Mendidik Anak Anak Untuk Menjadikan Rasulullah Sebagai Idolanya
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 20 Apr 2017Sahabat, pernahkah kita bertanya kepada anak-anak kita siapa tokoh yang mereka kagumi? Barangkali tidak semua anak mampu menjawabnya dengan pasti. Fenomenanya sekarang sebagian besar anak-anak belum mengetahui atau mengenal dengan pasti siapa tokoh yang diidolakannya.
Syukur jika mereka segera menjawab salah satu dari kedua orang tuanya, atau justru tidak tahu jawabannya. Sebagian besar anak-anak saat ini kalau ditanya siapa artis idola mereka, mereka cepat bisa menjawabnya.
Bagaimana tidak? Hampir 90% tayangan televisi, koran maupun media masa menyajikan acara-acara yang bernuansa hiburan saja, seperti perlombaan nyanyi-nyanyian, tari-tarian, drama, lelucon dan lain-lain yang manfaatnya masih sangat sedikit kita rasakan.
Fenomena apa yang sebenarnya terjadi pada anak-anak kita? khususnya anak-anak Indonesia yang mayoritas muslim. Mengapa mereka lebih akrab dan kenal dengan tokoh-tokoh kartun, cerita-cerita dongeng, atau tokoh-tokoh yang sering mereka lihat di televisi, atau di buku-buku cerita.
Namun ketika ditanya soal Nabi mereka, mereka belum bisa menceritakan secara detail, padahal sangat banyak kisah menarik yang bisa dikenalkan melalui para Nabi dan Rasul yang telah dijadikan Allah sebagai manusia pilihan di muka bumi ini.
Dengan begitu banyaknya kisah dan sejarah yang menceritakan tentang para Nabi dan Rasul yang bisa kita temui di dalam buku-buku ensiklopedia, atau yang bersumber dari internet, sebenarnya peluang bagi kita untuk memperkenalkannya secara lebih dekat kepada anak-anak.
Bisa jadi, anak-anak di zaman modern sekarang ini, jarang dikenalkan dengan tokoh-tokoh Islam tersebut, akibatnya mereka tidak menaruh minat terhadap kisah dan kehidupan para Rasul maupun para nabi.
Sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban kita untuk segera mulai mempelajari dan menggali kisah-kisah yang berkenaan dengan para Nabi dan Rasul tersebut, bisa dengan cara menceritakannya atau membelikan buku-buku bacaan kepada anak-anak kita.
Karena begitu banyak kisah-kisah teladan dan menarik yang bisa kita tanamkan kepada anak-anak. Contohnya seperti Nabi Muhammad SAW yang juga dikenal hebat sebagai seorang pahlawan yang abadi sepanjang zaman.
Michael Hart dalam bukunya bertajuk ‘The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History’ telah menempatkan Nabi Muhammad saw sebagai tokoh nomor 1 yang paling berpengaruh sepanjang sejarah, dan hanya menempatkan Nabi Isa as (Yesus Kristus) di urutan ketiga.
Beliau menyatakan bahwa tokoh Rasulullah berada di urutan nomor satu sebagai tokoh yang paling berpengaruh di seluruh jagat raya. Berikut tulisan Michael Hart (sumber: Muhammad, blogspot.com)
“Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad Saw dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Muhammad Saw satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi”.
BACA JUGA : Hal Hal Yang Harus Diperhatikan Orang Tua Ketika Mau Memberi Gadget Kepada Anak
Subhannallah, sahabat, sudah saatnya kita sebagai orang tua memperbaiki pandangan dan pola pikir anak-anak kita, mulai detik ini mari kita mulai mengenalkan lebih dekat tokoh yang sangat dikagumi, dihormati dan disantuni oleh berbagai kalangan ini, bahkan oleh pihak non muslim sekalipun, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 21 di bawah ini : Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Al-Ahzab: 21)
Rasulullah SAW hidup di dunia ini selama 63 tahun. Beliau diangkat sebagai Rasul sejak usia 40 tahun. Berarti kehidupan beliau sebagai seorang Rasul hanya sekitar 23 tahun dari keseluruhan 63 tahun usia beliau.
Kebanyakan dari kita menyoroti kehidupan Rasulullah setelah beliau diangkat menjadi Rasul. Padahal, Allah menyuruh kita untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan tidak dibatasi oleh apapun. Bukankah kemuliaan akhlak Rasulullah SAW sudah diakui oleh kaumnya jauh sebelum beliau diangkat sebagai Rasul, sehingga kaumnya menjuluki beliau sebagai Al-Amin (yang terpercaya)?
Mari kita jadikan Rasulullah sebagai panutan serta suri tauladan dalam segala aspek kehidupan kita. Mari kita dekatkan sosok Rasulullah kepada anak-anak kita, yang kelak menjadi generasi penerus bangsa ini. Dalam 63 tahun kehidupan beliau, beliau pernah manjadi seorang yang kaya raya sehingga bisa menjadi panutan bagi orang kaya bagaimana membelanjakan hartanya.
Beliau juga pernah miskin, sehingga bisa menjadi panutan bagi manusia dalam menyikapi kemiskinan. Beliau juga pernah menjadi seorang pemimpin, sehingga bisa menjadi acuan bagi seorang pemimpin bagaimana memimpin rakyatnya dengan adil.
Beliau juga pernah menjadi guru, yang mengajarkan ketauladanan kepada sahabat-sahabat beliau. Selain itu, Yanisalfian dalam blognya menyatakan bahwa buku “Rahasia Bisnis Rasulullah” yang ditulis oleh Prof. Laode Kamaluddin Ph.D mencoba menyoroti kehidupan Rasulullah sebagai seorang businessman. Buku ini menfokuskan pada kehidupan Rasulullah sebagai pebisnis ulung. Sehingga bisa jadi panutan bagi seorang pebisnis sebagaimana etika berbisnis.
Prof. Laode dengan sangat bagus mampu menangkap pesan-pesan di dalamnya dan merangkumnya dalam 12 Rahasia Bisnis Rasulullah: antara lain, menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga; Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; Pintar mempromosikan diri; Menggaji dan mengupah karyawan sebelum kering keringatnya; Mengutamakan sinergisme; Berbisnis dengan cinta; serta pandai bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada siapa saja.
Oleh sebab itu sudah saatnya kita sebagai orang tua, mulai mengarahkan anak-anak kita untuk mengenal lebih jauh tentang Nabi terakhir yang dikirim Allah kepada seluruh umat manusia ini, yaitu Rasul kita Muhammad SAW karena begitu mulianya akhak beliau.
Mari kita kembangkan rasa cinta mereka terhadap Rasulullah SAW. Sehingga beliaulah satu-satunya tokoh yang menjadi panutan bagi mereka, agar kelak merekapun dapat menauladani sikap dan akhlak Rasulullah SAW. Amin ya Robbal Alamin…