Orangtua Pikirkan 4 Bahaya ini Sebelum Menyekolahkan Anak Terlalu Dini

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 03 Jul 2018

Orangtua Pikirkan 4 Bahaya ini Sebelum Menyekolahkan Anak Terlalu Dini

Gambar ilustrasi diolah dari youtube.com

Pingin anak pintar sejak dini....???  Jangan maksa mereka sekolah sejak kecil lho ya....

Anak itu bukan ajang opsesi orang tua...

Berlomba-lomba menyekolahkan anak terlalu dini bukannya membuat anak pintar. 

Malah berdampak buruk bagi pertumbuhan emosional mereka.

Musim ajaran baru sudah tiba, dimana orang tua disibukkan dengan persiapan menyekolahkan anak-anak mereka.

Di zaman sekarang, banyak orang tua yang berlomba-lomba menyekolahkan anaknya sedini mungkin. 

Meskipun beberapa sekolah memiliki batasan umur untuk siswa baru.

Namun seringkali orang tua yang yang memaksakan anaknya untuk tetap masuk.

Padahal sebenarnya, hal tersebut tidaklah baik untuk mental sang anak.

Jika anak tetap dipaksakan bersekolah sedini mungkin, kemungkinan anak akan mengalami resiko seperti berikut ini:

1. Sulit menyerap pelajaran sekolah

Salah satu resiko terlalu cepat menyekolahkan anak adalah kesulitan menyerap pelajaran. Mengapa?

Karena untuk belajar di sekolah, tidak hanya dibutuhkan kematangan akademik saja, melainkan juga dibutuhkan kematangan secara emosional. seperti dilansir dari ummi-online.com.

2. Sulit bersosialisasi

Karena secara emosional anak belum matang. Ada banyak faktor yang dapat membuat anak menjadi sulit beradaptasi.

Misalnya, karena anak sulit belajar dia akan merasa tertinggal dengan teman-teman lainnya. Hal ini akan membuatnya merasa minder dari teman-temannya.

Baca Juga: "Ayah aku ini kertas putih, hitam putihku tergantung dirimu" Buat Ayah yang Selalu Masabodoh

Atau karena dianggap lebih kecil dari yang lainnya, mereka bisa mendapatkan perlakuan ‘bullying’ dari teman-temannya yang lebih tua darinya.

3. Rentan terkena ADHD

Anak yang terlalu cepat sekolah juga beresiko mengalami gangguan psikologis attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) alias sindrom hiperaktif.

Sebuah penelitian yang dilakukan Taipei Veterans Hospital di Taiwan mengungkapkan bahwa anak-anak memasuki kelas (sekolah) di bawah usia, rentan menderita ADHD.

Ini disebabkan karena kemampuan anak untuk dapat mengontrol perilakunya hanya dapat berkembang seiring perkembangan usianya.

Sehingga, di usianya yang dini anak akan sulit mengontrol perilakunya dan jika dipaksakan maka rentan terkena ADHD.

4. Memiliki masalah perilaku di masa depan

Anak yang terlalu cepat sekolah nantinya akan memiliki gangguan atau masalah perilaku. 

Mereka dituntut untuk cepat belajar, cepat berkembang dan dewasa sebelum waktunya, maka akan tiba masa di mana anak nantinya dapat memberontak.

Hal ini terjadi karena sebagian anak merasa masa kecil mereka telah direnggut dan kurang bahagia.

Baca Juga: "Bukan Kerasnya Tangan Ayah, Bukan Sakitnya Cubitan Ibu" Ini yang Menghancurkan Anakmu

Ingatlah bahwa hampir seluruh hidup kanak-kanak memang dihabiskan untuk bermain puas, jangan sampai kita merenggutnya. Sebaiknya dampingi mereka.

Sebagai orang tua sebaiknya jangan hanya mengutamakan pendidikan secara akademik saja.

Tetapi utamakan juga pendidikan bagi emosional mereka.

Alasan Menyekolahkan Anak Sejak Dini Tidak Baik

Rumah adalah sekolah terbaik bagi anak usia dini untuk mendapatkan nilai-nilai kehidupan

Benyamin S Bloom, seorang professor pendidikan dari Universitas Chicago mengatakan.

Bahwa 50% potensi hidup manusia terbentuk ketika bayi masih berada di dalam kandungan sampai berusia 4 tahun lalu 30% potensi berikutnya terbentuk sejak usia 4-8 tahun.

Jadi 80% potensi hidup manusia sebelum memasuki usia sekolah terbentuk di dalam rumah. 

Itu artinya rumah adalah sekolah terbaik bagi anak usia dini untuk mendapatkan nilai-nilai kehidupan.

Dan orang tua adalah guru terbaik yang dibutuhkan anak untuk menjadikannya sebagai manusia cerdas dan berkarakter.

Tak salah memberikan pendidikan anak usia dini, asal bijak saja memilih lembaga pendidikannya

Walaupun demikian, bukan suatu kesalahan jika orang tua ingin memberikan pendidikan anak usia dini di lembaga formal asalkan bisa bijak memilih lembaga pendidikan yang tepat. 

Memberikan pendidikan sesuai dengan tahap tumbuh kembang buah hati. 

Dan tidak melupakan hak-hak anak usia dini yang memang masih memerlukan waktu bermain yang dominan.

Anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi dan lainnya

Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus. 

Anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar. 

Bisa mengambil ide, mengembangkan ide, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar.

Selain bijak, harus jeli juga memilih sekolah usia dini

Orang tua harus jeli dalam memilih sekolah formal dan menilai apa yang akan diajarkan untuk anak balita. 

Sekolah usia dini yang baik adalah sekolah yang dapat menitikberatkan ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik 

(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama). 

Bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak.

Pada usia berapakah anak mulai siap bersekolah? perlukah anak bersekolah di usia yang sangat muda?

Faisal M.ED. selaku praktisi pendidikan sekaligus Vice Principal dari International Islamic School di Kuala Lumpur mengatakan bahwa usia anak yang tepat untuk sekolah yaitu saat menginjak 3 tahun. 

di bawah usia itu sebaiknya sekolah di rumah dulu karena tingkat kedewasaan untuk menerima segala aktivitas di sekolah belum ada. 

Sementara itu, menurut David Elkind jika orang tua mampu menyediakan pendidikan anak usia dini di rumah. 

Cukup kompeten, dan punya dedikasi untuk menstimulasi anak secara khusus sebenarnya menyekolahkan anak terlalu dini itu tidaklah penting.

Tapi jika kondisi yang terjadi justru sebaliknya berarti saatnya orang tua memutuskan untuk menyekolahkan buah hati di lembaga yang tepat.

Menyekolahkan anak di lembaga pendidikan bukan berarti menjadikan orang tua lepas tangan dan menyerahkan seluruhnya pada guru di sekolah

Sebaiknya orang tua menunggu anak meminta untuk sekolah dengan sendirinya.

Tidak memaksa mereka demi kepentingan orang tua misalnya karena ayah dan ibu bekerja sehingga memilih untuk menyekolahkan anak di usia yang terlalu dini. 

Menyekolahkan anak di lembaga pendidikan bukan berarti menjadikan orang tua lepas tangan dan menyerahkan seluruhnya pada guru di sekolah. 

Orang tua tetap wajib memantau, mendidik, dan mengarahkan anak-anak agar pendidikan yang didapat di sekolah dan di rumah menjadi sinkron.

Mengingat vitalnya pertumbuhan kejiwaan dan karakter anak usia dini, maka pilihan terbaik bagi mereka adalah berada di sisi ibunya.

Hanya jika ibu berhalangan untuk mengasuhnya secara penuh.

Misal karena adanya adik bayi atau ayah ibu bekerja maka berhak mendapatkan bantuan dari guru-guru PAUD/TK dengan menyekolahkan buah hati di lembaga pendidikan formal. 

Satu hal lagi yang perlu diingat, jangan buru-buru menyekolahkan anak hanya sekedar mengikuti trend! Lihat kembali perlu tidaknya. 

Baik buruknya anak bersekolah di usia belia.

SHARE ARTIKEL