Jangan Mengucap Syukur, Lakukan Saja Hal Ini! Simak Alasannya

Penulis Unknown | Ditayangkan 07 Mar 2017
Jangan Mengucap Syukur, Lakukan Saja Hal Ini! Simak Alasannya

Pernah merasa hidup Anda sudah lengkap hingga rasanya seakan tak perlu meminta apa-apa lagi? Mungkin pada saat itulah kebanyak orang akan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kebahagiaan tersebut. Namun tahukah bahwa rasa syukur yang diucap lebih kecil nilainya dari rasa syukur yang dilakukan dengan ini?

Baca juga : Menjadi Pria Sejati itu Sulit, Jangan Hanya Janji dan Dompet Berisi!

Dari sebuah tantangan, pekerjaan, dan hubungan asmara yang bisa membuat tumpukan stres terus meningkat setiap hari. Tak sedikit dari kita yang tanpa sadar membiarkan stres itu tidak terselesaikan dan mengendap dalam pikiran serta hati Anda.

Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa 42 persen orang Amerika Serikat yang mengalami stres menderita kurang tidur malam. Selain itu, stres juga memengaruhi hubungan asmara dan keluarga karena konflik kecil yang tidak terselesaikan.

Oleh karena itu, jangan biarkan stres mengambil kendali dalam hidup Anda dan menghancurkan segala yang telah Anda bangun. Menurut Shawn Achor, penulis The Happiness Advantage, hal yang sering dilupakan banyak orang yang tidak bisa mengelola stres adalah bersyukur.

Achor mengatakan bahwa bersyukur tidak selalu ketika Anda sedang mengalami kebahagiaan tetapi juga saat mendapatkan kesulitan.

Anda tidak perlu mengucapkan rasa syukur kencang-kencang, tetapi Anda bisa menuliskannya dalam sebuah agenda, jangan di media sosial,” jelas Achor.

Tuliskan secara deskriptif segala hal yang Anda syukuri.

Jangan Mengucap Syukur, Lakukan Saja Hal Ini! Simak Alasannya

Baca juga : Jangan Karena Benci, Hatimu Malah Menjadi Belati yang Tak Segan Menyakiti

Jangan hanya secara umum, seperti misalnya bersyukur karena sahabat, keluarga, dan kerja, tetapi lebih detil tentang kebahagiaan dan tawa saat bersama sahabat, bertemu orang baik saat rapat kerja, dan sebagainya,” urainya.

Menurut periset pada Univesity of California, kelompok responden yang pesimis menjadi lebih optimis usai latihan menuliskan rasa syukur setiap hari selama tiga minggu.

Sekali Anda melakukannya, Anda akan memikirkan semua hal-hal yang patut disyukuri, meski kecil. Otak Anda tidak bisa memonitor semua hal baik dan buruk dalam satu waktu, luangkan waktu untuk mengingat,” pungkasnya.

Oleh karena itulah, dengan menulis setiap rasa syukur, maka akan selalu mengingatkan kita untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik, hari ini, esok dan seterusnya.
SHARE ARTIKEL