Berhati - Hatilah atas Apa yang Anda Pinta Pada-Nya, Karena Ketika Dikabulkan ini yang Akan Anda Hadapi
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 26 Sep 2017Berhati-hatilah Dengan Pinta - Meminta
Allah memang menyuruh kita untuk berharap dan meminta hanya pada-Nya, namun kita harus berfikir matang terhadap permintaan-permintaan yang kita ajukan, karena akibatnya adalah seperti ini...
Dalam surah (Al-Maidah :112-115), ada kisah yang menarik antara Nabi Isa dengan pengikutnya. Bahwasanya pengikut Nabi Isa as meminta bukti kenabian untuk meyakinkan diri mereka
Tidak tanggung-tanggung, yang mereka minta adalah makanan, tak sembarang hidangan, tapi hidangan yang turun dari langit. Jelas-jelas bukan permintaan yang biasa-biasa.
Walau Nabi Isa as sudah mengingatkan mereka untuk bertakwa pada Allah Swt, tetap saja mereka mendesak Nabi Isa as, dengan alasan agar hati mereka yakin dan tenteram dalam iman.
Nabi Isa as pun lalu berdoa memohon kepada Allah Swt, dan berkenaan dengan ini, Allah Swt pun berfirman kepada pengikut Nabi Isa as yang meminta hidangan langit itu.
“Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, siapa yang kafir di antaramu sesudahnya, maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia” (QS 5:115)
Apa yang bisa kita ambil dari ayat-ayat ini?… Bahwa saat Allah Swt memberi kelebihan, maka akan lebih pula tanggung jawabnya, karena setiap nikmat akan ditanya tentangnya.
BACA JUGA : Terlalu Sering Mengejar yang Sunnah Jadi Lupa Sama Keajaiban Yang Fardhu
Bagi pengikut Nabi Isa as yang meminta tambahan bukti agar iman mereka bertambah dan tenteram, Allah Swt berikan dengan catatan, bila mereka ingkar setelahnya, adzabnya lebih keras.
Bersama dengan pemberian Allah Swt, ada tanggung jawabnya. Maka berhati-hati dengan apa yang kita pintakan pada Allah Swt. Karena Allah Swt akan menanyakan tentang itu.
Ada yang meminta anak yang rupawan, boleh saja, asalkan dia tahu bahwa Nabi Yusuf as yang rupawan konsekuensinya didengki saudaranya, dijual sebagai budak dan sebagainya.
Ada yang meminta jodoh dan pasangan, boleh-boleh saja, tapi pastikan kita siap dengan tanggung jawabnya, karena tiap-tiap yang kita minta akan ada pertanyaan Allah Swt tentangnya.
Lalu apakah kita tak usah meminta pada Allah Swt?… Tidak juga. Mintalah ketaatan pada Allah Swt, kefaqihan dalam agama, juga kemampuan menjalani hidup sesuai syariat.
Mintalah sekalian perkara akhirat pada Allah Swt, kalaupun harus meminta perkara dunia, pastikan itu adalah yang menjadi perantaramu untuk mencapai akhirat