Seperti Inilah Cara Meruqyah Bayi(0-2 Tahun) Agar Anak Jauh Dari Godaan Setan

Penulis Penulis | Ditayangkan 26 Apr 2017

Seperti Inilah Cara Meruqyah Bayi(0-2 Tahun) Agar Anak Jauh Dari Godaan Setan

Membangun mental jiwa generasi muda adalah satu-satunya harapan dan kunci kemajuan atau kemunduran pembangunan sebuah bangsa, bahkan sebuah peradaban. 

Namun hal yang lebih penting dari itu adalah upaya membangunkan jiwa mereka terlebih dahulu dari tidur panjangnya. 

Anak, adalah penyejuk mata. Ia cahaya yang menyala menerangi kegelapan malam, tangisnya memecah kesunyian panjang. 

Menjadi harapan yang menguatkan ikatan hati ayah dan ibundanya. 

Ketika ia sakit, maka seakan kitalah yang sakit. Bahkan lebih dari itu, seolah-olah ingin berteriak ke angkasa.

Ya Rabb, kenapa engkau tidak timpakan sakit ini kepadaku saja?

Padahal jika kita renungi, barangkali sebenarnya anak kita tidak merasakan kesempitan yang kita rasa. 

Dan memang secara logis demikian, coba pikirkan.

Ingatkah saat usia 1 tahun 7 bulan dulu kaki kanan kita pernah digigit nyamuk lalu ibu kita panik dan mengejar-ngejar nyamuk itu hingga nyamuk itu terbunuh. 

Kita tidak merasakan sakit itu, tapi ibu kita merasakan betul bagaimana digigit nyamuk. 

Begitupun dengan gangguan jin, sihir dan ain yang terjadi pada anak. 

Anak bayi kita tidak merasakan sakit, namun orang tuanyalah yang merasakannya. 

Anak kita gila, orang tuanya yang repot. Anak yang gila itu santai saja, karena memang setiap orang gila itu tidak sadar bahwa dirinya gila. Namanya juga gila!

Jadi, sakitnya anak sangat erat kaitannya dengan psikologis orangtua. Dalam gangguan jin pun, demikian. 

Jika anak diganggu jin maka ayah dan bundanya pun harus diterapi dengan porsi yang sama. 

Saat ayahnya atau ibunya sembuh, maka perlahan anaknya akan sembuh. 

Sunnah Dalam Meruqyah Anak.

Sunnah untuk meniup kepada mulut bayi, untuk melaknat syaitannya dan mengalirkan berkah al Qur’an kepadanya. Tiupkan selama 3 hingga 7 kali selama pembacaan group ayat diatas.

Durasi Terapi Ruqyah Bayi.

Ucapkan hamdalah ketika ia kembali sehat sebagaimana biasanya. 

Pujilah Allah azza wa jalla karena tidak ada satu pun kesembuhan kecuali karena atas izin-Nya. 

Biasanya, durasi terapi ruqyah untuk anak ini 15 hingga 20 menit saja. Jadi batasi diri kita dalam membacakan ayat, lakukan terapi sekitar 15 hingga 20 menit saja.

Tips & Trik Tambahan dalam Meruqyah Bayi.

Usapkan telapak tangan kita dari dada hingga kaki dan juga tiup pada dahi, wajah, kepala dan dada.

Kesampingkan perasaan, lakukan sesuai tuntunan. 

Syaitan biasanya membisiki ayah-ibunya (menambah rasa iba/kasihan kepada buah hatinya) dan menghentikan ruqyah karena tangisan anak semakin kencang. 

Tipsnya; lakukan terapi minimal 15 menit, maksimal 20 menit.

Jika belum sembuh, lanjutkan pencarian benda-benda dan amalan yang menghalangi kesembuhannya. 

Renungkan tentang dosa-dosa yang menghijab do’a kita hingga tidak tembus kelangit.

Jika belum sembuh ruqyah di pagi hari, maka lakukan ruqyah di sore hari atau malamnya. 

Atau esoknya, hingga Allah ridho dengan kesembuhannya.

Harta haram yang ia makan, adalah salah satu hal yang membuat anak kita nakal-bebal dan pembantah.

Tehnik Meruqyah Anak-Anak

Pertama, seseorang diklasifikasikan anak-anak itu pada usia 2-9 tahun sementara masa sebelumnya disebut bayi dan setelahnya adalah remaja menuju dewasa.

Oleh karenanya saya akan rinci pembahasan teknis ini menjadi tiga bahasan; meruqyah bayi, meruqyah anak dan meruqyah remaja.

1. Meruqyah Bayi (0-2 tahun).

PERSIAPAN: Lakukan persiapan sebelum ruqyah, semisal; wudhu, shalat 2 rakaat, baca ayat kursi untuk melindungi ruangan dan al Falaq an Nass sebagai proteksi jiwa.

DOA: Baca do’a perlindungan dan ruqyah untuk anak sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa salam lakukan mengambil berkah sunnahnya. Caranya sederhana, letakan telapak tangan kanan di dadanya dan bacakan;

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Artinya; “Ya Allah Tuhan pemelihara manusia. Hilangkan penyakit, sembuhkanlah! Hanya Engkau yang bisa menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan satu penyakit pun”

Kemudian letakan tangan di dadanya dan bacakan;

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Artinya; “Aku lindungi kalian berdua, dengan kalimat Allah yang sempurna dari seluruh gangguan syaitan, bisa/racun binatang dan pandangan mata hasad”.

Ini do’a khusus untuk anak, dalam teks diatas untuk dua anak. 

Untuk 1 anak laki-laki maka ucapkan; “U’idzuka…” dan untuk 1 anak perempuan ucapkan lahfadz “U’idzuki…” untuk banyak anak; “U’idzukum…”

AYAT RUQYAH: Selanjutnya dekap bayi dengan penuh keyakinan dan kasih sayang [letakan tangan di punggung, atau di tempat yang nyaman] dan mulai bacakan ayat-ayat ruqyah group pertama 

[Al Fatihah, Al Baqarah 1-4, 163-164, 255-257, 284-286]. Lalu hentikan dan perhatikan kondisi bayi…

TEHNIK EKSEKUSI: Jika tangisannya semakin kuat maka letakkan tangan di dahinya dan saya rekomendasikan surah Al Mulk 1-13. J

ika masih menangis, ulang-ulang bagian 3 dan 4 untuk menetralisir Ain. 

Bisa juga menambahkan surah al Hasyr 21-24 untuk penghancuran penyakit. 

Jika ia kenas sihir, tambahkan surah Al A’raaf 117-122, Taha 69 dan Yunus 81-82 atau ayat-ayat lain dalam alQur’an yang berkaitan dengan sihir.

Jika tangisannya sudah meredang. Longgarkan, atau ganti posisi atau cara kita memegangnya lalu bacakan surah Al Fajr 1-30. 

Atau jika tidak hafal, atau merasa berat baca 27-30 saja, ulang 3 kali untuk memanggil jiwanya kembali.

CLOSING: Tutup dengan membacakan Al Ikhlas, al Falaq, dan An Nass masing-masing 3x. Tiup dan usapkan keseluruh tubuhnya.

AIR RUQYAH: Ambil segelas air putih, dan bacakan kepadanya Al Fatihah, Ayat Kursi, Al Kafirun, al Falaq dan An Nas tiupkan dan do’akan agar jadi penenang jiwanya. 

Melapangkan dadanya, mengobati penyakitnya, membatalkan sihirnya dan meracun jinnya. 

Minumkan [boleh ditambah madu, atau menggunakan air zamzam murni lebih baik], dan usapkan ke wajahnya [lebih afdhal memandikan, boleh ditambah air hangat].

2. Meruqyah Anak-Anak [Usia 2-9 tahun]

Anak-anak yang dikuasai syaitan tenaganya berlipat-lipat lebih kuat, selain itu emosinya mulai berkembang sesuai fitrahnya. 

Mereka bisa dongkol, marah, dendam, trauma bahkan menolak ruqyah itu sendiri. Sehingga kita harus cerdas dalam mempengaruhi pikiran dan melunakan qalbunya.

Bagaimana meruqyah anak?

Berikut adalah beberapa tahapan dan bimbingan dalam meruqyah Anak-anak:

Sebelum pembacaan ayat-ayat ruqyah dimulai, fahamkan dan libatkan ia dalam proses persiapan hingga tahapan terapi mandirinya nanti. Gunakan kata-kata yang persuasif dan menarik mereka. 

Misalkan “Ade, kaka doain ya agar sakitnya sembuh” jangan gunakan kalimat; “Anak kecil, sini ruqyah supaya syaitannya pergi dari tubuhmu”.

Jika perlu, mintalah maaf atas sikap kita selama ini barangkali membuat ia trauma selama ini [secara tidak kita sadari]. 

Beritahukan, bahwa kita sedang berupaya mengobati dan mengangkat masalahnya. 

Anak suka dihargai, masalah dan perasaan mereka tidak jauh dari cara kita menyayanginya dan perlakuan lingkungan pendidikannya dan tempat ia bermain.

1. Lakukan hal yang sama, pada tahap persiapan, do’a, closing, air ruqyah sebagaimana meruqyah bayi diatas.

Tambahannya, lakukan shalat taubat [ayah dan ibunya] atas kemungkinan dosa syirik atau dosa besar lainnya yang dilakukan dimasa lalu sehingga melahirkan kesulitan ini.

2. Ayat-Ayat ruqyah yang dibacakan adalah ayat-ayat ruqyah lengkap:  Al Fatihah, Al Baqarah: 1-4, 163, 255 dan 284-286, Ali Imran 18, Al A’raaf: 54, Al Mukminun: 116, Al Jin 3, Ash Shaffat 1-10, Al Hasyr 22-24, Al Ikhlash, – Al Falaq dan – An Naas. ].

3. Durasi, sekitar 30 menit atau jangan lebih dari 45 menit.

4. Teknik tambahan; sentuhkan telapak tangan pada dadanya dan tangan kiri pada pundak/tengkuk/leher atas. 

Jika ia dibawah lima tahun, cukup sentuh di dadanya [dekap dari belakang, atau sesuai kondisi nyamannya]

Untuk eksekusi atau upaya melakukan pengeluaran jin dari tubuhnya [saat tubuhnya mulai bergetar, menangis dll]. 

Lakukan tepukan ringan pada dada, punggung dan pundaknya sambil berkata; ‘Ukhruj Ya ‘Aduwallah’, artinya; ‘Keluarlah kamu wahai musuh Allah!’

Jika anak kerasukan, kondisi tidak sadar, berguncang, berubah menyerupai binatang, mengaum, guling-guling, kejang dan lain-lain.

Maka lakukan pengusiran dengan lebih tegas lagi (menepuk lebih keras dan menghardik dengan kalimah diatas).

5. Jika tidak sadar lebih dari 1 jam, buatkan air ruqyah dan cipratkan atau siram ke wajahnya.

6. Kenalkan, ajak ia belajar, memahami dan mengamalkan dzikir pagi dan petang bersama ayah dan ibunya. 

Jangan beri akses bebas di internet, batasi games, music, televisi dan awasi pergaulannya.

7. Berikan lingkungan yang kondusif [sekolah sunnah, pondok moderen, atau setidaknya kenalkan kepada kursus/sekolah/tahfidz Al Qur’an] agar memiliki kekuatan untuk melawan syaitan yang menguasainya.

3. Meruqyah Remaja [10-17 tahun]

1. Persiapan: lakukan hal yang sama pada tahap persiapan, do’a, closing, air ruqyah sebagaimana meruqyah anak diatas.

2. Kenali sebab gangguan.

Libatkan anak untuk melakukan shalat taubat [ayah, ibu dan juga anaknya]. 

Sebab mungkin saja remaja sudah melakukan dosa syirik atau dosa besar lainnya yang dilakukan dimasa lalu sehingga melahirkan kesulitan ini.

Anak bisa saja melakukan kesyirikan, meski itu tidak sampai syirkul akbar karena ketidak tahuannya. 

Semisal, melakukan ramalan (baca pikiran temannya), menggunakan indra ke-enamnya (sixth-sence), indigo. 

Bisa mengobati dengan bantuan syaitan, belajar tenaga dalam dalam, kebatinan, pernafasan di ekstrakurikuler di sekolahnya..

Anak remaja juga bisa melakukan dosa-dosa besar, semisal durhaka pada orangtua, mencuri, meminum khamar, berjudi, berzina, dll. 

Catatan; khusus untuk dosa durhaka pada orang tua, si anak wajib meminta maaf dan ayah-ibu harus meridhoinya untuk membantu kesembuhan anaknya.

3. Ayat-Ayat ruqyah yang dibacakan adalah ayat-ayat ruqyah lengkap [lihat point sebelumnya] disertai beberapa tambahan yang diperlukan. 

Ini opsional, tetap yang terbaik adalah menggunakan ayat-ayat yang disunnahkan. 

Jika koleksi ayat-ayatnya kurang, bisa ulang 2 hingga 3 putaran.

4. Durasi, sekitar 45 menit hingga 1 jam atau sesuai kondisi.

5. Teknik tambahan: untuk eksekusi, sama seperti orang dewasa. 

6. Kenalkan, ajak ia belajar, memahami dan mengamalkan dzikir pagi dan petang secara istiqomah. 

Perintahkan ia untuk menegakkan shalat, memutuskan pacarnya, menjauhi berbagai bentuk zina, buang perangkat gamenya. 

Jauhkan dari music, televisi dan awasi teman-teman dan pergaulannya.

7. Jika bayi itu kuncup putik pada bunga, maka anak-anak itu adalah rekahan bunga dan anak remaja ini adalah buah yang baru saja terbentuk.

Kita tidak bisa mengubahnya tiba-tiba, kita tidak bisa sekedar mendorong atau menuntunnya namun kita harus mendekapnya hingga ia terbentuk sesuai dengan harapan.

Qalbu itu bagaikan akar, dan jasad ini adalah batang pohonnya. 

Jika akarnya kuat maka batangnya pun kokoh, rantingnya lebat, daunnya rimbun bunganya bermekaran, buahnya ranum dan bijinya pun unggul.

Dari sana akan terlahir generasi emas yang akan mengembalikan Islam pada kejayaannya.

Semoga berguna, ikhwah. Catat, cetak dan atau shared catatan ini agar jadi ilmu dan senjata jika suatu saat memerlukannya. 

Jika, anak kita saat ini sakit. Maka, ingat. Itu adalah amanah dari Allah.

Wallahu Ta’ala ‘Alam.

SHARE ARTIKEL