"Ustadz, Kapan Allah SWT Akan Menyadarkanku, Bisakah Aku Berubah Hari Ini?"

Penulis Unknown | Ditayangkan 22 May 2017

Ketika seseorang ingin mengubah apa yang ada di dalam hidupnya, maka Allah SWt tak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada di dalam diri mereka sendiri. Jawaban itulah yang mungkin menjadikan kita sebagai manusia harus berpikir keras apa yang salah dalam hidup kita, apa yang telah kita salahi, atau mungkin masih adakah amalan yang belum dilakukan dengan benar.

Bisakah diriku mengubah hidupku? Tak Bisakah diriku menikmati hidup terlebih dahulu dan menyiapkan amalan hanya ketika diriku telah beranjak tua saja?

Artikel pilihan : Ketika Banyak yang Menunggu Mereka Pergi Hanya untuk Warisan, Bagaimana Kiranya Hati Ibumu Saat Ini?

Lantas, siapa yang menjamin esok kita masih akan di dunia ini? Adakah manusia di dunia ini mampu memberikan jaminan bahwa kita semua akan hidup beberapa tahun lagi? Mungkin jawaban tentu tidak akan ada. Jangankan beberapa tahun lagi satu detik pun tak akan pernah ada yang bisa menjamin tentang itu? Bukan begitu ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz

Hari ini mungkin aku masih dapat tertawa, tersenyum, berjalan, bernyanyi, dan sehat. Sehingga terkadang dengan pedenya aku berkata dan merasa bahwa diri takkan mati sekarang. Pantaskah diri berbicara begitu, ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz

Banyak yang tak sadar, seperti halnya insan sepertiku. berjalan kian angkuh dihadapan-Nya. Merasa tak ada yang perlu dicemaskan dalam keangkuhan diri ini. merasa aman dan nyaman atas rutinitas yang selalu berbalut dengan kemaksiatan. Adakah sejatinya, itu adalah ciri pribadi muslim yang baik ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz

Bukankah, saat jantung masih berdetak dan nafas masih berhembus itu adalah cinta Allah untuk manusia sepertiku? Allah izinkan aku untuk menebus dosa disisa hidupku melalui pertaubatanku terhadap-Nya, bukan karena aku baik kan ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz

Aku rindu akan kebaikan dan berbuat baik. Aku ingin Allah mendatangkan penyesalan di hatiku, sehingga aku bisa memeluk cinta-Nya. Saat itu datang kepadaku, aku tak ingin melepaskan peluang ini menuju perataubatanku yang sesungguhnya, dan tak akan ku biarkan aku memilih untuk semakin menjauh daripada-Nya walaupun tanpa kerelaan hanya kerana malu dengan manusia sekeliling? Salahkah bila itu jalan yang ku pilih ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz

Setiap orang mempunya potensi untuk menjadi baik, karena mencintai kebenaran itu adalah fitrah manusia. bukankah demikian ustadz? Tapi kenapa kadang diri masih lalai mengabaikan potensi baik itu. Sering kali ku ucapkan bahwa, aku ingin berubah. Sudah berapa kali pula aku berazam dan beriltizam, aku ingin menjadi lebih baik. Sudah ribuan kali pula aku berkata dalam hati, aku ingin memperbaharui iman dijiwa ini. Sudah berfikir berkali-kali, aku ingin memperindah akhlak ibadahku ku, tapi semuanya masih terbengkalai akan nafsu keduniawian yang menjalar di dada ini. adakah peluang aku menggapai semua itu ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz

Hakikatnya akhir dari perjalanan ini mengantarkan manusia ke dua tempat muara. Muara itu bernama surga atau neraka. Lalu adakah syurga diperuntukkan untuk orang lalai dalam menjalani ibadah kepada-Nya, atau adakah kelezatan di neraka sana, sebagaimana kelezatan berbuat maksiat di dunia ini? Bila peringatan itu tak mampu menyadarkan manusia sepertiku. Bukankah hamba termasuk ke dalam orang yang merugi, ustadz?

Aku ingin berubah, ustadz… Aku ingin berubah, ustadz… Aku ingin berubah, ustadz…

Sudah diambang mata, waktu berlalu begitu cepatnya sejalan dengan berkurangnya akan usia. kini tiada hal yang paling indah selain sebuah muhasabah diri sepanjang perjalanan yang pernah dilalui. Akankah aku dapati amalan diri yang masih tersimpan kebaikan atau justru hanya kudapati dosa yang menggunung tinggi. Aku yakin tiada kata terlambat untuk berubah. Selagi nafas masih Allah titipkan selagi itu pula Allah berikan kesempatan untuk memperbaharui dan menyongsong perubahan menuju kebaikan.


Artikel pilihan : Karena Saat Dirimu Lelah dan Pada Akhirnya Menangis, Ingat Hal Ini dalam Hidupmu!

Bila dalam perjalan banyak kealfaan kepada insan sekalian, mohon dibukakan pintu maaf dan mencurahkan do’a agar Allah menetapkan hati, pikiran dan jiwa ini untuk terus menyusuri jalan kebaikan. Sebagaimana kebaikan yang terpancar dalam jiwa-jiwa kalian.

Dan kepada Engkau Yaa Allah, pemilik hati ini da Maha pembolak-balikan hati hamba, maka tetapkan hati ini dalam ketaatan kepada-Mu. Aamiin.

Menuju berkurangnya usia (Renungan usia). Semoga masih ada kebaikan di dalamnya walau hanya sedikit. Sehingga kesimpulannya adalah, jangan sampai ada lagi kejelekan di hati apalagi sampai diwujudkan sampai mampu menimbulkan dosa. Ingatlah bahwa Allah SWT itu Maha Pencemburu, sehingga jikalau kita bermain-main di pekarangan yang dilarang-Nya, maka bersiap saja apa yang dilakukan itu mendapat balasan yang teramat pedih.

(Sedikit ulasan dari seorang yang hebat, dimana hendak mengingatkan kita semua, bahwa hidup ini cuma sekejap mata. Cukuplah dosa yang mungkin diperbuat selama ini, jangan sampai dilakukan lagi, sehingga ketika kita nanti bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka ridha-Nya akan sampai kepada kita).
SHARE ARTIKEL