Kisah, Doa Seorang Ibu Menghidupkan Anaknya yang Telah Meninggal
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 Apr 2017kisahhikmah.com
Sebagai umat muslim tentunya kita pernah mendengar atau membaca tentang dahsyatnya Doa Nabi Yunus dan dahsyatnya Doa Nabi Musa.
Tapi tak hanya doa para nabi dan wali Allah saja yang begitu mustajab. Ada sebuah kisah tentang doa ibu terhadap anaknya yang sudah mati, kemudian anak itu hidup kembali.
Dikutip dari bangaziem.wordpress.com, kisah ini dirangkum dari kitab Mujab ad-Da’wah yang ditulis oleh Imam al-Hafizh Ibnu Abi ad-Dunya rahimahullah.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia bercerita:
Suatu hari kami menjenguk seorang anak muda dari Anshar (Madinah) yang sedang sakit berat. Kami tidak beranjak dari sisinya sampai ajal menjemputnya. Lalu kamipun membentangkan kain untuk menuntupi wajahnya.
Ibunya yang sudah lemah dan tua berada di samping kepalanya. Lalu kami menoleh kepadanya sambil menghiburnya dengan berkata, ‘Berharaplah pahala dari Allah atas musibah yang menimpamu’.
‘Apakah anakku sudah mati?’, tanya wanita tua itu.
‘Ya’, jawab kami.
‘Benarkah apa yang kalian katakan?’, tanyanya lagi.
‘Ya, benar’, jawab kami.
Lalu wanita tua itu mengulurkan tangannya ke langit sambil berkata, ‘Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada-Mu dan berhijrah kepada Rasul-Mu, dengan harapan agar Engkau berkenan menolongku dalam tiap kesulitan. Ya Allah, janganlah Engkau timpakan kepadaku musibah ini pada hari ini’.
Kemudian dibukalah penutup wajah yang telah kami tutupkan kepada anak muda itu. Tidak berapa lama kemudian, kami menyantap makanan bersamanya.
Sungguh ajaib, anak muda itu hidup kembali.
ARTIKEL PILIHAN
- Karena Allah yang Menjamin, Rezeki akan Selalu Cukup untuk Hidup Tapi Tidak untuk Gaya Hidup
- Setiap Manusia Mempunyai JIN PENDAMPING "Qorin"?
- Seorang Ibu Harus Bisa Mengajarkan 8 Hal ini Kepada Anak Laki-Laki Mereka
- Sering Terbangun Tengah Malam? Baca ini, Dijamin Hati Jadi Tenang Karena Doa Kita Dijamin Terkabul
- Yakinlah! Seseorang Bisa Meniru Usahamu, Tapi Mereka Tak Bisa Meniru Rezekimu
Dari kisah tersebut, apa saja hikmah yang dapat kita ambil?
Pertama, kisah ini memberi bukti akan dahsyatnya efek doa seorang ibu yang shalihah. Doa orangtua kepada anaknya seperti doa Nabi untuk umatnya. Jangan ragu untuk selalu meminta doa dari orangtua.
Kedua, kisah ini memotivasi kita agar terus berdoa. Jangan pernah berhenti berdoa. Jangan berpikir mengapa doa kita belum terkabulkan. Kalaupun Allah swt ‘belum’ menjawab doa kita, maka kita sudah mendapatkan dua pahala: pahala berdoa dan pahala bersabar menunggu keputusan Allah swt. Tidak ada doa yang tidak terkabul. Allah SWT mengabulkan doa-doa kita yang sesuai dengan kebutuhan kita dan sesuai pada waktu yang kita butuhkan.
Ketiga, kisah ini memotivasi kita untuk terus mempertebal keyakinan kepada Tuhan. Ya, keyakinan penuh kepada Allah swt, Sang Pemberi Kehidupan, bahwa Dia akan selalu menyertai langkah hidup kita.
Keyakinan seperti ini tidak akan tumbuh dalam hati seseorang yang tidak percaya dengan Kemahakuasaan Allah swt.
Keyakinan seperti ini tidak akan lahir dari hati yang lalai dari Allah swt.
Itulah hati yang penuh dengan doa dan pengharapan kepada Allah, hati yang penuh dengan cinta kepada Allah, hati yang selalu berusaha lurus di jalan-Nya. Pemilik hati seperti ini akan selalu ditolong oleh Allah swt. persis seperti yang dilakukan-Nya terhadap wanita tua itu.
Kita seringkali merasa putus asa dan terombang-ambing dengan ujian hidup. Itu karena kita tidak punya keyakinan penuh kepada Allah swt. bahwa Dia akan menolong kita. Bisa jadi, hati kecil kita berkata bahwa sebabnya adalah karena kita kurang dekat dengan-Nya selama ini.
Jika kita selalu berusaha mendekat kepada Allah swt dan memperbaiki ibadah kepada-Nya, maka yakinlah Dia akan memberi jalan keluar pada setiap kesulitan kita.