Butuh Solusi Untuk Ajarkan Anak Bisa Mengolah Uang Dengan Baik..! Ini 6 Tips Untuk Mengajarinya
Penulis Unknown | Ditayangkan 21 Aug 2017 Semua orang pasti selalu memberikan yang terbaik kepada anak. Apapun akan diberikan kepada anaknya untuk menuruti keinginannya.
Anak yang masih kecil biasanya suka meminta uan kepada orang tuanya untuk beli jajan. Orang tua juga harus mengawasi betul-betul apakah anaknya itu bisa menggunakan uangnya dengan baik?
Sebenarnya pada usia berapa kita mengajarkan konsep uang pada anak? Bagaimana dengan financial planning untuk anak? Kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan pada anak mengelola keuangan dngan baik?
hipwee
Mungkin pada saat anak kita sudah mengenal angka atau diajarkan berhitung di sekolahnya.
Sebenarnya usia berapa pun adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan konsep financial planning kepada anak, yang membedakan hanyalah cara pendekatannya saja.
Banyak sekali anak-anak yang sudah mengenal uang akan tetapi mereka belum memahami konsep uang itu sendiri seperti apa atau mereka hanya berpikir bahwa mencari uang itu mudah atau orang tua saya selalu punya uang.
Jadi bagaimana kita mengajarkan perencanaan keuangan untuk anak?..Selengkapnya di Detik.
1. Tentukan tujuan keuangan
Sadar atau tidak setiap orang pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya. Bahkan ketika kita melangkahkan kaki keluar rumah kita pasti mempunyai tujuan meskipun hanya pergi ke warung atau sekedar bermian ke rumah tetangga.
Begitu juga dengan anak-anak,sebelum kita mengajarkan tentang konsep uang atau konsep perencanaan keuangan, arahkan atau ajarkan mereka tentang tujuan keuangan.
Walaupun masih terbilang sangat dini atau masih anak-anak tetap membutuhkan tujuan keuangan. Dari tujuan keuangan tersebut maka akan timbul semangat atau dorongan mereka untuk melakukan sesuatu.
Baca Juga : Tak Perlu Dimarahi Apalagi Sampai Seperti Ini Jika Ingin Anak Jadi Disiplin, Awas Lho Bunda
Dengan begitu kita bisa dengan mudah mengajarkan kepada mereka tentang konsep uang dan konsep perencanaan keuangan.
2. Ajari tentang konsep uang dan menabung
Hemat pangkal kaya, sebuah ungkapan yang tidak asing di telinga kita. Salah satu cara kita menghemat pengeluaran adalah dengan cara menabung. Kapan kita bisa mulai mengajarkan anak-anak menabung? Jawabnya sedini mungkin.
Kita bisa mengajarkan dengan cara yang sederhana misalnya mengajak anak membeli dan memilih 'celengan' sendiri atau kita membelikan celengan yang berbentuk lucu atau berbentuk kartun idola mereka.
Dengan begitu anak-anak pasti lebih semangat dan rajin untuk mengisi celengannya tersebut. Selain itu ada banyak manfaat yang bisa didapat jika mulai mengajarkan anak-anak menabung. Salah satunya adalah sikap mandiri, tidak mudah menggantungkan kepada orang lain, dan bertanggung jawab.
Memberi pemahaman kepada anak-anak tentang konsep menabung juga membuat anak-anak lebih memahami tentang konsep uang karena pasti anak-anak belum begitu paham dengan apa itu uang, uang untuk apa dan uang berasal darimana.
Kita juga bisa mengajarkan bahwa setiap lembar atau koin uang mempunyai nilai yang berbeda-beda.
3. Gunakan permainan yang menarik
Anak-anak tidak bisa dilepaskan dengan bermain. Sehingga salah satu cara mengenalkan konsep perencanaan keuangan adalah dengan permainan yang menarik atau bermain bersama. Salah satu permainan yang menarik adalah permainan monopoli.
Di dalam permainan monopoli anak-anak bisa mengerti bagaimana cara mendapatkan uang dan bagaimana cara menggunakan uang. Kita juga bisa mengajak anggota keluarga untuk bermain monopoli.
Atau kita juga bisa membuat permainan sendiri di rumah misalnya mengubah kamar menjadi seperti supermarket, permainan ini cukup seru karena saya sendiri sudah mencobanya di rumah.
Berikan anak kertas mainan lalu tempel kertas yang berisi harga pada barang yang ada di dalam kamarnya. Mintalah anak untuk berbelanja barang-barang tersebut dengan uangnya.
Selain mengajarkan tentang perhitungan dalam belanja permainan ini juga mengajarkan anak berhitung. Karena mengajarkan anak konsep uang atau konsep perencanaan keuangam tidak perlu dengan cara yang rumit, hanya perlu dengan cara yang fun dan exciting.
4. Membuat daftar pekerjaan dan beri penghargaan
Daftar pekerjaan kakak dan adik tentu berbeda. Kita bisa tentukan dan membantu mereka membuat daftar pekerjaan.
Apabila anak-anak berhasil mengerjakan pekerjaan rumah beri mereka penghargaan. Penghargaan bisa berupa poin.
Poin tersebut mempunyai nilai yang mana poin tersebut bisa ditukarkan dengan barang kesukaan mereka apabila poin sudah terkumpul.
Kegiatan tersebut mengajarkan kepada anak-anak bahwa mendapatkan uang tidaklah mudah, kita harus bekerja atau berkorban terlebih dahulu baru mendapatkan uang. Dengan begitu anak-anak bisa lebih hati-hati dalam menggunakan uang.
5. Libatkan anak dalam aktivitas
Cara kelima mengajarkan anak-anak konsep perencanaan keuangan adalah dengan melibatkan langsung dalam aktivitas kita sehari-hari. Misalnya kita ajak anak belanja di supermarket, atau mengajak anak menabung di bank.
Anak adalah peniru yang hebat. Pandai atau tidaknya anak dalam mengelola keuangan adalah hasildari meniru kedua orang tuanya.
6. Ajarkan beramal
Kita harus mengingatkan kepada anak-anak bahwa harta yang kita miliki sebagian adalah milik orang lain. Tahap awal mengajarkan anak berbagi adalah dengan sharing mainan atau sharing makanan dan minuman.
Anak-anak juga harus paham bahwa yang dimilikinya harus dapat diamalkan. Misal mengajak anak menyisihkan sebagian uang jajannya untuk infaq atau menabungnya di kotak amal. Mengajarkan anak beramal bisa melatih kepekaan mereka untuk peduli terhadap orang lain yang membutuhkan.
Anak yang masih kecil biasanya suka meminta uan kepada orang tuanya untuk beli jajan. Orang tua juga harus mengawasi betul-betul apakah anaknya itu bisa menggunakan uangnya dengan baik?
Sebenarnya pada usia berapa kita mengajarkan konsep uang pada anak? Bagaimana dengan financial planning untuk anak? Kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan pada anak mengelola keuangan dngan baik?
hipwee
Mungkin pada saat anak kita sudah mengenal angka atau diajarkan berhitung di sekolahnya.
Sebenarnya usia berapa pun adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan konsep financial planning kepada anak, yang membedakan hanyalah cara pendekatannya saja.
Banyak sekali anak-anak yang sudah mengenal uang akan tetapi mereka belum memahami konsep uang itu sendiri seperti apa atau mereka hanya berpikir bahwa mencari uang itu mudah atau orang tua saya selalu punya uang.
Jadi bagaimana kita mengajarkan perencanaan keuangan untuk anak?..Selengkapnya di Detik.
1. Tentukan tujuan keuangan
Sadar atau tidak setiap orang pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya. Bahkan ketika kita melangkahkan kaki keluar rumah kita pasti mempunyai tujuan meskipun hanya pergi ke warung atau sekedar bermian ke rumah tetangga.
Begitu juga dengan anak-anak,sebelum kita mengajarkan tentang konsep uang atau konsep perencanaan keuangan, arahkan atau ajarkan mereka tentang tujuan keuangan.
Walaupun masih terbilang sangat dini atau masih anak-anak tetap membutuhkan tujuan keuangan. Dari tujuan keuangan tersebut maka akan timbul semangat atau dorongan mereka untuk melakukan sesuatu.
Baca Juga : Tak Perlu Dimarahi Apalagi Sampai Seperti Ini Jika Ingin Anak Jadi Disiplin, Awas Lho Bunda
2. Ajari tentang konsep uang dan menabung
Hemat pangkal kaya, sebuah ungkapan yang tidak asing di telinga kita. Salah satu cara kita menghemat pengeluaran adalah dengan cara menabung. Kapan kita bisa mulai mengajarkan anak-anak menabung? Jawabnya sedini mungkin.
Kita bisa mengajarkan dengan cara yang sederhana misalnya mengajak anak membeli dan memilih 'celengan' sendiri atau kita membelikan celengan yang berbentuk lucu atau berbentuk kartun idola mereka.
Dengan begitu anak-anak pasti lebih semangat dan rajin untuk mengisi celengannya tersebut. Selain itu ada banyak manfaat yang bisa didapat jika mulai mengajarkan anak-anak menabung. Salah satunya adalah sikap mandiri, tidak mudah menggantungkan kepada orang lain, dan bertanggung jawab.
Memberi pemahaman kepada anak-anak tentang konsep menabung juga membuat anak-anak lebih memahami tentang konsep uang karena pasti anak-anak belum begitu paham dengan apa itu uang, uang untuk apa dan uang berasal darimana.
Kita juga bisa mengajarkan bahwa setiap lembar atau koin uang mempunyai nilai yang berbeda-beda.
3. Gunakan permainan yang menarik
Anak-anak tidak bisa dilepaskan dengan bermain. Sehingga salah satu cara mengenalkan konsep perencanaan keuangan adalah dengan permainan yang menarik atau bermain bersama. Salah satu permainan yang menarik adalah permainan monopoli.
Di dalam permainan monopoli anak-anak bisa mengerti bagaimana cara mendapatkan uang dan bagaimana cara menggunakan uang. Kita juga bisa mengajak anggota keluarga untuk bermain monopoli.
Atau kita juga bisa membuat permainan sendiri di rumah misalnya mengubah kamar menjadi seperti supermarket, permainan ini cukup seru karena saya sendiri sudah mencobanya di rumah.
Berikan anak kertas mainan lalu tempel kertas yang berisi harga pada barang yang ada di dalam kamarnya. Mintalah anak untuk berbelanja barang-barang tersebut dengan uangnya.
Selain mengajarkan tentang perhitungan dalam belanja permainan ini juga mengajarkan anak berhitung. Karena mengajarkan anak konsep uang atau konsep perencanaan keuangam tidak perlu dengan cara yang rumit, hanya perlu dengan cara yang fun dan exciting.
4. Membuat daftar pekerjaan dan beri penghargaan
Daftar pekerjaan kakak dan adik tentu berbeda. Kita bisa tentukan dan membantu mereka membuat daftar pekerjaan.
Apabila anak-anak berhasil mengerjakan pekerjaan rumah beri mereka penghargaan. Penghargaan bisa berupa poin.
Poin tersebut mempunyai nilai yang mana poin tersebut bisa ditukarkan dengan barang kesukaan mereka apabila poin sudah terkumpul.
Kegiatan tersebut mengajarkan kepada anak-anak bahwa mendapatkan uang tidaklah mudah, kita harus bekerja atau berkorban terlebih dahulu baru mendapatkan uang. Dengan begitu anak-anak bisa lebih hati-hati dalam menggunakan uang.
5. Libatkan anak dalam aktivitas
Cara kelima mengajarkan anak-anak konsep perencanaan keuangan adalah dengan melibatkan langsung dalam aktivitas kita sehari-hari. Misalnya kita ajak anak belanja di supermarket, atau mengajak anak menabung di bank.
Anak adalah peniru yang hebat. Pandai atau tidaknya anak dalam mengelola keuangan adalah hasildari meniru kedua orang tuanya.
6. Ajarkan beramal
Kita harus mengingatkan kepada anak-anak bahwa harta yang kita miliki sebagian adalah milik orang lain. Tahap awal mengajarkan anak berbagi adalah dengan sharing mainan atau sharing makanan dan minuman.
Anak-anak juga harus paham bahwa yang dimilikinya harus dapat diamalkan. Misal mengajak anak menyisihkan sebagian uang jajannya untuk infaq atau menabungnya di kotak amal. Mengajarkan anak beramal bisa melatih kepekaan mereka untuk peduli terhadap orang lain yang membutuhkan.