Bahaya Bila Tak Sadar, Inilah Perbuatan Sepele yang Menimbulkan Dusta Besar!
Penulis Unknown | Ditayangkan 08 May 2017Siapa sih yang masih suka berbohong? Hmm, mungkin bagi beberapa orang berbohong itu guna menyelamatkan dirinya dari ancaman ya. Mungkin benar, bisa saja tidak. Jelasnya berbohong itu tidak baik dan termasuk ke dalam sifat tercela yang dibenci oleh Allah SWT. Sehingga sangatlah jelas jikalau berbohong atau berdusta itu bisa mendatangkan keburukan dan dosa.
Dusta diartikan sebagai kebiasaan memberitakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenarannya. Dalam Islam, perbuatan dusta merupakan salah satu hal yang dilarang untuk dilakukan. Namun, masih banyak manusia yang melakukan perbuatan tersebut dengan berbagai alasan. Inilah tiga perbuatan dusta yang dianggap sepele dikutip dalam laman infophoria.
Artikel pilihan : Jangan Menyalahkan Mereka yang Ingin Menikah Muda, Bahkan Setan Saja Menangisinya!
1. Menceritakan semua apa yang didengar atau yang dibaca
Kebiasaan dusta yang sering dianggap sepele oleh manusia adalah menceritakan semua apa yang didengar ataupun yang dibaca. Namun hal yang harus digaris bawahi adalah, cerita tersebut tidak diverifikasi dan diteliti terlebih dahlu mengenai kebenarannya.
Hal ini bisa berbahaya karena apabila informasi tersebut disebarluaskan atau dishare oleh orang lain, maka mereka akan mendapatkan berita yang belum jelas benar atau tidaknya. Tentu saja hal ini bisa mendatangkan keburukan yang berkemungkinan besar menimbulkan keresahan dan kekacauan di masyarakat. Maka dari itu, sudah semestinya kita merenungkan peringatan Rasulullah Alaihi Wassallam:
“Cukuplah seseorang itu berdosa ketika ia menceritakan setiap apa yang dia dengar.” (HR. Muslim).
2. Bercanda dengan membuat cerita bohong agar orang lain tertawa
Bercanda merupakan kegiatan yang sering dilakukan untuk mencairkan suasana. Tidak hanya itu, bercanda sering juga digunakan sebagai media untuk menghibur orang lain. Namun ternyata kebiasaan bercanda juga bisa menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dusta.
Hal ini bisa terjadi apabila ketika bercanda atau melucu kita membuat cerita-cerita bohong agar membuat orang lain tertawa. Meskipun maksud awalnya untuk menjadi gurauan semata, akan tetapi perbuatan ini tidak diperkenankan di dalam agama.
Bahkan orang yang sering melakukan perbuatan in akan mendapatkan dosa dan juga bisa mencelakakan dirinya sendiri ataupun orang lain. Rasulullah SAW bersabda:
“Celakalah orang yang berbicara kemudian berbohong agar orang lain mentertawakannya, celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Ahmad)
3. Janji orangtua yang tidak ditepati kepada anaknya
Kebiasaan pertama yang ternyata tercatat dalam perbuatan dusta adalah janji-janji orangtua kepada anak mereka yang tidak ditepati. Hal ini banyak kita temui di tengah masyarakat, yakni orangtua yang membujuk anaknya dengan berdusta menjanjikan mereka untuk membelikan sesuatu.
Padahal di sisi lain, orangtua tersebut tidak serius untuk menepati janji tersebut. Namun, ia tetap mengucapkannya agar anak tersebut tidak lagi menangis atau rewel. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Amir ia berkata:
Artikel pilihan : Dirimu Bukan Lalat, Inilah Bedanya Kerja Keras dan Kerja Cerdas!
“Suatu hari ibu memanggilku dan pada saat itu Rasulullah sedang duduk di rumah kami. Ibu berkata kepadaku, “Hai nak, sini aku beri kamu!” Lalu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bertanya kepada ibuku, “Apa yang hendak engkau berikan padanya?” Ibu menjawab, “Kurma wahai Rasulullah”
Rasulullah bersabda;
“Sungguh, jika engkau tidak memberinya sesuatu maka engkau pasti dituliskan padamu sebuah kedustaan.” (HR. Abu Dawud)
Oleh karena itu, sebagai orangtua ada baiknya untuk tidak mengatakan sesuatu apabila tidak berkeinginan untuk menepatinya. Agar kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang menanamkan nilai-nilai negatif kedustaan ke dalam diri si buah hati.
Maka dari itu, janganlah membiasakan diri untuk melakukan dusta-dusta kecil. Sebab perbuatan tersebut akan mendatangkan dosa dan dihisab oleh Allah SWT saat di akhirat kelak. Layaknya daun yang berguguran, dimana satu demi satu meskipun berukuran kecil, maka lama-kelamaan akan menggunung dan menyebabkan keburukan bagi si penebar. Naudzubillah.