoga Allah menerima DAN dari kamu”.
Seandainya mau mengucapkan itu setelah do’a, ucapan yang benar adalah “Taqobballahu Minnaa Wa Minkum”. Seperti saat kita menerima do’a dari orang lain saat idul fitri “minal ‘aaiddiin wal faaiziin” maka kita jawab dengan do’a lagi “Taqobbalaahu Minna Wa Minkum”.
3. Tsumma Na’udzubillah
Tsumma adalah huruf ataf (kata hubung/conjunction). Tsumma na’udzubillah artinya “lalu (kemudian) kami berlindung kepada Allah”. Sebetulnya tsumma ini menghubungkan kalimat sebelumnya (na’udzubillah) dengan kelimat setelahnya (na’udzubillah).Yang keberadaan tsuma na’udzubllah adalah sebagai penguat dari kalimat pertama. Na’udzubillah tsumma na’udzubillah (kami benar-benar berlindung kepada Allah). Dan kita sebetulnya cukup mengucapkan, “Naudzubillah”.
4. Ishbir Ya Ukhti
Kelebihan bahasa Indonesia dibanding bahasa inggris dan arab adalah bahwa bahasa Indonesia tidak berjender, terutama dalam kata ganti (pronoun). Bahasa arab hampir sama dengan bahasa inggris. Bahkan saat bahasa inggris menggunakan kata yang sama untuk kata ganti orang kedua, untuk bahasa arab berbeda.Baca dan rasakan kalimat berikut; “My mother has a pen. His pen is red”. Kesalahannya sangat dasar, namun membuat kita garuk-garuk kepala, gemas. Kata perintah dalam bahasa arab berbeda baik karena jenis kelamin maupun jumlah.
Saya contohkan kata “bersabarlah!” Untuk seorang lelaki “Ishbir”. Untuk seorang perempuan ”Ishbirii”. Untuk dua orang baik lelaki maupun perempun, “ishbiroo”. Untuk lelaki lebih dari dua, “ishbiruu”. Untuk perempuan lebih dari dua, “Ishbirna”.
5. Allahummagfirlaha warhamaha wa’fihi wa’fu anha
Sangat biasa kita mendengar do’a dari seseroang saat mendengar seseorang meninggal dunia. Namun dalam bahasa arab berbeda menggunakan kata gantinya baik untuk jenis kelamin maupun jumlahnya.Untuk lelaki: Allahummagfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu Anhu
Untuk perempuan: Allahummagfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu Anha
Untuk dua orang: Allahummagfirlahuma warhamhuma wa ‘afihima wa’fu Anhuma
Untuk lelaki lebih dari dua: Allahummagfirlahum warhamhum wa ‘afihim wa’fu Anhum
Untuk perempuan lebih dari dua: Allahummagfirlahunna warhamhunna wa ‘afihinna wa’fu Anhunna
Baca Juga: Orang yang Suka Merendahkan Orang Lain, 7 Sifat ini Selalu Melekat Padanya
6.Sholla Wa Sallim
Sholawat kepada Rosulullah Saw. Merupakan sebuah ibadah dan hampir semua muslim bisa membacanya. Namun saya sering mendapati bacaan sholawatnya salah.Dan ini berpengaruh pada arti dan lebih jauh kalau yang mengucapkannya memahami arti yang ia ucapkan berakibat ‘fatal’; aqidah.
Shollallahu artinya Semoga Allah memberikan rahmat.
Sholli artinya Ya Allah Berikanlah rahmat.
Sallama artinya semoga Allah memberikan keselamatan.
Sallim artinya Ya Allah Berikanlah keselamatan.
Tanpa mengetahui banyak kaidah bahasa arab pun, kita tentu bisa menentukan dimana kesalahannya. Setelah Sholla maka wa Sallama (diwakofkan menjadi sallam). Setelah Sholli maka wa sallim.
Dimana fatalnya? Ada dua cara kalimat dalam berdo’a;
1. Langsung meminta kepada Allah. Dalam do’a Allah sebagai mukhotob. Contoh; “Ya Allah, (Engkau) berikanlah kami rizki yang luas dan berkah!”.
2. Allah sebagai ghaib. Contoh; “semoga Allah (Ia) memberikan kami rizki yang luas dan berkah”. Bagi yang memahami arti yang ia ucapkan tentu ia sedang berdoa kepada Allah yang ia panggil (mukhotob) dan kepada Allah yang ghaib. Saat bedoa dalam satu kalimat menggunakan Engkau dan berikutnya menggunakan Ia. Siapa Engkau? Dan siapa Ia?
7. Allahumagfirlaka wahamka wa’afika wa fu anka
Ini mungkin kesalahan yang paling ngaco. Jarang memang ada yang berdoa seperti ini. Tapi ada, bahkan saya sengaja screenshot ucapannya. Sepertinya ia pernah belajar nahwu, namun belum selesai…hehe.Saya coba terjemahkan doa tersebut.
Ya Allah, Engkau Ampunilah
engkau Engkau kasihilah
engkau Engkau sejahterakanlah engkau
Engkau maafkanlah engkau
Sumber