Waspadai Kekentalah Darah Penyebab Sulit Hamil Dan Keguguran Pada Wanita

Penulis Penulis | Ditayangkan 06 Nov 2017
Waspadai Kekentalah Darah Penyebab Sulit Hamil Dan Keguguran Pada Wanita


DARAH MENGENTAL DAPAT MEMBUAT HAMBATAN ASUPAN MAKANAN DAN OKSIGEN MENUJU PLASENTA PADA JANIN

Penyebab sulit hamil bisa dipengaruhi banyak faktor. Salah satu yang sering terlewatkan adalah kondisi kekentalan darah yang dialami calon ibu. yang mengkhawatirkan lagi, darah kental ini juga dapat mengakibatkan keguguran.

Kenali kondisi kekentalan darah ini agar Bunda bisa memulai program kehamilan lebih baik:

Darah Kental Itu…
Kondisi darah yang kekurangan cairan dan mengandung protein tinggi mengakibatkan sel-sel darah menempel satu sama lain, mudah menggumpal dan membeku dibandingkan darah normal. Akibat kondisi itu, terjadilah gangguan aliran darah. 

Padahal, aliran darah mengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Terhambatnya pasokan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh akhirnya mencetus berbagai gangguan kesehatan, di antaranya migrain, pusing, pegal pada leher dan tengkuk, pandangan berkunang-kunang, dan menurunnya daya ingat.

Bila aliran darah terlalu lambat, maka sel-sel tubuh terancam melemah, bahkan mati. Darah kental juga susah dipompa jantung sehingga membebani organ tersebut.

Seperti yang dikuitp dari ayahbunda.co.id, Jika darah tiba-tiba membeku hingga membentuk sumbatan di pembuluh darah, maka dapat mencetus stroke, serangan jantung, dan pembengkakan organ tubuh seperti ditulis Leopold Dintenfass, pakar bioreologi dalam buku Blood Viscosity.

Mengapa Darah Menjadi Kental?
Pertama, akibat pola makan tidak sehat, seperti kelebihan kolesterol, gula dan lemak trigliserida. Selain itu, merokok dan stres juga dapat menyebabkan pengentalan darah.

Kedua, darah kental bisa juga terjadi jika Anda berbakat memiliki kadar protein Anticardiolipin Antibody (ACA) lebih tinggi dibanding rata-rata wanita, sehingga disebut mengidap sindroma ACA. Dalam kasus kehamilan dengan sindroma ACA, maka kehadiran janin akan dianggap benda asing sehingga tubuh bereaksi meningkatkan kekebalan untuk ‘memerangi’ janin.

Cara Mengetahui Darah Anda Kental…
Lakukan tes kekentalan darah untuk mengukur kadar protein di dalam darah. Prinsip tes adalah menghitung seberapa cepat darah membeku.

Pada keadaan normal, darah membeku pada 25-40 detik. Sedangkan darah kental membeku lebih cepat, yaitu kurang dari 25 detik. Darah kental digolongkan dalam rendah, sedang, dan tinggi. Darah kental rendah jika IgG berkisar 15-20, darah kental sedang 20-80, dan darah kental tinggi igG lebih dari 80.

Apa Dampak Darah Kental pada Kesehatan Reproduksi Wanita?
Darah kental adalah salah satu penyebab wanita sulit hamil. Itu sebabnya wanita dengan masalah kesuburan dianjurkan melakukan tes kekentalan darah.

Pada ibu hamil, darah kental dapat mencetus keguguran janin pada trimester pertama karena kekentalan darah abnormal menghambat asupan makanan dan oksigen menuju plasenta pada janin. Jika berhasil mempertahankan kehamilan hingga trimester kedua atau ketiga, ancaman berikutnya adalah berat badan janin rendah dan kelahiran prematur.

Bagaimana Agar Kehamilan Sehat Meskipun Kekentalan Darah Saya Abnormal?
Konsultasi pada dokter kandungan dan tambah frekuensi pemeriksaan kehamilan, disesuaikan dengan kondisi kekentalan darah. Kadang-kadang dibutuhkan obat untuk membantu pengenceran darah dan membuat darah tidak mudah membeku.

Waspadai Kekentalah Darah Penyebab Sulit Hamil Dan Keguguran Pada Wanita

Darah Encer Itu…
Darah yang memiliki kandungan komponen padat kurang dari normal. Perlu diketahui, darah terbentuk dari dua komponen, komponen padat (sel darah merah, sel darah putih, trombosit) dan komponen cair yaitu plasma darah.

Kombinasi keduanya secara seimbang menghasilkan kekentalan darah atau viskositas normal. Bila darah kekurangan komponen padat, maka menjadi encer. Ini banyak ditemukan pada penderita anemia.
 
Cara Mengetahui Darah Anda Encer
Dalam buku Hematologi dan Tranfusi yang ditulis Rukman Kiswari, disebutkan darah encer dapat diketahui lewat pemeriksaan hematologi atau pemeriksaan darah dan komponennya. Pemeriksaan ini antara lain mengukur kadar protein sel darah merah atau hemoglobin (Hb). Kadar Hb normal wanita dewasa 12 g/dL, jika kurang dari 10,5 maka tergolong anemia; 10 anemia ringan, kurang dari 8 anemia berat, yang ditandai dengan darah encer.

Gejala anemia yaitu 5L (letih, lesu, lelah, lemah, lalai), wajah, telapak tangan, lidah dan konjungtiva mata pucat. Anemia terjadi bila tubuh tidak memroduksi cukup sel darah merah, baik akibat kekurangan zat besi, vitamin B12 dan asam folat, kerusakan sumsum tulang, kehilangan darah akibat perdarahan, dan jika terjadi penghancuran sel darah merah pada kasus anemia hemolitik.
 
Dampak Darah Encer pada Kehamilan dan Persalinan
Seperti darah kental, darah encer pun tidak dapat mengantar oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh dengan sempurna, sehingga dapat menimbulkan gangguan pada ibu dan janin, yaitu pertumbuhan janin terhambat, yang paling parah adalah terancam gugur.

Menjelang persalinan, Hb ibu harus mencapai 10,5. Jika masih sangat rendah, kemungkinan membutuhkan tranfusi darah. Ibu anemia akan mengalami kesulitan saat bersalin, seperti rahim tidak berkontraksi dengan baik dan cepat lelah mengejan, sehingga persalinan harus dibantu vakum atau operasi. Usai persalinan, rahim ibu anemia juga sulit berkontraksi untuk kembali ke ukuran normal, sehingga mesti dibantu obat-obatan.
 
Setiap Ibu Hamil Darahnya Lebih Encer…
Saat hamil, secara fisiologis persediaan darah ibu meningkat 2 liter lebih banyak dari biasanya untuk membangun rahim, menopang organ tubuh yang bekerja lebih keras, serta untuk mengangkut oksigen dan makanan ke janin.

Darah ibu hamil pun lebih encer 25-40% dari volume awal. Pengenceran terjadi bertahap, puncaknya pada minggu ke-32. Peristiwa alamiah ini mesti dipantau agar tidak berkembang menjadi penyakit.
 
Bagaimana Agar Kehamilan Sehat Meskipun Darah Saya Encer?
Untuk menambah volume dan viskositas darah, dapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan seperti sayuran hijau, hati, daging dan ikan. Bila perlu, konsumsilah suplemen zat besi yang diresepkan dokter. Lakukan pemantauan Hb secara rutin. 
SHARE ARTIKEL