Matematika Allah Memang Lucu, Jangan Sampai Berpikir Dua Kali Ya!

Penulis Unknown | Ditayangkan 08 Mar 2017
Matematika Allah Memang Lucu, Jangan Sampai Berpikir Dua Kali Ya!

Berbicara mengenai pelajaran di sekolah, biasanya apa yang sangat dibenci oleh seorang murid? Benar sekali, itulah pelajaran matematika yang bagi kebanyakan orang cukup memusingkan dan membuat pening kepala. Mungkin bagi beberapa orang yang melihat ilmu matematika dimana ditemukan oleh salah satu tokoh dunia ini cukup membuat kita berpikir keras.

Baca juga : Tak Pernah Putus, Pahala dari Hal Ini Buat Makin Dekat dengan Surga!

Akan tetapi tahukah bahwa ternyata matematika dari Allah SWT lebih mudah dilakukan dan mempunyai kegunaan yang cukup besar bagi kehidupan? Apakah hal tersebut? Yakni dengan bersedekah. Selain mendapatkan pahala yang melakukan, sedekah ternyata membawa timbal balik secara langsung bahkan cash ketika itu juga.

Begini ceritanya, suatu hari Nurbaiti Rohmah ingin membuat rujak nanas. Tapi tak jadi, lantaran satu-satunya buah nanas yang ada ia berikan kepada guru di TPA yang juga menghendakinya. Eh, tak lama berselang, datang Engkong Ribut tetangganya membawakan lima buah nanas buat Nurbaiti.

Masya Allah, benar-benar dibayar cash sama Allah. Alhamdulillah!” katanya tentang ganjaran sedekah yang ia terima itu.

Kali lain, seorang tetangga memberinya sekantong rambutan merah. Hadiah itu tak diusiknya, karena sudah diniatkan untuk diberikan kepada kakaknya yang akan datang bersilaturahim. Tidak lama kemudian, datang lagi seorang tetangga memberikan sekantong rambutan rapiah. Nurbaiti geli mensyukurinya. “Masya Allah, kemarin saya ingin mencicipi rambutan rapiah. Sekarang kesampaian,” katanya.

Belum lama ini, Nurbaiti mengikhlaskan selembar Rp50 ribu yang tersisa di dompet untuk dipinjam tetangga. Ia malu dan agak takut melapor pada suami bahwa dompetnya sudah melompong. Maklum, subsidi untuk penyelanggaran TPA cukup banyak bulan ini. Nurbaiti pun diam-siam saja, sambil menentramkan hatinya yang agak khawatir besok tak bisa belanja.

Malamnya, tiba-tiba suaminya menyodorkan tiga lembar uang Rp100ribuan kepadanya, “Nih barusan ada yang bayar utang Rp500 ribu. Yang dua ratus ribu aku pegang, ya,” kata suami. Nurbaiti girang bukan kepalang dan saat itu baru mengungkapkan bahwa uang belanjanya sudah habis.

Mas, boleh ya, saya cari uang sendiri untuk disedekahkan ke pesantren. Saya mau minta doa santri-santri penghafal Al-Quran agar penyakit saya lekas sembuh,” kata Nurbaiti. Ia memang sedang mengikuti terapi alternatif untuk menghilangkan kista di mulut rahimnya. Sedang dokter di rumah sakit menyarankannya operasi.

Ya tidak harus mencari uang sendiri. Sebagian uang belanja kan bisa dibelokkan ke sana,” jawab sang suami.

Matematika Allah Memang Lucu, Jangan Sampai Berpikir Dua Kali Ya!

Baca juga : Kalian yang Memakai Baju Itu, Mengapa Saya yang Malu? Ya, Saya Malu Menjadi Wanita

Belum juga niat tertunaikan, beberapa hari terakhir ini Nurbaiti merasa penyakitnya luruh. Gumpalan darah kotor disertai sedikit darah segar keluar dari rahimnya. Ia pun bisa membungkuk ketika berwudhu. Tak terasa lagi perih dan benjolan yang mengganjal perut bagian bawah.

Allah Ta’ala berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” . (Al Baqarah (2) : 261)

Perlu diingat bahwa untuk melakukan sedekah bukan dengan niat mendapatkan imbalan setimpal. Semata karena Allah SWT untuk membantu meringankan beban sesama. Sehingga nantinya entah mendapatkan imbalan atau tidak, jelasnya adalah kita telah berniat untuk membantu dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
SHARE ARTIKEL