Jangan Sampai Salah, Begini Tadarus Quran yang Benar Menurut Rasulullah
Penulis Unknown | Ditayangkan 05 Jun 2017 Di Bulan Ramadhan Ini, saatnya bagi kita Umat Islam untuk ‘memanen’ kebaikan, pahala serta sunnah-sunnah yang dianjurkan. Salah satunya adalah tadarus Quran. Lalu, bagaimana sih tadarus Quran yang baik dan benar?
BACA JUGA: Mulut Bau Saat Sedang Puasa? Kelihatan Kalau Belum Gosok Gigi
Seperti yang dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tablig, Prof Yunahar Ilyas, cara tadarus Alquran yang baik dan benar adalah harus bersama orang yang paham ilmu membaca Alquran sehingga bisa sekaligus mengkaji ayat-ayat Alquran untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan.
“Kalau yang membaca Alquran sama ilmunya atau tidak ada yang lebih pintar. Nanti tidak ada yang bisa mengoreksi dan meluruskan kalau ada bacaan yang salah,” kata Prof Yunahar saat diwawancarai Republika, Ahad (28/05/2017).
Dikatakan Yunahar, sejarahnya, Nabi Muhammad SAW melakukan tadarus Alquran bersama Malaikat Jibril AS. Malaikat Jibril AS memimpin Nabi Muhammad membaca Alquran. “Jadi kalau kita tadarus pun harus begitu, jangan tadarus sama-sama orang yang tidak mengerti, jadi harus ada yang lebih tinggi ilmunya,” ujarnya.
Prof Yunahar mengatakan, yang lebih penting lagi, tadarus Alquran bukan hanya sekedar membaca Alquran. Jadi, tadarus juga harus sambil memahami ayat Alquran yang dibacanya. Akan lebih bagus kalau target membaca satu juz satu hari disertai dengan target memahami ayat-ayat Alquran.
Para sahabat nabi pernah mengatakan, mereka belajar Alquran lima ayat dalam sehari. Kalau sudah memahaminya langsung diamalkan dalam kehidupan. “Jadi sebaiknya ditarget, misalnya membacanya Alquran satu juz satu hari. Memahami artinya, maksudnya, tafsirnya lima ayat satu hari, kalau ikut cara sahabat (nabi),” ujarnya.
Dia menerangkan, setelah memahami ayat Alquran, sebaiknya langsung diamalkan dalam kehidupan. Ada ayat yang bisa diamalkan, ada juga ayat yang menceritakan sebuah kisah. Kalau ayat Alquran yang berupa kisah, pembacanya bisa mendapatkan pelajaran.
Kalau ayat Alquran yang bersifat hukum, bisa langsung diamalkan dalam kehidupan. Ia menegaskan, intinya, Alquran tidak hanya dibaca tetapi juga harus dimengerti dan dilaksanakan.
Foto Diambil dari Soloraya |
Seperti yang dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tablig, Prof Yunahar Ilyas, cara tadarus Alquran yang baik dan benar adalah harus bersama orang yang paham ilmu membaca Alquran sehingga bisa sekaligus mengkaji ayat-ayat Alquran untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan.
“Kalau yang membaca Alquran sama ilmunya atau tidak ada yang lebih pintar. Nanti tidak ada yang bisa mengoreksi dan meluruskan kalau ada bacaan yang salah,” kata Prof Yunahar saat diwawancarai Republika, Ahad (28/05/2017).
Dikatakan Yunahar, sejarahnya, Nabi Muhammad SAW melakukan tadarus Alquran bersama Malaikat Jibril AS. Malaikat Jibril AS memimpin Nabi Muhammad membaca Alquran. “Jadi kalau kita tadarus pun harus begitu, jangan tadarus sama-sama orang yang tidak mengerti, jadi harus ada yang lebih tinggi ilmunya,” ujarnya.
Prof Yunahar mengatakan, yang lebih penting lagi, tadarus Alquran bukan hanya sekedar membaca Alquran. Jadi, tadarus juga harus sambil memahami ayat Alquran yang dibacanya. Akan lebih bagus kalau target membaca satu juz satu hari disertai dengan target memahami ayat-ayat Alquran.
Para sahabat nabi pernah mengatakan, mereka belajar Alquran lima ayat dalam sehari. Kalau sudah memahaminya langsung diamalkan dalam kehidupan. “Jadi sebaiknya ditarget, misalnya membacanya Alquran satu juz satu hari. Memahami artinya, maksudnya, tafsirnya lima ayat satu hari, kalau ikut cara sahabat (nabi),” ujarnya.
Dia menerangkan, setelah memahami ayat Alquran, sebaiknya langsung diamalkan dalam kehidupan. Ada ayat yang bisa diamalkan, ada juga ayat yang menceritakan sebuah kisah. Kalau ayat Alquran yang berupa kisah, pembacanya bisa mendapatkan pelajaran.
Kalau ayat Alquran yang bersifat hukum, bisa langsung diamalkan dalam kehidupan. Ia menegaskan, intinya, Alquran tidak hanya dibaca tetapi juga harus dimengerti dan dilaksanakan.