Was-was Saat Shalat, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Solusi Jitunya!
Penulis Unknown | Ditayangkan 25 Apr 2017Salah satu diantara senjata iblis untuk merusak manusia adalah penyakit was-was. Penyakit ini dia sematkan di hati hamba Allah untuk menimbulkan keraguan. Dengan metode ini, setan bisa dengan mudah menggiring seorang muslim untuk mengulang-ulang ibadahnya.
Penyakit was-was adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyakit ini akan menjadikan seseorang tidak khusyuk dalam beribadah. Bahkan akan membuat malas melakukannya. Ibadahnya pun tidak akan optimal. Sebab, waktunya habis untuk mengulang-ulang ibadah yang tidak perlu diulang. Lalu, bagaimanakah cara mengobati penyakit was-was? Imam Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan dalam kitabnya, Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyah, tips-tips menghilangkan penyakit was-was.
Ulasan terkait : Karena Seorang Wanita Dilahirkan Sampai 3 Kali, Bagaimana Mungkin?
Obat terampuh untuk menumpas was-was adalah tidak menghiraukan ketika keraguan datang. Contoh, ketika melakukan Takbiratul Ihram, hatinya ragu sah atau tidak, maka keraguan itu tidak usah dihiraukan. Lanjutkan saja shalatnya. Yakinlah bahwa Takbiratul Ihram-nya sah. Jika hal itu dilakukan, was-was sedikit demi sedikit akan hilang. Namun, apa bila dituruti, maka was-was itu akan semakin bertambah dan bertambah sehingga akan membuat empunya seperti orang gila.
Sebagaimana sudah maklum, setan adalah musuh bebuyutan kita. Mereka berusaha keras untuk menjerumuskan kita ke jalan yang dimurkai Allah. Oleh Karen itu, mereka mengganggu kita saat kita beribadah. Menyelipkan keraguan dalam hati kita; sah tidak niat kita, sah tidak bacaan tahiyat kita dan setersunya. Dengan demikian, jika was-was datang, sadarlah bahwa setan sedang mengganggu kekhusyukan kita.
Orang yang was-was biasanya menganggap ibadah yang telah dilakukan tidak sah. Misal, dia menganggap niatnya tidak sah, bacaan Fatihahnya tidak sah dan seterusnya. Sehingga dia mengulang-ulang apa yang telah dia lakukan. Hal itu hanya menyusahkan dirinya. Sebab, Islam itu mudah. Rasulullah saw tidak pernah memberikan pemahaman yang sulit tentang agama Islam kepada umatnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ
“Sesungguhnya agama itu mudah, tidaklah seseorang memberat-beratkan dirinya dalam beragama kecuali dia akan terkalahkan.” (HR. Bukhari 39, An-Nasai 5034, dll).
Biasanya orang was-was disebabkan karena belum mengerti betul tentang ibadah yang dia lakukan. Sebab, orang alim dan mengerti seluk beluk agama, dia tidak akan was-was. Oleh karena itu, bagi orang yang was-was, belajarlah agama secara berkelanjutan. Setidaknya ibadah yang diwas-wasi. Misalnya ketika shalat, dia was-was, maka belajarlah tentang ilmunya shalat.
Ulasan terkait : Karena Suara Halus dari Tumbuhan Itu adalah Dzikir! Benarkah Demikian?
Orang yang terkena penyakit was-was disunahkan memperbanyak kalimat tauhid ini. Sebab, ketika mendengar kalimat tauhid ini, setan akan lari.
Utsman bin abil Aash pernah bercerita kepada baginda Nabi saw bahwa setan telah mengganggu shalatnya. Maka Nabi memerintahnya untuk membaca ta’awwudz dan meludah ke kiri tiga kali. Resep itu pun dilakukan. Seketika, penyakit was-was itupun hilang.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala bentuk gangguan syetan termasuk rasa was-was. Karena bukannya sembuh malah akan semakin menjadi karena si empunya selalu saja merasa risau dengan hal-hal yang padahal tak perlu dipusingkan secara berlebihan. Oleh karena itulah, perlawanan yang paling baik adalah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga tetap berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.