"kamu itu islam bodoh munafik kafir" Isi Surat Kaleng dengan Tulisan Seperti anak SD ini Viral

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 27 Mar 2017

Facebook/ Kika Syafii

Kita tahu saat ini begitu mudahnya sebuah informasi hanya dalam hitungan menit akan menjadi viral. Kebebasan berekpresi di media sosial dan digital sudah tak menjadi penghalang jarak dan waktu.

Seperti yang kita tahu isu-isu perpolitikan dan juga ada yang mengkait-kaitkan dengan agama santer lagi terdengar saat masa-masa pencalonan pejabat-pejabat yang akan menduduki 'kursi penting pemerintahan'.

Baca Juga: Kisah Sedih! Sudah Lakukan Foto Prewedding Pasangan ini Batal Menikah

Seperti akun facebook Kika Syafii yang membagikan 3 buah gambar kertas dengan tulisan mirip anak SD tapi isinya kira-kira sudah mahasiswa (mungkin begitu kurang lebih istilahnya).

Berikut status yang dibagikan Kika Syafii saat membeberkan surat kaleng yang ditujukan oleh seseorang kepada anaknya,

Anakku dapat surat kaleng. Isinya begini:
Untuk Alia
Bukan nyinggung, harus ngerti.
1. Alia kamu itu isbomuka = islam bodoh munafik kafir
2. Kamu kan bela Ahok sama aja kamu hina al qur'an
3. Kamu itu munafik,

Munafik = 
1. tidak taat pada allah
2. Kamu kelihatannya seperti kristen
3. Sering bohong untuk dibela
4. Kamu kalau dikasih jalan lurus malah belok
5. Gak tahu diri
6. Baca al quran sana
4. Sengsara lo di akhirat! Gaga gugu didepan allah nanti masuk neraka, kagak didoain masuk syurga!
Solat deh yang bener, zikir!!
----ll

Surat ini entah dari siapa, sedih bacanya dan sangat menyedihkan. Kebencian ditanamkan sejak dini. Tidak bisakah dipahami bahwa semua ini sekedar politik untuk sebuah daerah?

Sekali lagi, ini hanya politik. Politik merupakan salah satu jalan untuk membangun bersama-sama dengan cara mengedepankan hasil-hasil tertentu yang sudah disepakati sesuai aturan. Terlalu besar ruginya jika harus mengorbankan keberagaman dan persatuan.

Politik sangatlah dinamis, sangat dinamis. Di Jakarta menggeliat kalimat "muslim tolak pemimpin non muslim". Di daerah Maluku sana, sebuah kabupaten dengan 98% penduduk muslim, seorang non muslim berhasil duduk jadi kepala daerah yang bahkan didukung oleh partai yang sama dengan partai yang selalu teriak tolak pemimpin non muslim di Jakarta.

Saya selalu mengatakan pada anakku, bahwa segala urusan yang kamu belum waktunya untuk tahu, maka sebaiknya tidak ikut bicara. Saya ulang kalimat itu untuk meyakinkan diri apa sebenarnya yang terjadi, sampai ada surat seperti itu.

"Selama ini kakak hanya menolak untuk membenci, itu saja kok Pi", kata Kakak Pertama.

Kami sering mendiskusikan Ahok hanya karena hasil kerjanya yang benar-benar kami rasakan. Seperti contoh kecil, membuat KTP atau surat domisili, hanya 5 menit dan tanpa pungli sama sekali.

Saya tekankan pada anak-anak untuk memahami dan mengerti hasil kerja orang. Suka atau tidak suka terhadap orang tersebut, kita harus belajar jujur untuk menilai hasil kerjanya.

Masalah agama termasuk neraka dan surga, selalu saya katakan bahwa itu urusan Allah SWT. Itu hak penuh dari Gusti Allah, tak ada satupun manusia punya hak mewakilinya.

Kita dilahirkan di dunia ini hanya untuk memperbaiki diri, berbuat baik dan berbuat baik. Karena Nabi Muhammad sendiri diturunkan untuk memperbaiki Akhlak manusia, bukan mengislamkan manusia.

Bagi Allah tidak ada sesuatu yang muskil untuk dilakukan. Membuat seisi dunia jadi orang Arab dan beragama islam, bisa dalam sekejap mata.

"Nak, pahamilah bahwa di dunia ini rahasia Allah tak terbatas. Sangat tidak terbatas dan tidak punya batas. Tugas kita yang bodoh ini untuk terus belajar, jangan pernah berhenti untuk terus merasa bodoh", sembari aku peluk Kakak Pertama yang kelihatan menahan emosi.



Note: Tulisan ini bukan bertujuan untuk berkampanye atau mendukung calon tertentu.
SHARE ARTIKEL