Karena Ketika Dirimu Masuk Surga, Itu Bukan Karena Ibadahmu, Tapi Ridha Allah yang Mengizinkannya
Penulis Unknown | Ditayangkan 12 Jun 2017"Saya sudah rajin shalat, pasti masuk surga bukan?" Percayalah bahwa meskipun shalatmu tak pernah putus. Jikalau Allah SWT tak memberikan rahmat-Nya. Bagaimana nasibnya shalat itu?
Saudaraku sekalian, masuk syurga sebenarnya adalah dengan rahmat Allah. Sesungguhnya seorang manusia dapat masuk syurga yaitu semata-mata dengan rahmat Allah.
Artikel pilihan : "Karena Ibuku Tak Sempurna, dan Aku yang Mencintainya, Maka Izinkan Aku untuk Membahagiakannya"
Kita esok ingin masuk syurga, karena rahmat Allah kepada kita, kerana kasihan Allah kepada kita, bukan karena amalan kita. Manusia esok jikalau ingin masuk syurga, bukan karena amalan dia, bukan karena dia rajin shalat sunnah, bukan karena dia rajin puasa sunnah, bukan karena dia rajin pergi umrah, bukan karena dia pergi menunaikan haji sebanyak 3 kali, bukan karena dia banyak sedekah.
Tetapi dia dapat masuk syurga karena rahmat Allah. Karena Allah kasihan kepada kita. Allah mau kasihan kepada kita, Allah akan melihat amalan yang telah kita buat. Perlu diingat saudaraku sekalian, amalan yang kita buat, tidak semestinya menjadi patokan kita akan masuk ke dalam syurga Allah.
Maka tidaklah boleh kita mengatakan bahwa manusia dapat masuk syurga semata-mata hanya karena ibadah yang telah kita perbuat selama ini saja. Misalnya saja " Gimana aku nanti nggak masuk surga kalau shalatku tak pernah absen".
Sungguhlah tidak boleh berkata seperti itu, sebab, masuk syurga bukan karena sembahyang tersebut, tetapi karena, rahmat daripada Allah. Maka i’tikad (keyakinan dan kepercayaan) yang demikian itu adalah i’tikad yang tidak sebenarnya.
Siapa yang berkata bahwa dia berbuat amal, maka dia boleh masuk syurga, itu i’tikad yang tidak betul. Dia masuk syurga, karena rahmat Allah, karena Allah kasihan kepada kita.
Karena adalah kita manusia, hamba Allah. Takkanlah hambanya, maka tetaplah duduk di bawah naungan limpah rahmat-Nya. Kita sebagai hamba, mengharapkan belas kasihan tuan. Sebagai hamba, kita harap Allah kasihan kepada kita. Hanya itu saja.
Dan sekiranya seseorang yang mengerjakan apa yang disuruhnya itu, maka dimasukkan ia kedalam neraka, maka tidak boleh seseorang itu berkata, mengapa? Kalau seseorang itu sembahyang, tiba-tiba dia masuk neraka, dia tidak boleh kata pada Allah,
“Mengapa saya bisa masuk neraka, padahal saya rajin shalat?” Saudaraku sekalian perlu ingat, dalam Al-Quran Allah Taala ada berfirman:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
“Maka celakalah orang yang shalat” (QS. Al-Maun : 4)
Artikel pilihan : TES: Apakah Istri Anda Sudah Bahagia? Penting Dibaca! Ikuti Cara Ini untuk Mengetahuinya
Orang yang sembahyang yang seperti apa? Ayat yang seterusnya sudah menceritakan sebab-sebab kenapa orang-orang yang sembahyang, tiba-tiba ALLAH Taala letakkan dia kedalam neraka.
Maknanya, ada orang yang sembahyang, tapi tetap saja bisa masuk neraka. Karena memang sembahyang yang dia buat itu tidak menepati sembahyang yang dikehendaki oleh Allah. Maknanya, amal ibadah yang kita buat, belum menjamin tempat kita dalam syurga. Amal ibadah yang kita buat ini hanya dijadikan sebab musabab untuk Allah memberi rahmat kepada kita. Rahmat Allah menempatkan kita kedalam syurga Allah.
Karena hambanya, dan miliknya, maka ikut suka tuannya. Oleh kerana kita hamba Allah, ikut suka Allah, Dia teringin berbuat apa kepada kita, kita tidak boleh mengumpat tindakan Allah.
Allah sudah berjanji, siapa yang berbuat baik, maka dia akan balas baik. Dan Allah tidak mungkin mengingkari janji. Mana-mana orang yang berbuat baik, Allah akan bagi balasan baik kepada kita. Itulah janji Allah Ta’ala kepada semua hamba-Nya. Wallahu a'lam.