Wahai Muslimah, Apakah Engkau Tak Ingin Merasakan Nikmatnya Berhijab Sempurna?
Penulis Unknown | Ditayangkan 03 May 2017Hai ukhti, bagaimana kabarmu hari ini? Sungguhlah engkau yang masih belum mengerti akan arti hidup ini, mungkin masih bisa bermain dan dengan senang hati mempertontonkan keindahan tubuhmu yang seharusnya kelak hanya untuk dia yang pantas untukmu. Boleh saja memang, toh mereka yang ingin menesahetimu tak akan mampu mengubahnya kecuali jika memang dirimu berniat untuk melakukannya.
Artikel pilihan : Lakukan Anjuran Rasul Ketika Tidur, Jangan Sampai Tidurmu Tak Selamat!
Wahai wanita cantik yang kelak menjadi permata dalam keluarga, masihkah dirimu enggan untuk menutup diri dan menjaga kehormatan dengan pakaian yang lebih bernilai di hadapan Allah SWT? Sungguh jika memang dirimu masih tak mau, inilah yang mungkin bisa membuatmu mengerti bahwa hijab yang seharusnya kau kenakan adalah penjaga diri yang paling baik dan semakin menjadikanmu lebih dekat dengan-Nya.
Seberapa lama lagi engkau akan berhijab syariat?
Apakah ingin menunggu waktu sakarat?
Seberapa lama lagi engkau akan taat?
Tidakkah engkau ingin meraih rida Allah agar selamat dunia dan akhirat?
Ataukah engkau ingin menjadi penebar maksiat?
Untukmu yang merasa seksi dan menggoda
Menebar dosa pandangan manusia
Menebar zina mata
Menumpuk-numpuk dosa jadinya
Tidakkah engkau rindukan hijab yang sempurna?
Tidakkah engkau ingin merasakan ketaatan yang menenangkan jiwa?
Tidakkah engkau menginginkan rida Allah Ta’ala?
Atau engkau terus terpedaya syaitan yang menyeru dosa?
Artikel pilihan : Jangan Mengatakan Nanti-nanti, Nikahi Aku dan Ayo Kita Berjuang Bersama!
Untukmu yang ingin meraih simpati dengan keseksian
Memang akan memancing laki-laki penuh kemaksiatan
Menarik perhatian laki-laki yang berpikiran kejahilan
Apakah itu yang engkau inginkan?
Jauhlah sudah mendapatkan kesalehan
Mendekatlah sudah segala kebatilan
Tapi janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah
Jika ingin segera berubah
Dan jika engkau tetap tidak mau berubah
Sudahlah sudah, sesungguhnya syaitan tertawa berlimpah
(Dikutip dari buku “Jannah: Bagaimana Menikmati dan Menenangkan Hidup”, Muhammad Yuan Yusuf).