Museum Brawijaya

Penulis | Ditayangkan 21 Oct 2017
Museum Brawijaya

Berdirinya Museum Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oleh Brigjend TNI (Purn) Soerachman (mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962).

Pembangunan gedung museum kemudian mendapat dukungan pemerintah daerah kotamadya Malang dengan penyediaan lokasi tanah seluas 10.500 meter persegi, dan dukungan biaya dari Sdr.Martha, pemilik hotel di Tretes Pandaan. 

1.Peranan Museum Brawijaya

Museum Brawijaya ini adalah tempat sebagai media pendidikan, karena didalam museum itu terdapat benda-benda jaman dahulu, tidak hanya untuk pendidikan saja, tempat ini juga menjadi tempat rekreasi jika anda ingin mengujungi berbagai museum.

2.Benda Koleksi Museum Brawijaya

Museum Brawijaya

Halaman depan Museum Brawijaya adalah taman senjata bernama 'Agne Yastra Loka'. Diartikan secara bebas sebagai tempat/taman (loka) senjata (yastra) yang diperoleh dari api (agne) Revolusi 1945.

Dihalaman depan Museum Brawijaya juga terdapat benda-benda seperti mobil perang jaman dahulu.

3.Gerbong Maut

Museum Brawijaya

Museum Brawijaya dikenal akan koleksinya yang berupa gerbong maut. Pada masa Belanda, gerbong maut ini mengangkut banyak orang tanpa ventilasi udara sehingga banyak yang meninggal.

Waktu dalam perjalanan, tidak adanya makanan minuman, serta ruang bernafas yang susah maka sebagian besar tahanan pun lemas setelah mengalami perjalanan belasan jam. Mereka berdesakan, kelelahan, dan terpanggang oleh panasnya gerbong.

Maka dari itu gerbong maut ini terkenal sangat angker dan disebut dengan gerbong maut.





SHARE ARTIKEL