Siapa yang Sangka, Lomba Lari dengan Istri Ternyata Sunnah Rasulullah!
Penulis Unknown | Ditayangkan 18 May 2017Perlombaan dalam bahasa arab adalah musabaqoh. Perlombaan dalam bahasa arab disebut dengan musabaqah termasuk olah raga terpuji, hukumnya berubah-ubah, tergantung niatnya. Perlombaan disyariatkan karena termasuk olahraga yang terpuji. Asal perlombaan adalah dibolehkan. Hal ini dibuktikan dalam beberapa hadits dan juga klaim ijma’ (kesepakatan para ulama).
Dewasa kini, banyak perlombaan yang dilakukan dengan dalih sebagai salah satu sarana untuk menyehatkan badan, dan pada akhirnya memang perlombaan fisik akan membuat badan lebih fit, serta melatih otot-otot untuk bergerak dengan lincah. Berbicara mengenai perlombaan, tahukah bahwa lomba lari antara suami dan istri ternyata termasuk ke dalam sunnah Rasulullah SAW?
Also read : Karena Sebelum Dirimu Mencela Istrimu, Ingat Hal Ini dari Lelah dan Keringatnya!
Setiap sisi lain kehidupan Nabi Muhammad SAW pastinya ingin diketahui orang banyak. Tidak hanya tentang mukjizat menakjubkan yang Allah karuniakan kepada dirinya, bahkan hal-hal kecil dalam keseharian yang Beliau lakukan, juga selalu menjadi teladan.
Dalam kehidupan rumah tangga misalnya. Semasa hidup, Nabi selalu memperhatikan hal kecil yang membuat orang yang dicintainya bahagia. Memang, membangun kemesraan dalam rumah tangga sangat dianjurkan dalam islam. Salah satunya adalah ‘bermain’ dengan istri. Hampir semua permainan, tidak mengandung dzikrullah, dan tidak dianjurkan dalam dalam islam. Kecuali beberapa permainan, salah satunya bermain dengan istri.
Dalam hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ شَيْءٍ لَيْسَ مِنْ ذِكْرِ اللهِ فَهُوَ لَعِبٌ ، لَا يَكُونُ أَرْبَعَةٌ: مُلَاعَبَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ ، وَتَأْدِيبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ، وَمَشْيُ الرَّجُلِ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ، وَتَعَلُّمُ الرَّجُلِ السَّبَّاحَةَ
Semua permainan yang tidak mengandung dzikrullah hanyalah permainan. Kecuali 4 permainan, seorang suami ‘bermain’ dengan istrinya, atau melatih kuda, atau berjalan diantara dua tujuan, dan belajar berenang. (HR. Nasai dalam al-Kubro 8889 dan dishahihkan al-Albani).
Bahkan, dalam riwayat lain, permainan semacam ini disebut sebagai kebenaran (al-Haq).
Dari Abdullah bin Abdirrahman bin Abi Husain, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ مَا يَلْهُو بِهِ الرَّجُلُ الْمُسْلِمُ بَاطِلٌ إِلاَّ رَمْيَهُ بِقَوْسِهِ وَتَأْدِيبَهُ فَرَسَهُ وَمُلاَعَبَتَهُ أَهْلَهُ فَإِنَّهُنَّ مِنَ الْحَقِّ
Semua yang melalaikan seorang muslim adalah bathil, kecuali memanah dengan busur, melatih kuda, dan ‘permainan’ suami dengan istrinya. Karena semua itu al-Haq. (HR. Turmudzi 1737).
Yang dimaksud:
Permainan suami dengan istrinya, sebagian ulama menyebutkan maknanya adalah melakukan mukadimah sebelum berhubungan badan.
Sementara maka berjalan di antara dua tujuan adalah lomba lari.
Salah satu diantara yang dipraktekkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah lomba lari dengan istrinya, Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau pernah lakukan ini dua kali. Yang pertama, Aisyah yang menang, dan yang kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menang.
Aisyah menceritakan,
Aku pernah ikut safar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu aku masih muda, badannya belum gemuk dan bellum berlemak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh rombongan safar, “Silahkan kalian jalan duluan.”
Merekapun jalan duluan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajakku,
تَعَالَيْ حَتَّى أُسَابِقَكِ
Mari kita lomba lari…
Akupun lomba lari dengan beliau dan aku bisa mengalahkan beliau.
Hingga setelah aku mulai gemuk, berlemak dan sudah lupa dengan perlombaan yang dulu, aku pergi bersama beliau untuk melakukan safar. Beliau meminta kepada rombongan, “Silahkan kalian jalan duluan.”
Merekapun jalan duluan.
Also read : Ketika Balita Mulai Suka "Pegang yang Bawah", Begini Harusnya Sikap Bunda!
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajakku,
تَعَالَيْ حَتَّى أُسَابِقَكِ
Mari kita lomba lari…
Akupun lomba lari dengan beliau dan beliau bisa mengalahkanku.
Beliau tertawa dan mengatakan, “Ini pembalasan yang kemarin.” (HR. Ahmad 26277 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Meskipun hadis ini bercerita tentang lomba lari, tapi itu bukan pembatasan. Hanya saja, yang pernah dipraktekkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah lari, karena itu yang paling memungkinkan.
Jika ini tidak memungkinkan dalam keluarga anda, bisa diganti dengan jenis permainan yang lain, misalnya petak umpet atau lompat tali atau gobak sodor, atau permainan sejenisnya. Yang jelas bukan gulat.
Ah, Rasulullah. Teladan mu sungguh membuat iri setiap wanita yang mendengar kisah ini. Semisal saat ini ada suami yang berjaya, menjadi pemimpin besar dalam sebuah perusahaan, mustahil sekali bisa melakukan aktivitas ini. Akan tetapi, lepas dari semua hal tersebut, semoga keluarga kita semua bahagia dunia dan kelak di akhirat. Allahu a’lam.